WET

9.3K 1K 15
                                    

*plakk*

*plak*

Aku merasakan belasan bahkan puluhan tamparan di pipiku.

"Yoora-yaaa!!"

"Yoora! Kau dengar aku?"

"Buka matamu!!"

Ku dengar suara Minji sedang memanggil-manggil namaku begitu panik.

Sesaat kemudian aku membuka mataku dan merasa nafasku mulai normal kembali meski terkadang terasa berat.

Aku di kerumuni banyak orang.
Minji di samping kanan ku, berikut teman-teman yang lainnya, juga Jisok seonsaengnim dan di samping kiriku, kulihat Jimin dan Taehyung yang basah kuyup.

"Yaayaa, syukurlah kau sadar, ayo aku antar kau ganti baju dan pergi ke ruang kesehatan!"
Minji meraih bahuku dan membantuku bangkit.

"Kau bisa jalan?"
Minji menatapku.

"Akan ku coba."
Kataku lemas.

Sial, aku merasa kakiku begitu lemas karna tadi aku sempat keram dan mungkin aku masih shock.
Baru saja selangkah, aku sudah tumbang, kepalaku pusing dan terasa berputar-putar.

"Aku kehilangan keseimbanganku."
Kataku pada Minji.

"Aigo, bagaimana ini?"
Minji mulai panik.

Aku masih tergeletak di pinggir kolam renang sambil memijat-mijat kepalaku.

Hingga akhirnya...

"Biar aku."

Aku mengenal suara itu, tapi tak terlalu memikirkannya, hingga tangannya meraih bahu dan kaki ku, lantas mengangkatnya.

Kesadaran ku sedikit buyar karna kepalaku yang begitu pusing dan nafas yang masih sedikit tersenggal-senggal.

'Taehyung'

Kataku dalam hati.

Aku tak terlalu mempermasalahkan jika aku harus di gendong oleh orang aneh ini, yang jelas, aku berterima kasih padanya, juga pada Jimin karna sudah menjadi dewa penolongku hari ini.

"Gomawo."

Kataku lirih, sambil berusaha mengukir senyum.

"Dasar pabo."
Katanya.

Aku hanya tersenyum tipis, entah mengapa saat ini aku terhipnotis dengan panggilan 'pabo' nya padaku.

Tanpa sadar, aku melingkarkan lenganku di lehernya, sama seperti saat aku tenggelam tadi dan menenggelamkan wajahku di dadanya.

'Dia masih dingin'

...

Minji sudah membantu ku berganti baju dan dia membantu ku berjalan menuju ruang kesehatan. Sungguh aku butuh istirahat.

"Harusnya kau tidak perlu memaksa, jika kau sakit atau sudah lelah, kau boleh berhenti dan naik ke tepi, bukan malah melanjutkan! Lihat dirimu sekarang, kau membuatku panik!"
Minji mulai mengomeliku.

"Eung, mianhae sudah membuatmu panik, aku juga tak habis pikir bisa seperti ini. Awalnya kakiku hanya keram, bodohnya, aku malah meraih kakiku dan membuat ku semakin jauh dari permukaan, hingga akhirnya rambutku masuk kedalam saluran pembuangan air dan tersangkut di besi penyaring."
Jelas ku.

"Sudahlah, yang penting kau baik-baik saja dan jangan seperti ini lagi."

Aku mengangguk dan memeluk Minji sekejap, lalu melepasnya.

"Ah, iya, apakah benar tadi Taehyung dan Jimin yang menolongku? Aku sedikit melihat mereka menghampiriku, tapi aku khawatir hanya berhalusinasi, jadi apa benar?"

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang