Di ff ini ceritanya Bangtan ngga 1 group ya, mereka cuma temen biasa di sekolah^^
Semoga suka ya ff nya♡
Happy reading:)"Heeyy!! Yaaa... bangun!! Heyy, buka matamu..!!
Terlihat seorang gadis yang berteriak sambil menggoncang-goncangkan tubuh lelaki tinggi berambut dark brown yang ada di hadapannya.
"Kau bisa mendengarku? Heeyy?"
Ia menepuk-nepuk pipi lelaki itu berusaha membuat nya sadar."Sebenarnya dia kenapa? Dia pingsan atau apa?" Gumamnya.
Saat ia menjelajahkan matanya ke seluruh bagian tubuh lelaki itu, pandangannya tertuju pada tangannya, lelaki itu mencengkeram lehernya yang tertutup oleh baju berleher panjang, seakan menahan sesuatu.
"Apa dia tercekik?"
Matanya terbelalak, ia sontak menyingkirkan tangan lelaki itu dan berniat memeriksanya."Sebaiknya aku memeriksanya, bisa-bisa ia mati jika terus begini."
Baru saja menyentuh leher lelaki itu, ia tersentak.
Seseorang menggenggam pergelangan tangannya dan menghentikannya."Biar aku yang mengurus nya." Kata suara di sebelahnya.
"Sepertinya ia tercekik atau apa, aku tak tau, tiba-tiba ia begini."
Gadis itu masih menatap lelaki yang tergeletak di depannya.Ia mendongak ketika ada tangan yang menepuk bahu nya.
"Ya, kau Yoora kan? Jung Yoora?"
Gadis itu membuka mulut nya sambil menunjuk ke arah lelaki yang berbicara dengan nya.
"Namjoon oppa??"
"Wahhh, ternyata kau mengenaliku, baiklah aku akan mengurus temanku, pulang lah, maaf membuat mu repot." Namjoon berlalu sambil menggendong lelaki tadi di punggung nya.
'Bagaimana bisa aku tidak mengenalimu, bahkan kau memacari seluruh gadis seisi sekolah, mencampakkan nya saat bosan dan mencari yang baru, seorang yang merasa paling keren dan paling berkuasa, ah dasar lelaki tak tau diri'
Yoora terus bergumam dalam hatinya sambil berjalan pulang. Tetapi ia masih memikirkan lelaki tadi, sebenarnya ia kenapa?
...
"Aku pulangg..."
Yoora bergeming, tak ada jawaban yang terdengar. Rumah besar ini kosong.Ia melangkahkan kakinya menyusuri tangga lalu tepat berdiri di depan sebuah pintu berwarna putih, lantas membukanya.
"Haaahhh.... I really love my own heaven....."
Yoora membanting badannya ke ranjang, memejamkan matanya dan melepas segala kepenatannya.
Dddrrttttt..... dddrrrtttt.....
Yoora membuka sebelah matanya dan meraih HP nya. Ada panggilan.
'민지 calling'
"Yeobosey--"
"Yoora, apa kau sudah kembali? Bolehkah aku ke rumah mu?"
"Uh... eung..."
"Apa kau tidak keberatan? Baiklah aku akan kesana dalam 5 menit"
Tuutt... tuutt...
Bahkan Yoora belum menjawab pertanyaan Minji, Minji sudah mematikan telpon secara sepihak.
'Oh Tuhan, padahal aku lelah sekali'
Yoora memejamkan kembali matanya, mencari ketenangan, sampai semua hancur saat.....
Gdoorr.... Gdoorrr.... Gdoorrr...
"Yoora-ya, buka pintunya, aku Minji... Yoora-yaaaa...."
Minji mengetuk, ah tidak, terdengar seperti menendangi pintu rumah Yoora.'Aiisshh- jinjaa!'
"Yaaa! Baek Minji, kau sudah seperti seorang penagih hutang!"
Yoora memutar bola matanya."Hehee.. Mian, boleh aku masuk?"
Minji menerobos Yoora yang berdiri di depan pintu.'Bahkan aku belum mengatakan 'silahkan masuk''
...
Bluuggg....
Suara pintu kulkas yang terdengar seperti 'dibanting'.
Yoora berjalan ke ruang tamu dengan membawa dua gelas berisi orange juice.
"hhmmm... gomawo Yoora-ya."
Minji meneguk habis minumannya."Eung..."
"Jadi ada apa kau kesini?"
"Kau ingin meminjam charger ku lagi?"
Terakhir, saat Minji kesini dengan keadaan panik dan terengah-engah, itu hanya karena baterai HP nya sekarat dan ia melupakan chargernya di loker sekolah.
"Ahh aniya..." Minji terkekeh.
"Laluu?"
"Aku pikir, tebakan ku benar..."
"Tentang apa?" Yoora mendekati Minji dengan penasaran.
"Sepertinya, Namjoon oppa menyukaiku."
Minji tersenyum, membuat matanya tinggal segaris. Yoora membuka mulutnya. Shock."A-aa-aaaa... ini tidak baik..." Yoora melipat tangannya.
"Wae????" Minji melotot.
"Kau tau kan dia seperti apa?" Yoora mengusap wajahnya.
"Aku tau, ta--"
"Ayolah Minji, kau sahabatku, kau cantik dan pintar, meskipun kadang kau menyebalkan dan cerewet, tapi sungguh aku tak ingin sahabat ku pada akhirnya disakiti oleh lelaki seperti itu." Yoora menatap Minji.
"Aku melihatnya berbeda Yoora."
"Aku bisa menjaga diriku."
"Aku benar-benar tak ingin melihatmu terluka Minji..." Yoora berdecak.
Minji memeluk sahabat nya, berusaha membuatnya tenang dan meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.
"Berjanjilah padaku!"
"Jika suatu hari kau benar-benar menjadi pacarnya, aku tak ingin kau menyembunyikan sesuatu dariku, apa pun itu. Kau harus cerita padaku!"
Yoora melipat tangannya dan memajukan bibirnya."Waahh... Yoora-ya, kau sudah seperti tim investigasi... Lalu bagaimana jika aku pergi ke toilet bersama? Kau serius ingin mendengar ceritnya eung?" Minji menaik turunkan alisnya sambil melempar smirk nya.
Yoora terbelalak dan ......
Pleettaakk......
Yoora menyentil dahi Minji atau entah apa itu namanya, hingga mengeluarkan suara 'pletakk'
"Yaakkk!! Kau gila Baek Minji??"
Minji masih sibuk mengelus-elus dahinya.
"Yaaa!! Ini sakit." Balas Minji tak kalah berteriak.
Lalu mereka saling menatap, bibir mereka sama-sama maju (duck face) dan mereka tertawa.
'Sahabat gila'
-tbc-
Stay tune♡
Don't be a silent reader please(:

KAMU SEDANG MEMBACA
GAZE
Fiksi Penggemar[COMPLETE]✔ Yoora, seorang gadis yang duduk di tahun kedua menengah atas, di pertengahan semester ia mendapat teman baru. Awal-awal terasa wajar dan biasa saja, namun semakin lama, Yoora merasa ada yang aneh. Apa yang menyebabkan keanehan ini? Apaka...