Seventi:n

172 25 6
                                    

Aku diam dan fokus dalam mengemudi saja, Ken terus mengoceh mencoba untuk menarik perhatianku agar aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, "Jika kau diam berarti memang benar, justin juga pembelimu, bukan? Justin tidak menyebabkan masalah denganku, itu berarti Bajingan itu juga tidak bermasalah denganku."

Aku memukul stir dan segera berhenti ke pinggiran dengan mendadak, bersyukur lalu lintas sedang sepi. Kepala Ken hampir saja terbentur jika ia tadi tidak menggunakan sabuk pengaman, "Pollux, namanya Pollux! Aku dan dia berada dalam geng yang sama sejak dulu. Meskipun dari luar aku terlihat baik dan di kenal pintar, itu semua hanya kedokku, aku memiliki masa lalu yang benar-benar kelam, Ken."

Bibirnya bergetar sesaat, "Aku mengerti, kau tidak perlu menceritakan lebih jauh, aku tidak akan bertanya apapun lagi tentangnya."

"Aku dan temanku Eva yang menyebabkan Pollux membusuk di penjara selama beberapa tahun, ia benar-benar orang paling berbahaya di New York. Tanpa sepengetahuan wanita itu, dulu aku sering bolak-balik New York-California, masa mudaku benar-benar kelam. Kami menjual narkoba, minum-minuman keras, merampok, balapan liar dan terkadang beberapa dari kami bermain wanita." Aku membuka jendela karena merasa udara begitu sedikit sehingga membuatku sesak napas disini.

"Kau juga?"

"Aku hanya mencoba narkoba sekali dengan dosis yang rendah, tapi dampaknya benar-benar besar sehingga aku tidak mau mencobanya lagi, jadi aku hanya menjualnya, aku bukan pemabuk, aku lemah terhadap alkohol, aku bukan peminum, aku memang berasal dari keluarga cukup kaya, tapi mereka tetap membujukku untuk merampok walaupun aku tidak menerima hasil rampokku, aku ikut dalam balapan liar terkadang, tapi aku tidak pernah menang, dan aku sama sekali tidak terikat dengan wanita."

"Aku mempercayaimu."

"Aku dan sahabatku Eva menyimpan dendam yang mendalam, kami membuat rencana untuk memasukan Pollux ke dalam penjara dengan merampok, membunuh yang biasa ia lakukan. Lalu kami melaporkannya, tak lama polisi memburu Pollux dan menangkapnya. Sebelumnya ia benar-benar masuk penjara, ia berhasil kabur dia tahu aku dan Avangeline yang melaporkannya. Dan dia membunuh Eva, saat ia berusaha mengejarku, polisi lebih dulu menemukannya."

"Dia tahu kau berada di California?"

"Ya, tapi ia tidak tahu dimana rumahku berada. Aku mendengar dari sahabatku yang lain Ethan, setelah ia masuk penjara ia berusaha kabur dan memburuku di California, beruntung aku sudah pindah ke Boston, namun sepertinya ia tahu dimana aku berada, terlebih setelah aku menunjukan diriku di depan matanya dengan membuat ia marah dengan pukulanku."

"Kau seharusnya tidak menolongku, Harry..."

"Lalu aku harus membiarkanmu begitu saja?" dia terdiam dalam seribu bahasa, aku melanjutkan perjalanan untuk mengantarnya sampai ke rumah.

"Lain kali jangan berbuat baik padaku, kau membuatku salah paham."

"Aku hanya ingin melindungimu."

"Kenapa?"

"Kau terlihat lemah di mataku." Aku berharap ucapanku yang baru saja ku ucapkan tidak menyakiti perasaannya. Kau begitu lemah di mataku sehingga aku selalu ingin melindungimu dan berada di sisimu setiap saat seperti apa yang aku harapkan sebelumnya pada wanita itu. Aku ingin melindungi wanita itu, dia begitu berharga bagiku, dia juga terlihat lemah, terlebih banyak orang jahat seperti Pollux yang ingin menjatuhkannya.

"Kalau begitu teruslah berada di sampingku setiap saat dan setiap waktu."

"Tidak bisa." Aku memutar stir saat di persimpangan.

"Kenapa?"

"Aku butuh tidur, aku butuh makan, aku juga perlu mandi. Aku tidak bisa setiap waktu bersamamu..."

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang