"Teman?" Dia mencolek pinggangku, Oh! Blanca, gadis ini mulai menggodaku rupanya.
"Ya, dia seorang teman dan juga tetanggaku." Jawabku dengan jujur.
Hahahah, dia tertawa. Apanya yang lucu? Ada apa? Kenapa tertawa? Aku menatap Ken yang juga bingung dan mengerutkan keningnya, "Teman? Hahah, laki-laki dan perempuan jika bukan berpacaran lalu apa? Tidak mungkin, kalian pasti berpacaran... She's must be your girlfriend. Tidak apa jika kau tidak ingin memberitahu padaku, Dokter Harry." Kau bercanda? Apa yang masalah dengan berteman? Girlfriend? Apa selamanya kata itu digunakan sebagai penyebutan pacar? Maksudku, dia memang girlfriendku. Bukan Girlfriend seperti Girlfriend tapi Girlfriend seperti Female friend. Aku sudah berteman dengan Behati sejak bertahun tahun lamanya dan dia bukan pacarku, itu buktinya.
"Sudahlah, Blanca. Ibumu pasti khawatir,dia sedang menunggumu..." Ken memegangi kedua pundaknya. Ia tersenyum kemudian pergi menemui ibunya. "Bagaimana dengan Operasimu?" Ken duduk pada tempat yang sebelumnya di duduki oleh Blanca.
"Pasien sempat mengalami tekanan darah rendah, namun pada akhirnya operasi berhasil." Aku selesai membenahi peralatan P3K, "Bagaimana dengan operasimu?
"Aku tidak memiliki operasi hari ini. Operasi untuk hari ini adalah operasi yang kau selesaikan barusan, jadi aku hanya membantu Elena di bagian UGD."
"Itu bagus, setidaknya kau dapat pekerjaan."
*
KENDALL POV.
Hari berikutnya aku cukup gugup, jam satu nanti aku akan memulai operasi pertamaku. Ini benar-benar yang pertama untukku, aku berharap operasi kali ini sukses dan tidak ada gangguan nanti. Tapi, aku agak ragu, masalahnya Kepala Operasi nanti, maksudku kepala ahli bedah yang memimpin operasi adalah seorang magang dan aku takut ia tidak bisa sebaik Prof. Alonso atau dokter yang lainnya.
Kabarnya dia sudah menginjak semester akhir kuliahnya, dan ini adalah tugas terakhirnya untuk ujian praktek. Nilai ujian tertulisnya hampir mendekati sempurna, itu yang dikatakan Leah dan entah dari siapa ia mengetahuinya. Jika operasi kali ini sukses, dia akan meraih cumlaude dan akan segera wisuda bulan ini. Aku cukup bisa bernafas lega, itu berarti dia pintar diantara yang lainnya.
Aku menutup buku Anestesi yang baru kubaca dan meminum air mineral untuk menghilangkan perasaan negatifku untuk operasi kali ini. Dr. Adriana yang katanya dokter bedah terbaik setelah Prof. Alonso tetap menjadi asisten dokter, tapi tidak masalah lah.
Aku melirik jam yang tergantung di dinding ruangan dekat lobi, operasi di mulai setengah jam lagi. Apa yang harus aku lakukan berikutnya? Haruskah aku kabur? Pergi ke toilet? Oh, tidak aku bingung ini pergi kemana?
Bagaimana jika nanti aku salah melakukan prosedur? Bagaimana jika sewaktu-waktu pasiennya kejang? Bagaimana jika aku salah memberikan obat bius? Bagaimana jika dokter bedah gagal melakukan operasi? Ah, aku takut. Semakin banyak berfikir semakin banyak pula yang harus aku fikirkan. Oh,aku mulai gemeteran, aku begitu takut dengan operasi.
"Kau gugup?" Harry yang datang entah dari mana memutuskan duduk di sampingku. "Jangan terlalu banyak berfikir, kau akan semakin banyak memikirkan hal yang negatif." Ah,orang ini benar.
"Pasien kali ini adalah penderita gagal jantung, Harry. Dan itu adalah operasi besar untukku."
"Aku mengerti, kau sudah banyak membaca buku dan kau sudah terlalu banyak belajar. Aku yakin kau akan baik-baik saja." Semoga,aku berharap juga seperti itu. Doakan saja untukku yang terbaik.
"Ken, Dr.Adriana mencarimu! Kau harus bersiap sekarang..." Oh, tidak. Kenapa Leah datang disaat seperti ini dan membawa kabar buruk untukku? I'm going to crazy,Argh!
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
FanfictionRank #451 in action pada 090117 Rank #67 in action pada 110117 Rank #62 in action pada 250117 Rank #346 in medical pada 110120 Rank #45 in action pada 160217 Highest Rank #9 in hendall pada 120120 Sebuah Fanfiction jenis AU yang menceritakan tentang...