SNOW

7.4K 716 17
                                    

Malam ini Taehyung ada di rumahku.

Tepat pada pukul 21.00 kami masih mengobrol.

"Mau jalan-jalan malam?"
Tanyaku.

"Kau yakin? Ini dingin sekali."
Jawab Taehyung.

Aku memajukan bibirku, "kau bilang kau rela kedinginan jika pemanasnya adalah aku." Kataku datar.

"Aku malas."
Jawabnya datar.

Aku terbelalak, "mwoo??!!"

Aih, beraninya dia menolakku huh?

Aku menarik badanku menjauhi Taehyung.

Ia menatapku dengan tatapan aneh.

"Wae??"
Tanyanya.

Masih bisa bertanya 'wae?' Are u kidding me Kim Taehyung?

Aku hanya diam melipat lengan tanpa menjawab pertanyaan Taehyung.

Tiba-tiba ia lompat mendekat dan mencubit pipiku.

"Uuhh, nae yeojachingu sungguh menggemaskan saat marah. Geurae, kajja...."

Taehyung bangkit dan menarik tanganku, ia meraih mantel yang menggantung dan memakaikannya padaku.

Orang ini selalu bisa dan selalu punya kejutan di setiap nafasnya.

...

Kami berjalan berdampingan ditengah dinginnya malam.

Sarung tanganku tidak cukup ampuh menahan dingin, jadi Taehyung menggenggam tanganku dan memasukkannya ke dalam saku mantelnya.

Kadang aku merasa aneh, disaat orang lain berlomba-lomba membeli sarung tangan dan memakainya, lelaki di sampingku ini hanya cuek, ia bahkan tidak pernah memakai sarung tangan, apa dia tidak kedinginan?

Tapi sudahlah, selama Taehyung baik-baik saja, it's ok.

Kami tiba di taman, tempat biasa aku main, entah bersama Taehyung, Jungkok ataupun

Jimin

Kami duduk di bangku pinggir kolam yang terlihat hampir beku.

Bukan hanya kolam, badanku pun rasanya akan membeku.

Menyesal aku mengajak Taehyung berjalan malam, ini hanya menyiksaku karna tubuhku tak sanggup menghandle dingin ini.

Berulang kali aku meniup tanganku, mencoba membuatnya agar tetap hangat, tapi tidak terlalu membantu.

"Kau kedinginan?"
Tanya Taehyung.

Sejenak aku menatapnya lalu mengangguk perlahan.

"Kemari..."

Taehyung tersenyum, ia menarik bahuku dan mendekapku dengan erat.

Sebenarnya aku sedikit ragu karna aku tau, tubuh Taehyung tak sehangat yang aku pikirkan, ia selalu dingin, terkadang aku berpikir apakah ia manusia berdarah dingin?
Haha lucu sekali.

Tapi pada kenyataannya, saat bersamaku, tubuhnya selalu menghangat, entah mengapa, aku kurang bisa memahaminya.

Persetan dengan segala misteri ini, aku hanya mencintainya tanpa peduli siapa Taehyung, tapi jika memang ada sesuatu yang di sembunyikan, mungkin aku harus mempertimbangkannya lagi.

Aku mulai merasa lebih baik setiap ada di dekapan Taehyung.
Bagai obat paling mujarab, saat sakit pun, aku akan merasa sehat lagi saat Taehyung memelukku.

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang