Kini aku berada satu langkah di luar pintu ICU, tapi tak seorang pun menyadari kehadiranku.
Tampak seorang lelaki yang tinggi berjas sedang menatap penuh amarah seorang lelaki berjas putih di hadapannya.
'Aku yakin dia ayah Yoora.'
Tampak juga seorang perempuan yang wajahnya begitu mirip dengan Yoora, sudah ku pastikan, dia adalah ibunya.
Ku tatap Jungkook yang berdiri bersebelahan denganku, wajahnya tanpa ekspresi.
"APA YANG TERJADI PADA PUTRIKU?! KATAKAN!!"
Aku menelan salivaku.
Ku tatap lelaki yang baru saja berteriak itu, wajahnya di kerubuti amarah.
"Tenanglah! Pelankan suaramu! Ini rumah sakit!!"
Kata seorang wanita yang kini mengguncang lengannya.
"Saya mohon anda tenang dulu pak."
Lelaki berjas putih itu mulai bersuara.Sejenak mereka hening, lalu melanjutkan.
"Sekitar 2 atau 3 jam yang lalu, nona Jung Yoora dilarikan ke rumah sakit kami karna mengalami sebuah kecelakaan. Nona Jung Yoora tertabrak sebuah mobil box. Ia mendapat luka di bagian kepala, tangan dan kaki. Kami juga mendapati ada beberapa tulang yang sedikit retak."
"Nona Jung Yoora mengalami pendarahan hebat, kami sudah berupaya menghentikan pendarahan, tapi usaha kami belum berhasil."
Ku tatap ibu Yoora yang menahan tangis sambil membungkam mulutnya, sedangkan ayahnya hanya menatap kosong ke arah lantai.
"Kami kehabisan stok darah. Kami sudah menghubungi bank darah, tapi perjalanan yang ditempuh pasti membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama sedangkan kondisi anak bapak sudah tidak memungkinkan untuk menunggu lebih lama lagi."
Aku hanya diam melihat ekspresi kedua orang tua Yoora.
Ingin sekali aku memeluk mereka dan menangis bersama, aku sungguh butuh sosok yang bisa berbagi dengan tangisku."Tapi beruntung, kami bisa mendapat donor langsung, jadi kami bisa mengupayakan keselamatan anak bapak."
Ku tatap lengan dokter itu yang kini bertengger di pundak Jungkook.
Dua pasang mata itu segera mengalihkan pandangannya pada Jungkook, perlahan ekspresi mereka mulai membaik.
"Sebaiknya kita banyak-banyak berdoa untuk kesembuhan nona Yoora, semoga ia lekas siuman dan pulih kembali. Baik, saya permisi dulu, masih banyak yang harus saya kerjakan."
Dokter itu tersenyum dan membungkuk.
Ayah Yoora membalas dan ikut membungkuk, "kamsahamnida."
Lelaki berjas itu mulai berjalan mendekati Jungkook.
"Kamsahamnida."
Ayah Yoora membungkuk dan Jungkook mengikuti.Raut wajah mereka terlihat begitu bahagia, seakan Jungkook adalah seorang malaikat penolong Yoora.
Tangannya tak berhenti menjabat dan mengguncang tangan Jungkook.Jungkook hanya tersenyum dan mengangguk perlahan.
"Ileumi mwoeyo?"
Tanyanya."Jeoneun Jeon Jungkook imnida."
Jungkook membungkuk dan memperkenalkan diri.
"Sungguh, saya berterima kasih padamu Jungkook. Kami tidak bisa bayangkan jika anda tidak ada."
Amarah ayah Yoora sedikit mereda, tapi nada suaranya masih menahan luapan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZE
Fanfiction[COMPLETE]✔ Yoora, seorang gadis yang duduk di tahun kedua menengah atas, di pertengahan semester ia mendapat teman baru. Awal-awal terasa wajar dan biasa saja, namun semakin lama, Yoora merasa ada yang aneh. Apa yang menyebabkan keanehan ini? Apaka...