Thirti Faif

158 25 8
                                    


Maggie terdiam sebentar, pandangannya memindaiku mungkin untuk memastikan aku pria yang baik atau bukan, "Kau tahu aku sudah tua dan aku pikun, tidak akan banyak info yang kau dapatkan dariku."

"Tidak masalah. Apa kau ingat dengan operasi pasien yang bernama Des? Maksudku Mr. Styles?' aku duduk di kursi di sampingnya.

"Ah, pasien kecelakan mobil itu. Dia suami dari temanku, kepala operasi yang saat itu menanganinya. Seingatku operasi itu gagal," Maggie menyembunyikan sesuatu dari tatapannya, "Maksudku operasinya berhasil, tapi pasiennya meninggal."

"Kumohon beritahu aku mengenai operasi itu? Kau tahu pasti ada kejanggalan saat itukan?"

Maggie berniat untuk pergi namun aku menahannya, "Kau bisa meminta sertifikat kematian dan berkas operasinya di RSmu, semua info bukankah ada disana? Kau dokter kupikir itu sudah kau ketahui."

"Sertifikat kematian dan berkas operasi sudah di palsukan, kau tahu itu!" Maggie berdiri sementara aku masih memohon padanya, "Dia ayahku, aku yakin ibuku melakukan sesuatu padanya, kumohon."

Maggie duduk kembali, baguslah, "Kau yakin?" aku menanggukan kepalaku dan menunjukan kartu pengenal Rsku dari namaku ia sudah yakin tentangku, "Ya, kau tahu saat itu Alonso masih muda. Belum banyak pengalaman, tapi kudengar ia dokter terbaik saat ini."

"Ya, aku tahu tentang itu."

"Dia memohon pada temannya saat itu agar ia yang mengoperasi suaminya. Aku menjadi asistennya saat itu, aku banyak memperhatikannya. Alonso banyak diam tidak cekatan seperti biasanya, sampai ia tidak sengaja merusak pembuluh darah sehingga pendarahan hebat terjadi." Nah, ini pasti faktanya. Wanita itu benar-benar!

"Lalu?"

"Dia menangis, kemudian melakukan hal biasa yang di lakukan dokter menghentikan pendarahan namun ia menyerah dengan mudah. Dia mengatakan kepada semua kru operasi untuk membiarkan ini. Dia mengatakan sudah waktunya bagi suaminya, jika Alonso lebih cekatan sepertinya suaminya akan berhasil dalam operasi." Aku berdecak kesal, batinku rasanya ingin mengamuk saat ini juga.

"Bagaimana dengan sertifikat kematian?"

"Aku menemui Alonso saat sertifikat sudah di keluarkan, aku memarahinya karena isinya tidak sesuai. Tertulis penyebab kematian karena kecelakan dan mati saat operasi." Maggie membuang nafasnya, "Dia mengatakan bahwa ia tidak ingin putranya tahu tentang hal itu suatu saat nanti, padahal jelas bahwa operasinya gagal karena pendarahan hebat dan sebenarnya ini bisa di sebut dengan malpraktek."

"Apa ada lagi yang kau ketahui?"

"Aku sudah mengatakan padamu aku pikun, tapi seperti hanya itu saja!"

"Baiklah, terima kasih, Maggie."

Keesokan malamnya aku hampir telat datang tepat waktu untuk kerja, Dokter Sara menghubungiku melalui Linda bahwa ada jadwal operasi mendadak setengah jam lagi. Aku segera mengganti pakaianku dengan baju operasi dan bersiap.

Operasi selesai setelah tiga jam lamanya. "Kerja yang bagus, Harry!" Dokter Sara menyapaku setelah membuang maskernya ke tempat sampah, aku tersenyum dan ia menghilang bersama perawat yang lain.

Aku melepaskan maskerku dan sarung tangan plastik, membuangnya dengan sedikit kasar. Mengambil Smartphone di saku dan mengirim pesan untuk gadisku.

From : Harry

Kau dimana?

From : Kendall

Rooftop.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang