FAKE

9.3K 968 34
                                    

"Yoora-ya, kau diamana??"
Tanya suara di sebrang telpon.

"A-aku ada di rumah oppa, kenapa?"

"Bisa kita bertemu? Sekarang. Ada yang ingin aku bicarakan. Kau tidak sibuk kan?"

"Oh, ah aniya, diamana?"

"Nanti akan aku sms kan tempatnya. Kau ingin ku jemput?"

"Ah, tidak usah, aku berangkat sendiri saja."

"Baiklah, sampai jumpa."

"Ne.."

Tuuttt.... tuutt....
Sambungan terputus.

'Ada apa ya?'

Aku bergegas turun dari ranjang dan mengganti bajuku.
Dengan style yang casual, kaos putih panjang, jaket hoodie abu, ripped jeans dan sneaker hitam putih, aku berjalan menuju garasi dan mengeluarkan mobilku.

Segera aku menancap gas dan menuju tempat yang sudah di smskan oleh Namjoon. Tidak terlalu jauh, aku bisa sampai dalam waktu 10 menit.

...

Kulihat cafe di depanku, ada mobil silver mengkilat terparkir di depannya, kurasa itu mobil Namjoon.

Aku melepas seat belt ku dan keluar dari mobil menuju cafe.
Cafe ini cantik, terlihat klasik dan nyaman, diiringi musik-musik yang tenang.

Aku menyapu pandanganku dan kulihat Namjoon berdiri di dekat tangga. Dia melambai dan aku menghampirinya.

"Ayo, kita ke atas."

Aku mengangguk dan mengikutinya.
Kulihat punggungnya dari belakang, dia tinggi dan terlihat keren malam ini, dengan kaos hitam panjang, jeans hitam dan sneaker berwarna mocca, tapi entah, sikapnya itu yang membuatku tidak menyukainya meski sebenarnya dia baik.

Aku sampai di lantai atas cafe ini.
Jendelanya besar, aku bisa melihat Seoul dimalam hari dari sini.
Lampu kota yang berwarna-warni dan kendaraan yang lalu lalang. Lalu aku tersadar, di lantai atas cafe ini, hanya ada aku dan Namjoon.

"Duduklah."
Katanya, sambil tersenyum dan menebar pesona dengan lesung pipinya.

Aku mengangguk dan duduk.

"Kau mau pesan apa?"
Namjoon bertanya sambil menyodorkan daftar menu padaku.

"Apa saja, terserah oppa."

Dia mengangguk dan memanggil pelayan lalu menyebutkan pesanan yang ia pilih.

Beberapa saat kemudian, keheningan menyergap, hanya terdengar samar alunan musik lembut dari lantai dasar.
Ku putuskan untuk memecah keheningan.

"Eum, sebenarnya apa yang ingin oppa bicarakan?"
Tanyaku.

"Sebaiknya kita makan dulu, baru kita bicara."

"Ah begitu, baiklah."

Aku kembali terdiam, aku menunduk dan memutar-mutar HP ku, entah apa yang harus aku bicarakan, dia hanya diam dari tadi.

Ddrrtttt... ddrrtttt....

HP ku bergetar.

'Syukurlah, setidaknya aku tidak begitu bosan, karna ada teman chating.'

From : Sec.adm
Maaf, aku baru membalas.
Kau sedang apa?

To : Sec.adm
Aku sedang makan di luar.

From : Sec.adm
Dengan siapa? Dengan kekasihmu? Ah, maaf jika aku mengganggumu.

To : Sec.adm
Ah, aniya, aku tidak memiliki kekasih, aku bersama temanku.

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang