TRUE

8.6K 773 65
                                    

"Kau takut?"

Ia berjalan mendekatiku dekan tatapan khasnya, membuat badanku semakin bergetar hebat.

"Jawab aku Taehyung!!"


*flashback*

Ku tatap orang yang ku maksud di depan mataku.

Ia berdiri melawan angin di tepi rooftop, wajahnya mendongak ke langit.

Aku berjalan menghampirinya sambil mengatur nafas, saat beberapa langkah di dekatnya, "Taehyung..." sapaku lemah.

"Ahh, kau sudah datang..."

Awalnya ia tersenyum, tapi saat melihat keadaanku, matanya memicing, menerawang ke arahku.

"Ada apa? Kau sakitt??"

Taehyung berjalan mendekatiku tapi aku membalasnya dengan berjalan mundur.

"Berhenti di situ!"
Kataku.

Ku rasa ia kebingungan.
Direntangkan kedua tangannya dan menatapnya satu persatu, seakan memastikan 'apakah ada yang salah?', kurasa begitu.

"Waeee? Wae? Kau kenapa??"

Kini ia semakin bingung. Taehyung mencoba mendekatiku lagi dan aku kembali mengambil langkah mundur.

"Aku bilang berhenti! Berhenti di tempatmu!"
Nada suaraku terdengar bergetar.

"Chagi ada apa ini???"

Hatiku sesak saat Taehyung menyebut kata itu lagi 'chagi', kata terindah dalam hidupku yang ku dengar dari mulutnya.

Otakku berkutat hebat berpikir tentang segala yang akan terjadi setelah ini.
Tapi bagaimana bisa aku memastikannya jika aku tidak bertanya langsung pada Taehyung?

"Aku, aku ingin bicara dan bertanya padamu..."

"Katakan saja, jangan membuatku takut! Ada apa ini?"

'Aku lebih takut, takut akan kehilanganmu lagi.'

"K-katakan p-pada ku....."
Kataku terbata-bata.

"Mueoseulyo???"
Tanya Taehyung.

Aku menelan salivaku, terasa berat memang, tapi aku harus kembali menyelesaikan masalahku sendiri, mengetahuinya sendiri mungkin lebih baik dibanding mengetahuinya dari mulut orang lain.

"N-neo... nugayo?"

Sontak Taehyung terbelalak menatapku, matanya tak berkedip, wajahnya memucat, aku tidak sanggup melihat pemandangan ini, sungguh. Aku tidak sanggup menatap Taehyung saat ini.

"NUGAYOOO????!!!"
Dan aku berteriak.

Air mataku bergumul di pelupuk matak, bersiap menjebol pertahananku untuk yang kesekian kalinya.

Taehyung masih tak bergerak, badannya diam berdiri mematung beberapa langkah di depanku.

"Katakan...."
Kataku lirih, penuh kepasrahan.

Aku akan segera mendengar jawaban Taehyung.

"Kau sudah tau??"
Taehyung balik bertanya padaku.

Perlahan aku mendongak dan mengangguk.
Ku hapus air mataku dan menatapnya serius.

"Lalu untuk apa bertanya??"

Apa maksud Taehyung? Apa dia mencoba mempermainkanku dengan pertanyaan-pertanyaannya?

"Aku ingin memastikan. Aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu."
Kataku.

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang