FORTUNATE

8.1K 807 26
                                    

Ku rasa ini yang di sebut 'the miracle of love'.

Sejak Taehyung datang, kondisiku berangsur-angsur membaik.
Dokter bilang aku sudah bisa pulang besok sore.




Hari ini aku bangun sedikit lebih siang, biasanya aku bangun pukul 06.00, sekarang aku bangun pukul 06.30.

Ku buka kelopak mataku satu persatu yang di sambut oleh hangatnya sorot matahari yang mencuri-curi menembus sela-sela tirai.

Ku jadikan bantal sebagai sandaran dan mulai mengatur nafas.


Aku tidak melihat Taehyung, mungkin dia sedang mengambil sarapan.


Ku tatap ke sekeliling, sudah tidak ada Jungkook dan Jimin di sini, aku bisa mengerti, mereka harus sekolah. Hidupnya tidak hanya di habiskan untuk mengurusiku.


Aku merubah posisiku, kini aku berbaring menyamping dan sesuatu menarik perhatianku.

Setangkai bunga mawar merah bertengger di laci sebelah ranjangku.

Perlahan ku ulurkan tanganku dan meraihnya.
Aku tau ini dari siapa.

Ku tatap dan ku hirup aromanya dengan lembut, sudah lama aku tidak menghirupnya.

Tak lupa, ada sebuah surat menyelip diantara kelopaknya.


Ku benahi posisiku yang kini duduk dengan tegap.
Perlahan ku buka kertas berwarna pastel itu dan mulai membacanya.

'Good morning sweetie^^

Aku yakin kau sudah semakin membaik hari ini.
Aku senang dan sangat bersyukur kau bisa cepat pulih.

Saat kejadian itu, aku merasa setengah jiwaku ikut sekarat bersamamu.
Aku mohon jangan pernah lakukan hal seperti itu lagi.

Sekarang, apa yang kau inginkan sudah ada di sampingmu.
Ia menjagamu siang malam dan tidak mengeluh sepertiku.
Ia menyayangimu dengan lembut dan tidak membentakmu sepertiku.
Dia memang berbeda, tidak sepertiku.

Aku menghela nafas sejenak, baru melanjutkan.

Meski kau sudah mendapat seseorang yang mampu menjagamu, tapi aku akan tetap berdiri di sini menunggu.
Jika ada apa-apa, hubungi saja aku karna aku tau, tidak ada kontak Taehyung di ponselmu ㅋㅋㅋㅋ

Sincerely
Jeon jk.

Kata-kata terakhirnya membuatku tertkekeh, dia konyol sekali.


"Chagii..... kau sudah bangun?"

Sesaat setelah mendengarnya, aku berhenti tertawa, ku lipat kembali surat itu dan menyembunyikannya di balik selimut.

"Apa itu??"

Taehyung bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya.

'Ahh, apa dia melihatnya?'

"Eemm... bukan apa-apa..."

"Jinja??"

Aku mengangguk cepat, "emm...."

'Syukurlah dia tidak memaksaku menunjukkannya.'

"Lalu?"

"Ige mwoya?"

Aku memutar kepalaku perlahan, ku lihat Taehyung yang sedang menggenggam setangkai mawar merah itu.

Matanya melirikku tajam.

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang