Twenti Feur

204 27 22
                                    


Aku segera melihat kondisi pasien, ia belum kehilangan kesadaran namun kondisinya sangat kritis dengan besi yang menancap di perutnya itu, "Cepat hubungi Dokter Alonso!" aku berteriak pada Susan dan ia segera menghubunginya.

"Profesor Alonso, ini dari UGD ada pasien dengan besi yang menancap di perut atas hampir mendekati dadanya sedang kritis, apa yang harus aku lakukan?" Ia sedikit khawatir. Lalu menjauhkan gagang telepon dari telinganya mungkin wanita itu berteriak. "Tidak bisa, ia sedang mengoperasi pasien, Harry."

Shit.

Linda datang kembali, "Ya ampun, Harry, bagaimana kondisinya? Ada pasien dengan serangan jantung yang baru datang."

"Ia kritis, logam sepanjang satu meter atau lebih itu menancap di perutnya. Kondisinya cukup kritis. Panggilkan saja dokter Taylor untuk ini." Ya ampun aku menjadi panik sendiri.

Ken datang setelah mengganti pakaianya dan terkejut melihat kondisi pasien, "Linda cepat kesini!" Pasien yang baru di tanganinya mengalami tekanan darah turun.

"Ken, cepat gantikan aku disini!" Linda berteriak pada Ken dan ia di depanku sekarang.

"Ken cepat cek tekanan darahnya!" aku berteriak dan ia segera memasang beberapa alat dan memeriksa monitor.

"*BP 118 jadi itu cukup normal. Denyut nadinya 130 dan pendarahannya berkurang." Ken memberikan informasi padaku. Mungkin itu karena logam yang terjebak disana sehingga mengurangi pendarahan. *BP/Blood pressure = tekanan darah.

"Mungkin pendarahannya di dalam, jadi kita harus melakukan *FAST. Ken, bantu aku menstabilkan tanda tanda vitalnya!" *Focus assessment sonography for trauma = salah satu teknik penggunaan ultrasonografi.

"Ya, aku mengerti, Harry."

"Tempatkan C-Line dan siapkan Foley untuk dimasukan ke dalam!" aku memerintah Ken.

"Biar aku saja yang mengambilnya!" Susan berteriak dan segera berlari mengambilnya.

"Petugas disana mengatakan kakinya tertimpa beton." Ucap Ken.

"Tolong berikan gips disana dan ambil infus."

Ken mengambil infus dan segera memasang pada lengannya, aku membantu dengan menaruh kantung infus pada tiang dan menekannya sedikit. Setelah itu mengambil senter dan mengarahkan ke kedua bola matanya bergantian untuk melihat kesadarannya.

Susan berlari kesusahan untuk membawakan monitor kesini. 911 Ikut membantu membawakannya karena monitor cukup besar. Namun,

BRUKK.

Ia tidak sengaja menyenggol ranjang pasien. Dengan samar bunyi logam yang terjatuh itu terdengar di telingaku. Ken terkejut dan menutup mulut dengan tangannya, "OH, TIDAK!"

Semburat darah segar keluar dari perutnya, pendarahannya cukup banyak. Bajingan gila 911 itu! Ken bergetar melihat ini, ia segera mengambil kain dan mencegah pendarahannya agar tidak berlebihan. Susan berteriak agar 911 itu berhati hati.

Wajahku terkena cipratan darah begitu juga dengan Ken sebelum ia menutupinya, "Cepat panggilkan dokter Sara!" aku berteriak pada susan.

"Tidak bisa, Harry! Dia tengah operasi!" Susan meninggikan suaranya padaku.

"Harry, lakukan sesuatu!" Ken meringis ketakutan. Menjaga ER sungguh pekerjaan yang sulit. Seharusnya RS menambah tenaga kerja di bagian ini.

"Panggil seseorang untuk menggantikan Dokter Clark dan suruh ia kesini!" aku berteriak. Saat susan berencana untuk berlari dari luar pintu Dokter Clark sudah berlari dan menggantikan posisiku. Sepertinya ia sudah selesai dengan pasiennya, syukurlah.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang