TIGA PULUH SATU.

1.5K 56 1
                                    

Selesai membaca cerita itu, mata Renata memerah. Antara ia ingin menangis sama marah bercampur jadi satu.

Hari ini ia kecewa pada 2 orang, yaitu Icil dan Randy.

Ia kecewa sama Icil karena Icil telah mengkhianatinya. Dan ia kecewa pada Renata karena ia telah membohonginya. Apa maksud Randy menjadikannya pacar padahal ia sudah mempunyai Pevita?

Maka itu ia hanya bisa menangis, menangis, dan menangis. Ia tak menyangka kalau hari ini adalah hari terburuknya. Ralat, hari ini adalah hari terburuk dari yang buruk selama ia hidup.

Ting

Sebuah sms masuk ke hpnya. Begitu ia buka, ternyata Randy yang mengiriminya pesan.

Randy
Kita ketemuan di Acapella Cafe ya. Gw pengen ngomong sm lo.

Renata
Iya.

Dengan berat hati, Renata pergi ke Acapella Cafe dengan diantar oleh mamanya.

Sesampainya disana...

"Kok mata lo merah? Habis nangis ya?"

"Nggak. Tadi aku kebanyakan belajar, jadi begini," jawab Renata berbohong.

"Randy, aku mau nanya sama kamu," kata Renata.

"Apa?"

"Sebenernya kamu sama Pevita pacaran kan?" tanya Renata.

Randy terdiam sebentar, "mungkin sekarang gue harus jujur sama lo."

"Maksudnya?" Renata jadi bingung sekarang.

"Jujur soal apa?" tanya Renata.

"Gue mau jujur kalo gue sama Pevita itu pacaran sebelum gue kenal sama lo," ungkap Randy, kemudian ia menunduk.

Renata menutup mulutnya, tak percaya. Bersamaan dengan itu, air matanya mengalir.

"Jadi selama ini kamu bohong sama aku?" tanya Renata menatap Randy nanar.

Randy terdiam.

"Dan selama kita pacaran, kamu nggak ada perasaan sedikitpun sama aku?" tanya Renata.

Lagi-lagi Randy terdiam. 'Ada sih, dikit,' batin Randy. Tapi karena ia tak ingin  menyakiti hati Pevita, Randy menggeleng.


Plak!

Tanpa Randy duga, Renata menampar pipi kirinya. Wajahnya terlihat kecewa, kecewa campur sedih.

Tapi rasa sakit akibat tamparan Renata tak berdampak apa-apa dibanding sakit hati yang mengoar dihati Renata.

"APA YANG KAMU MAU RANDY?!" Jerit Renata

"Gue mau putus sama lo," kata Randy lagi.

Waktu seolah berhenti berdetak.

Bumi serasa berhenti berotasi.

Semuanya terlihat diam, tak bergerak sedetikpun.

Air mata yang mengalir dipipi Renata semakin banyak dan  berebutan untuk menetes ke bawah.

Hatinya mencelos. Membuat lubang besar ditengahnya yang Renata tak bisa menambal lubang besar itu.

"Ke... Kenapa?" isak Renata.

"Karena gue ngejadiin lo pacar sebagai dare dari Darian," jawab Randy lagi.

Kini, tangisan Renata berubah menjadi tangisan melara yang menyayat hati siappun yang mendengarnya.

"Randy, KAMU JAHAT!!! KAMU TEGA!!!" Seru Renata. Kemudian ia berdiri dan berniat meninggalkan Randy.

Tapi gerakan Renata kalah cepat karena Randy langsung menarik tangannya.

"Aku minta maaf," kata Randy menatap manik mata Renata dengan tatapan penuh penyesalan.

Sedetik kemusian ia menangkup pipi Renata dan menghapus air mata yang mengalir dipipinya. Namun tangan Randy ditepis oleh Renata.

"PERGI!!!!!" Usir Renata, seperti mengusir anjing yang hendak menganggunya.

"Dengerin gu-"

"Lepasin!!!!" dengan sekuat tenaga, Renata melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman tangan Randy dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewa yang amat parah.

*****

Loving can hurt, loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard, you know it can get hard sometimes
It is the only thing that makes us feel alive

Photograph - Ed Sheeran

Dikamar Renata, ia duduk dengan kedua kaki yang dipeluknya. Kepalanya ia tenggelamkan didalam sela lututnya.

Lagi-lagi ia menangis. Memikirkan semua nasib buruk yang menimpanya.

"Kenapa sih Randy begitu  sama aku?"

"Aku benar-benar nggak nyangka. Orang yang selama ini aku sayang, meninggalkan aku...."

"Randy.... Aku kan sayang sama kamu, aku cinta banget sama kamu... Tapi kenapa kamu begini...."

"Kenapa Randy juga nggak kasih tau aku kalo sebenarnya dia sudah resmi pacaran sama Pevita? Kenapaaa...."

"Kenapa akhir-akhir ini kejadian buruk menimpa aku terus? Aku salah apa??"

Tak cukup sampai situ, ia membanting salah satu boneka berbentuk hati berwarna merah sebagai ungkapan kekesalannya.

Lama-kelamaan, ia pun merasa lelah menangis. Karena itu, ia pun menuju ke kasur dan mulai terlelap.

*****








Nerd Girl In Love [REVISI] / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang