PAIN

9.3K 935 15
                                    

Aku sedang berjalan menuju rumahku, kulihat jam ditanganku yang sudah menunjukkan pukul 17.30, kakiku masih terasa sakit, tapi tidak sesakit tadi.

Sebenarnya Jimin mengajakku untuk pulang bersama, tapi aku mengatakan bahwa aku belum selesai membantu Jinhye seonsaengnim, jadi dia pulang lebih dulu.

"Yoora-ya!!!"

'Aku mengenal suara itu.'

"Annyeong..."
Si pemilik gigi kelinci itu menyapa dan tersenyum padaku.

"Annyeong..."
Balasku.

"Ommona, kau kenapa lagi?"

Tanyanya. Jungkook menatap kakiku yang masih sedikit bengkak dan pastinya dia melihatku berjalan sedikit pincang tadi.

"Ahh, ini, eumm... tadi aku jatuh dari tangga..."
Jawabku. Aku menunduk dan mengatupkan bibirku.

"Aigo..."

"Kau sengaja ya mencelakakan dirimu agar bisa ku gendong lagi? Haha..."
Jungkook tertawa.

"Yakkk, apa-apaan...."
Aku memukul lengan Jungkook dan ikut tertawa.

"Aaiiiii, sakit sekaliiii....."
Jungkook belaga kesakitan sambil tersenyum geli.

"Hentikan, aku geli melihatmu haha.. ayo pulang!"
Ajakku.

"Mau ku gendong lagi?"
Ia menepuk bahunya.

Aku menggeleng sambil mengatupkan bibir.

"Apa kau seriusss???"
Jungkook menaik turunkan alisnya dan tersenyum genit.

"Yaaakkk, hentikan!!!"
Aku mencubit hidung Jungkook dan kembali tertawa.

'Ya Tuhan dia lucu sekali'

"Hahaha, baiklah ayo..."

Tiba-tiba Jungkook meraih tangan ku dan menggenggamnya.

Aku melirik Jungkook.

"Apa?"
Tanyanya.

Aku menatap tanganku yang digenggam oleh Jungkook.

Jungkook mengangkatnya.

"Ahh, ini?"

"Ini hukuman karna kau menolak tawaranku untuk ku gendong haha..."

Jungkook terkekeh dan menarik tangan ku.

"Yaakkkk... pelan-pelan, kaki ku sakit..."
Aku menghempas genggaman Jungkook, tapi tentu tidak terlepas.

"Salah sendiri tidak ingin ku gendong, wleee..."

Jungkook menjulurkan lidahnya dan kembali menarikku.

'Anak ini'

Aku tak henti menebar senyum sepanjang jalan.

...

"Sudah, di sini saja."

Aku menghentikan langkah dan menarik mundur tangan Jungkook.
Seperti biasa, kami berhenti di persimpangan.

"Aahhhh, mengapa selalu di sini? Aku kan ingin mengantarmu sampai rumah."

Kulihat Jungkook memanyunkan bibirnya dan menghentak-hentakkan kakinya.

'Dia persis seperti anak kecil'

"Tidak, di sini saja.."
Kataku.

"Sampai rumah..."

"Tidakkkk....."

"Aku mohonn..."

Aku menggeleng. Ia menyerah dan membuat wajah sedih.
Ingin sekali aku mencubitnya.

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang