[EDITED]
"Selamat pagi semua nya.. Perkenalkan, nama saya Olivia Renata, panggil saja saya Renata... Salam kenal, semuanya. Saya harap kita bisa berteman baik... Terima kasih..." ucap seorang siswi sambil menunduk saat ia memperkenal dirinya di kelas barunya.
"Nah, Olivia Renata, kamu boleh duduk di kursi yang kosong dibagian depan," ucap Miss Afel sambil tersenyum manis.
"Iya. Terima kasih... Miss..." balas Renata dengan gugup.
Lalu, ia segera berjalan menuju ketempat duduk barunya dengan langkah terburu-buru.
Rambut hitamnya yang dikepang dua itu mengkilap saat terkena pancaran sinar matahari.
Poninya berayun-ayun mengikuti langkahnya yang tergesa-gesa.
Dan sekarang ia sudah duduk di tempat duduknya yang berada di bagian depan dan letaknya di pojok kanan yang dekat dengan jendela. Lalu tak lama kemudian, seorang siswi cantik disebelahnya mulai mengajaknya bicara.
"Hai, nama gue Pricilla, lo boleh panggil gue Icil, salken," ucap siswi itu yang diketahui bernama Icil.
"Ohh.. I-iya Icil... Salken juga," kata Renata sambil tersenyum dan membetulkan kacamata berframe hitam nya.
'Ohh... Ternyata namanya Icil, namanya cantik,' batin Renata tersenyum.
'Anaknya culun banget,' batin Icil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Nanti pas istirahat kita pergi ke kantin bareng, yuk?" ajak Icil.
"Oh.. iya, Cil..." balas Renata dengan tersenyum.
"Baik kalau begitu, mari kita buka buku paket IPS kita halaman seratus dua puluh delapan, kita lanjutkan pelajaran kemarin," ujar Miss Afel.
"Baik, Miss..." ucap murid kelas XII-B, kelas Renata, dengan serempak.
Sementara itu, dibarisan tempat duduk paling belakang pojok kiri, terdapat 3 siswi yang cantik dan populer yang bernama Pevita, Elisha, dan Zoe. Mereka segera bergosip sambil berbisik-bisik.
"Culun Bingit," bisik Pevita dengan nada mengejek tetapi dengan berbisik-bisik. "Serasa ngomong sama lantai jir," lanjutnya, mengomentari sikap Renata yang memperkenalkan diri sambil menunduk.
"Iya... Bhahahah... Gue rasa tuh anak bakal jadi korban bully-an kita kedepannya," tawa Zoe, tapi ia tetap memelankan suaranya.
"Emang.. Soalnya tuh anak cocok banget buat jadi bahan bullian," ujar Elisha, juga berbisik.
"HAHAHA..." akhirnya mereka bertiga segera tertawa dengan keras, layaknya ibu tiri Cinderella. Tapi sayang, Miss Afel mendengar suara tawaan mereka.
Tak lama kemudian, Miss Afel yang mendengar suara tawa mereka bertiga segera menatap sinis mereka bertiga sambil berkata,
"Kalian ini... Bukannya dibaca bukunya, malah ketawa... Nganggangu yang lainnya tau! Cepat, baca bukunya!" perintah Miss Afel galak.
Lalu, mereka bertiga segera mengangguk-angguk dan menunduk malu, tetapi hati mereka tetap tertawa jahat akan hal ini.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl In Love [REVISI] / Complete
Jugendliteratur#327 in TeenFiction (19-07-2017) #675 in TeenFiction (22-05-2017) Tentang kisah seorang nerd bernama Renata yang terjebak dalam kisah percintaan dengan Randy, sang idola sekolah. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi dibalik itu, tanpa ia sadari ad...