DUA PULUH DUA.

1.5K 62 1
                                    

Dariannnnnnnn
Randy lo harus kerumah gue ya hari ini dirumah gue udah ada bastian hansel sama sebastian

Membaca pesan itu, membuat Randy mengerutkan keningnya.

Randy
Bisa gak lo pake tanda baca, Dar. Gw pusing ngebaca chat lo.

Dariannnnnnnn
Wkwk. Sorry-sorry. Gue kaga ngerti sama tanda baca. Jadi gmn? Lo bisa g?

Randy
Mls. Gw pengen nemenin adek gw dulu

Dariannnnnnnn
Cih elah! Gausa keles, nemenin adeklo kan bisa besok. Kapan lagi lo bosa main sama kita-kita nyet?

Randy
Yg ada justru kebalik dongo. Gue bisa main sama kalian kpn aja. Sedangkan gw jarang main sm adik gw. Ok lah. Otw rumah lo!

Dariannnnnnnn
Ya. Jgn lupa bawa baju ganti. Hari ini lo harus nginep dirumah gue.

'Sianying,' batin Randy kesal.

Randy
G. Mls

Di seberang sana, Darian yang membaca chat dari Randy mencebikkan bibirnya kesal.

Dariannnnnnnn
Ihhh... Harus! Yg lainnya juga pada nginep kok di rumah gue!!!

Randy
G

Dariannnnnnnn
Ihh harus!

Randy
Cot

Dariannnnnnnn
Cot = oke. Gw tunggu ya! Baybay muach! 😘😘😘😘

Membaca pesan dari Darian, Randy jadi ngeri sendiri. 'Nih orang gak maho kan?' tanyanya dalam hati. Takut otak sahabatnya kegeser.

Meski ketakutan, ia tetap membalas chat Darian.

Randy
Lo gak maho  kan?

Dariannnnnnnn
Enggak maho koq. Cuman lagi kepengen aja ;)

Randy memandang jijik ke kontak Darian.

Randy
Fak. Najis. Jiji gw sm lu

Dariannnnnnnn
Hehe. GECE KERUMAH GUE WOY!!!!!!!!!!!!

Randy
Y

*****

Randy dan ketiga kawannya sudah berkumpul di rumah Darian. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan main lempar-lemparan bantal dan mainan ala mereka lainnya.

Kini mereka sudah kembali ke posisi semula dimana Darian memakan chikinya dengan ganas, Sebastian dan Bastian yang bermain ps dengan sengit, Hansel yang bermain kickboxing lengkap dengan sarung tinju dan sasaran pemukulannya, juga Randy yang  merakit robot seteliti mungkin.

Semuanya larut dalam kesenangan mereka masing-masing, hingga akhirnya Randy membuka suara, memulai percakapan. "Weh, gue pengen cerita."

Sebastian dan Bastian menengok kearah Randy dengan cepat, diikuti Darian dan Hansel.

"Bahasa lu kayak cewe," sahut Darian.

"Serius jir." Randy mulai kesal.

"Hehehehehe... Oke oke. Ayo kita duduknya ngelingker. Big boss mau cerita," ajak Darian, persis seperti guru Playgroup yang ingin mengajak murid-muridnya untuk membuat kelompok.

"Eh! Yang big boss tuh gue!" Hansel kesal.

Darian menyengir, "Hehehe... Iya deh, Randy yang jadi wakil big boss  nya," kata Darian mengipasi Randy. "Nah, Randy. Lo mau cerita apa?" tanya Darian pada Randy.

"Gue udah ngelaksanain dare lo," jawab Randy.

Mata Darian membelo, ketiga temannya juga melakukan hal yang sama.

"Maksud lo?" Tanya Darian dan dibeo kan oleh teman-temannya.

"Ish, dongo lo pada. Gue udah nembak Renata," kata Randy kesal.

1 detik...

Keempat temannya loading.

2 detik...

Keempat temannya masih loading.

3 detik...

"HAHHHHH?!!!!! WOOOWWWW... BRO, GAIS, KAWAN-KAWAN SEKALIAN YANG KU CINTAI DAN KU HORMATI. KU INGIN MEMBERI INFO, RANDY SUDAH MENEMBAK RENATA!!!!!" Darian heboh sendiri.

Sontak, ketiga temannya yang lain langsung bersorak.

"Horeeeeee!!!!" Tak hanya bersorak, mereka bertiga saling berpelukan satu sama lain ala pemain sepak bola.

Randy mendengus melihat kelakuan Darian dan ketiga kawannya.

"Oy! Jangan brisik, alay lu pada," kata Randy kesal.

"Dari kapan lo jadian sama dia?" Darian memberikan pertanyaan yang nggak nyambung.

"Beberapa hari yang lalu," jawab Randy.

"Berarti, enam bulan lagi, lo harus putusin dia!" ujar Darian enteng.

Randy terdiam. "Gue tau. Tapi bukan itu pokok pmbicaraan yang gue maksud," elak Randy.

"Maksud lo?" Tanya Darian. "Gue gak ngerti."

"Gini deh. Pertama, gue mau nanya sama lo. Kalo gue bisa nyelesain dare lo. Lo mau kasih apa ke gue?" Tanya Randy.

"Gue bakal kasih apapun yang lo mau," jawab Darian. "Emangnya lo mau apa?" Tanya Darian.

"Gue pengen mobil audy buat koleksi mobil gue."

"Gue sanggup. That's cheap bro!" Darian berkata dengan nada sombong.

"Itu doang yang pengen lo tanya ke gue?" Tanya Darian, yang dijawab Randy dengan gelengan kepala.

"Lo mau nanya apa lagi?" Tanya Darian.

"Tapi bro, kalo gue gabisa ngelaksanain dare gue, gimana dong?" Tanya Randy.

"Loh, kan lo udah nembak Renata, apanya yang ga lo laksanain?" Tanya Darian bingung.

"Gini, tiap gue deket Renata, rasanya kayak ada perasaan aneh gitu," jawab Randy.

Mata Darian membelo, ketiga temannya lebih membelo.

"Maksud lo? Lo jadi mulai suka sama dia?" Darian kepo.

"Nah itu. Gue gatau perasaan gue sendiri," ucap Randy.

Darian dan ketiganya makin heboh.

"BENER DODOL!!!! LO SUKA SAMA DIA!!!!" teman-temannya saling berhigh-five ria.

"Ish.... gue gamungkin suka sama dia!!! Gue kan udah punya Pevita," elak Randy.

"Udah, gausah ngebohongin perasaan lo sendiri. Lagian, Pevita kan belom tentu setia sama lo. Liat aja kelakuannya. Kayak cabe pasaran. Udah pasaran, matre lagi!" Darian ngedumel.

"Lo tau dari mana kalo dia cabe? Gausah fitnah lah lo." Emosi dia kepancing.

"Santai sob. Liat aja foto-foto dia di ig," ujar Darian dengan kepedean maksimalnya.

Randy mulai marah.

"Jadi, lo nyuruh gue deketin Renata biar gue putusin Pevita. Enak banget lo!" Seru Randy marah dan bergegas meninggalkan mereka ber-empat.

"Gua balik!" Begitu ia mengatakan demikian, ia membanting pintu kamar Darian kencang, ia ingin pulang sekarang juga.

Sedangkan keempat temannya bingung.

"Kok dia marah?" Tanya Darian.

*****

















Nerd Girl In Love [REVISI] / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang