Nainti:n

268 28 26
                                    


NOTE!!

Beberapa part akan di protect, seperti sudah di jelaskan sebelumnya. jadi harus di follow dulu. Maaf.

Aku berhenti sebentar karena merasakan getaran pada kantung jasku, menatap layar smartphoneku dan tertera nama Kepala RS MGH. Untuk apa Mr. Kavanagh menelponku?

"Ken, bisa tunggu sebentar? Kepala RS menghubungiku."

"Tentu saja, cepat angkat, Harry!" dia mengisyaratkan padaku.

"Malam, Mr. Kavanagh."

"Oh, Harry. Beruntung kau segera mengangkatnya, ibumu di UGD sekarang."

DEG.

Ibuku? Prof. Alonso? Wanita itu? Kenapa dia bisa berada di UGD? Ya ampun, aku hampir terkena serangan jantung akibat mendengar ini, duniaku sempat hilang beberapa detik, aku menyadarkan fantasi liarku dan kembali ke telepon.

"Ibuku? K-kenapa? Apa yang terjadi dengannya?"

"Kita bisa membicarakannya nanti, cepatlah kesini dan jangan mengebut."

"Ah, y-ya, aku mengerti, terima kasih." Aku segera mematikan panggilannya, Ken masih berdiri disana dengan raut muka menantikan penjelasan dariku. "Maafkan aku, Ken. Sepertinya kita tidak bisa makan ice cream kali ini, wanita itu sekarang di UGD." Aku terdiam sebentar untuk menunggu jawabannya.

Ken sedikit terkejut, "Apa yang kau lakukan disana? Cepat kita ke RS, Harry!" ia berteriak padaku. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali sebelum berlari agar tiba disana.

Aku sampai setelah empat puluh lima menit perjalanan, wartawan dan reporter di jaga cukup ketat di depan pintu utama Rumah sakit, apa yang terjadi sebenarnya, dan kenapa Mr. Kavanagh hanya menyebutkan wanita itu yang di UGD.

Aku berlari dan bertemu John, "John, kau tau dimana i—" sial. "Profesor Alonso? Aku mendengar ia dirawat di UGD."

"Ah, aku sangat terkejut ketika Linda meminta bantuanku, dia sangat khawatir dan menyuruhku untuk mengecek ruangan Dokter Alonso, tapi sepertinya ia baru saja di pindahkan ke ICU."

"Aku mengerti, terima kasih." Menepuk pundaknya dan berlari ke ruang intensif. Menatap sekeliling, Ed Rozak kepala bagian adminitrasi sedang berbicara dengan dua orang polisi, jantungku sedikit berdebar, apa yang sebenarnya terjadi disini.

Perawat Linda memberikan masker dan aku segera masuk ke dalam, Mr. Kavanagh berdiri di samping wanita itu. " Apa yang terjadi?"

"Aku juga tidak mengerti, kita harus menunggu ibumu sadar agar bisa memintanya penjelasan. Linda mengatakan ibumu meminta tolong dan segera ke ruangannya. Pintunya terkunci dan saat di temukan ibumu sudah tidak sadar, ia menghirup gas CO terlalu banyak." Kepala RS menjelaskan, namun aku masih juga belum mengerti tentang hal ini.

"Polisi masih menginvestigasi lebih lanjut, seseorang menyusup ke ruangan ibumu dengan tali dari atap, ia melemparkan gas CO dan meretas pintunya sehingga terkunci, jadi John merusak paksa pintunya." Ia menatap kondisi wanita itu sebentar, dia sudah bekerja cukup lama dan salah satu kepala bedah terbaik, tentu saja pria itu mengkhawatirkan pencetak uangnya. "Aku belum yakin kalau dia pasien yang balas dendam atau musuh ibumu, Keamanan melihatnya ketika kabur dia menggunakan topi hitam dan tubuhnya lumayan besar, namun tidak ada saksi mata di tempat kejadian."

Pollux.

Aku sangat yakin kalau itu dia, cih, dia berusaha bermain main rupanya.

"Apa mungkin—" Mr. Kavanagh mendapat panggilan sepertinya itu cukup penting melihat wajahnya seperti itu, "Kabag. Cabang di Washington memanggilku, kita lanjutkan nanti."

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang