Twenti Faif

169 23 21
                                    


Aku mengambil smartphoneku dan segera menghubungi Ethan memasang mode drive dan menyalakan loudspeaker.

"Ethan, dimana kau sekarang?"

"Aku? Sedang menaiki lift menuju apartemenmu. Ada apa?"

"Seseorang membuntutiku. Mobil hitam dengan plat 6705 PUV. Segera lacak keberadaanku dan pemilik mobil itu."

"Apa? Kau di buntuti? Dimana lokasimu sekarang?"

"Aku tidak tahu. Aku melaju dengan cepat kelewatan jalurku. Masih daerah sekitar RS."

"Oke, oke. Aku akan segera melacakmu. Pistolmu ada di tempat penyimpanan di kursi depan, gunakan jika sesuatu yang membahayakan terjadi."

"Lampu sudah hijau. Aku akan melaju pada kecepatan 50km/jam."

Bersyukur jalanan cukup renggang. Namun orang itu masih mengejarku sepertinya. Apa yang harus aku lakukan? Kenapa Ethan lama sekali tidak menjawab apa langkahku selanjutnya? Aku memutuskan untuk berbelok ke kanan, entah dimana ini? Sepertinya menuju Washington.

"Aku sudah menemukan lokasimu." Bagus. Sekarang aku harus apa? "Pelakunya *Un-sub. Plat yang di gunakannya palsu. Tapi aku beranggapan itu adalah Pollux. Jaga kecepatan mobilmu tetap di 60-80." *Un-sub = Unknown subject atau subjek/orang yang tidak di kenali.

"Apa? Tidakkah itu terlalu ngebut?"

"Agar ia tidak bisa mengejarmu, bodoh!" apa barusan ia menyebutku? Bodoh? "Sekitar lima ratus meter lagi ada pertigaan jalan, berbeloklah kekiri jika ke kanan ada kemacetan cukup panjang 2-2,5 KM."

"Oke, aku mengerti. Aku hampir berbelok sekarang. Dimana dia?"

"Aku tidak melihatnya, namun masih di belakangmu."

"Oh, shit! Aku melihatnya! Dia benar-benal ugal. Aku harus kemana lagi? Dia melaju lebih cepat. Ia menabrak pembatas jalan."

"Harry, jarak 1 KM lagi ada persimpangan jalan. Kau berbeloklah ke kiri. Ada beberapa hotel yang masih buka. Rouvten Hotels, jika kau melihatnya segera berbelok dan masuk ke dalam basement."

"Bagaimana jika ia mengejarku?"

"Jalanan sepi di lokasimu sekarang dan cukup ramai disana nanti, kau harus menaikan kecepatanmu 80-100 aku tidak memiliki ide lagi jika kau gagal kali ini?"

"Apa maksudmu?"

"Kau harus jauh berada di depannya dan segera bersembunyi di basement, dengan begitu ia bisa kehilangan jejakmu."

"Oke, tapi—" sial, pulsaku habis. Aku menekan gas pada kakiku hingga jarum pada meteran menunjukan angka hampir 120 km/jam. Itu persimpangan yang ia maksud, aku segera berbelok dan menemukan hotel yang Ethan maksud beberapa meter lagi dan segera berbelok ke kanan membanting stir ke basement.

Nafasku memburu ketika jantungku berpacu dengan cepat, Ethan menghubungiku dan aku segera mengangkatnya.

"Bagaimana? Aku sudah di basement."

"Tunggulah lima sampai sepuluh menit lagi, Harry. Aku belum bisa memastikan ia kehilanganmu atau tidak."

Perutku mual, sepertinya aku mabuk perjalanan. Wajar saja, aku terlalu ngebut tadi. Aku mengintip di spion dan menampilkan wajahku yang sedikit pucat. Oh, perutku benar-benar mau mengeluarkan isinya.

Aku menjalankan mobilku dan berhenti untuk parkir, keluar dari mobil dengan mengambil smartphoneku. Aku mencari tempat sampah dan benar, uh... aku muntah.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang