Pagi ini tidak begitu cerah, angin berhembus lumayan kencang dan udara semakin hari semakin dingin.
Aku melangkah dari rumah, kurapatkan mantel ku, menjaga tubuhku agar tetap hangat.
Aku berjalan santai menuju halte karna hari ini aku bangun lebih awal dan seperti biasa, aku bangun tanpa eomma dan appa ku.Sepanjang jalan aku hanya diam dan menunduk, karna aku berangkat sendiri dan tak ada yang mengajakku untuk mengobrol, sampai akhirnya aku sampai di gerbang sekolah dan melihat Minji yang berlari kegirangan ke arah ku sambil melambai-lambai.
"Annyeong Yoora-yaaa....!!"
Minji memelukku dan berputar-putar."Annyeong Minji, kau terlihat bahagia hari ini, ada apa?"
Aku tersenyum dan menarik badanku, melepaskan pelukan."Ya yaa... kau pasti belum melihatnya.."
Mata Minji terbelalak."Siapa?"
"Anak baru ituuu!!"
Minji tersenyum lebar dan aku geli melihatnya."Ahhh... anak baru? Iya, aku belum melihatnya."
"Sebaiknya jangan, kau mungkin bisa jatuh cinta padanya."
Minji merapatkan bibir dan melipat lengannya."Kau menyukainya???"
Minji hanya tersenyum malu.
"Lalu, Namjoon oppa?"
Minji menahan senyumnya.
"Umm, aahh, aku kan belum resmi menjadi pacarnya." Katanya.
Aku hanya menaikkan bahuku.
"Ayo masuk!!"
Aku menarik tangan Minji dan bergegas masuk ke kelas.
...
Aku dan Minji duduk di kelas 2-A, sedangkan Namjoon oppa yang selalu dibicarakan Minji berada di kelas 3-B. Ya, dia kakak kelas ku, itulah sebabnya aku dan Minji memanggilnya 'oppa' dan itu juga penyebab dari keangkuhan, kesombongan dan ke-playboy'an nya, karna dia ditingkat akhir dan tak ada yang berani melawannya.
Dan
Ah iya, anak baru itu. Aku dengar dia berada di kelas 2-C bersama Hoseok. Aku sedikit mengenal Hoseok, karna aku lihat dia seorang yang lumayan aktiv di keorganisasian.
...
Ini adalah jam ke-1 dan pelajaran matematika baru saja dimulai, pelajaran yang membuat otakku menggeliat seakan memohon untuk dikeluarkan.
'Matematika, please selesaikan masalah mu sendiri, aku bosan menyelesaikan masalah mu terus'
Aku bosan dan bergumam sepanjang pelajaran.
Kubuang tatapan ku ke arah pintu dan melihat ke arah kaca.
Saat tatapan ku kosong, aku merasa ada yang memandangiku disana, tapi bola mataku enggan digerakkan.Aku terlalu asik melamun dan saat aku menyadarinya, tatapan itu berlalu. Benar-benar ada orang disana, tapi kemana sekarang?
"Yoora, apa kau baik-baik saja? Dari tadi ku perhatikan, kau selalu melamun!" Minji menyikutku dan mengernyit padaku.
"Ahh, ya, aku baik.. aku hanya bosan dan mengantuk."
Minji mengangguk dan kembali asik dengan buku catatannya.
Waktu berjalan begitu lama, membuatku semakin merasa bosan.
Hasratku untuk melamun kembali datang. Aku menopang kepalaku dengan tangan kiriku, sekarang aku menghadap ke jendela.
Aku bisa melihat bangunan lain sekolahku, disana ada aula, gor, gedung seni dan banyak lagi. Angin berhembus menerpa wajahku, membuatku mengantuk, tapi, sesuatu menghancurkan kantukku.
'Siapa itu?'
'Apa itu manusia?'
'Aku seperti mengenal posturnya'
Hatiku terus bertanya-tanya.
Jarak gedung ke gedung lain memang tak begitu jauh, tapi karena aku mengantuk, pandangan ku sedikit kabur.
Aku mendelik, mengernyit, bahkan melotot.
"Ommo!!!"
Tunggu! Apa dia sedang menatapku?
Aku tersentak, merasa terancam karna ada seseorang yang terlihat mengintai ku. Siapa dia?
"Ya, Minji..."
Aku menyikut Minji dan menatapnya. Minji hanya menaikkan dagunya, pertanda 'apa?'
"Sepertinya ada orang di atas sana dan ia menatap ku, ah, tidak, tidak, ia mengintai ku!!"
"Hah? Dimana?"
Minji menggerak-gerakkan kepala nya dan menjelajah dengan matanya."Disan--"
'Heol, dia menghilang'
"Mana?"
Minji semakin penasaran."Tadi ia disana, ta-tapi, sekarang? Tidak ada? Bagaimana bisa?"
Mulutku terbuka."Ah, kau ini mengagetkanku saja! Tidak ada siapapun disana, dasar pabo! Bahkan lantai atas gedung itu jarang dikunjungi. Mungkin ini efek karena kau mengantuk!"
Minji mencibir ku."Ahhh, ne..."
Aku menjawab Minji pelan, tanpa mengubah arah tatapan ku.
'Masa iya?'
'Aku yakin aku melihatnya'
'Ada orang disana?'
'Ia berseragam, sama seperti murid di sini'
'Aku tak begitu mengenal jelas wajahnya'
'Tapi aku sedikit mengenal postur tubuh nya'
'Apakah?'
'Ah tidak mungkin'
'Sepertinya aku benar-benar mengantuk'
Hatiku masih saja bertanya-tanya, hingga bel istirahat membubarkan segala pertanyaan dalam hati ini.
...
Aku bergegas menuju ke toilet, hendak mencuci muka dan menghanyutkan segala kantukku.
Aku menyeret langkahku dan terhenti karena seorang berbadan tinggi berdiri di depan ku.
Aku mendongak dengan muka datar.
Lawan pandang ku malah tersenyum.
'Haha menggelikan!'
"Annyeong Yoora-ya.."
Sapanya."Ahh ne oppa.. ada apa?"
Aku berusa mengukir senyum, meski susah, sangat."Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin check sound.. kkk~"
Ia terkekeh.'Ahhhh, lucu sekali kau!! Hingga aku ingin muntah'
"Ah begitu..."
Aku berusaha tertawa kecil, menghargai, mengingat ia adalah kakak kelasku.Sedetik setelah tawaku berhenti, aku mengingat lelaki itu dan aku refleks menanyakan nya.
"Ahh iya, bagaimana keadaan temanmu?"
"Temanku?"
"Iyaa, temanmu yang saat itu--"
"Ahhhh, iyaaa... Dia baik-baik saja.."
"Ohh, benarkah, syukurlah..."
Aku mengangguk."Uumm, memangnya kau belum tau?"
Dia mengangkat sebelah alisnya."Tau apa?"
Aku ikut mengangkat sebelah alisku.'Aku juga bisa mengangkat sebelah alis ha'
"Ahh, ani, cepat atau lambat kau pasti akan tau. Annyeong!"
Ia berlalu.Aku hanya berdiri mematung sambil membuka mulutku. Apa maksud nya?
-tbc-
Belum nemu konfliknya ya?
Sabar yaa, cerita masih panjang, penasaran siapa yang suka ngintai Yoora?
Stay terus yaa♡
![](https://img.wattpad.com/cover/66953542-288-k795709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZE
Fanfiction[COMPLETE]✔ Yoora, seorang gadis yang duduk di tahun kedua menengah atas, di pertengahan semester ia mendapat teman baru. Awal-awal terasa wajar dan biasa saja, namun semakin lama, Yoora merasa ada yang aneh. Apa yang menyebabkan keanehan ini? Apaka...