ENAM.

2.4K 104 3
                                    

[EDITED]

"Karena..." Icil menggantungkan kalimatnya.

"Karena apa?" tanya Renata polos.

"Hhhhh...." Icil mendesah pelan.

"Kayaknya, aku harus ceritain dari awal, deh..." Icil berkata pelan, lalu ia memulai ceritanya dengan pelan, sangat pelan sekali. Agar tidak ada yang mendengar suaranya.

"Jadi... Sebenarnya dulu aku sama Randy pacaran," jelas Icil pada akhirnya.

"APAAA??!" Renata menjerit untuk yang pertama kalinya, sehingga membuat satu kelas terkejut mendengar suaranya.

Sontak, hal itu membuat kenyamanan satu kelas terganggu, terutama 3 cewek populer dibelakang mereka.

"Woi!! Berisik banget sih lo!" seru Pevita ganas sambil menggebrak meja.

"Tau! Kita mau belajar nih! Gausa rusuh!" tambah Elisha.

"Suara lo ngebuat polusi tau gak!" timpal Zoe kesal.

"Maaf..." lirih Renata.

Dan Icil hanya bisa meringis kecil.

"Makanya,  kamu jangan teriak-teriak begitu, kan semua orang jadi keganggu," nasihat Icil, sementara Renata hanya mengangguk lemah.

"Jadi, mau aku lanjutin gak? Hehehe..." tanya Icil.

"Iya," jawab Renata, nada suaranya masih sedikit rendah.

"Jadi gini....

Dulu aku sering ceritain Pevita kalau aku suka sama Randy. Dan tanpa aku tau, Pevita juga suka sama dia. Tapi dia nggak pernah bilang ke aku. Ya pastinya aku ngga tau dong ya...

Nah, yang ngeselinnya itu pas aku pacaran sama Randy, si Pevita ngehasut Elisha dan Zoe buat ngejauhin aku. Dan nggak sampai situ, Pevita juga ngehasut Randy biar aku sama Randy putus. Ternyata, beberapa bulan kemudian, akhirnya kita putus." jelas Icil sambil mendesah pelan.

Renata hanya bisa mengangguk tanda ia mengerti.

"Oh... Jadi dulu..." kata Renata.

"Iya. Tolong jaga rahasia ini baik-baik ya," pinta Icil dengan muka memelas.

"Iya, aku pasti jaga kok," balas Renata mantap.

"Terus kamu mau bantuin aku, nggak?" tanya Icil.

Deg!

Jantung Renata berdebar cepat, dirinya sangat ragu. Apa jangan-jangan permintaan tolongnya sebuah balas dendam (lagi).

"Balas dendam apa?" tanya Renata dengan gugup.

*****

Renata sedang Duduk dengan perasaan gelisah di jok penumpang mobil pribadinya, pikirannya sangat kacau saat ini.

'Apa Icil sudah gila?! Masa' aku harus mendekatkan diri sama Randy dan merebutnya dari Pevita?' batinnya.

Mengingat percakapannya barusan.....

"Balas dendam apa?" tanyanya.

"Ya... Balas dendam dengan ngerebut Randy dari Pevita dan berpacaran dengannya," balas Icil dengan tenang dan santai.

Sangking terkejutnya sekaligus tak percaya, mata Renata langsung membulat sempurna mendengar ucapan gila Icil  barusan.

"Cil, aku minta maaf, tapi aku ngga bisa ngelakuin hal ini, ini terlalu beresiko dan aku nggak suka ngambil resiko," tolak  Renata dengan pelan dan sopan. Mengingat dirinya adalah seorang cewek yang nerd yang sering patuh terhadap peraturan dan selalu mencari aman.

Muka Icil langsung terlihat murung. Membuat Renata jadi tidak tega melihatnya.

"Maafin aku, maaf kalo aku terlalu lancang dan gegabah... tapi please, tolongin aku sekali ini
... saja, aku mohon banget sama kamu...." Icil memelas, terlihat dari manik matanya yang mulai berkaca-kaca.

Fix, Renata jadi nggak tega beneran.

"Emangnya kenapa harus aku?" tanya Renata.

"Karena menurut aku, kamu cocok sama Randy."

"Maksud kamu?" tanyanya tak paham. "Tujuan kamu nyuruh aku apa?" tanya Renata.

"Ya.... Aku ingin ngebuat Randy deket sama kamu," jawab Icil. "Ya.. Sebenernya aku masih sayang sama Randy, dan pasti aku takut kalo Randy jadi deket sama Pevita. Aku nggak bisa ngejamin mereka berdua. Kamu tau, kan? Randy itu anaknya tulus, walaupun dingin-dingin idiot kaya' gitu, dan kamu juga tau kan gimana sikap Pevita? Dia kan anaknya centil dan gampang bosenan. Aku takut ketulusan
Randy disia-siain sama Pevita... Dan aku ikhlas kok buat ngelepasin Randy asalkan dia sama kamu," lanjut Icil.

"Apa hubungannya?" tanya Renata tak paham.

"Ya... Aku rasa, dia cocok sama kamu. Walaupun kalian klise, tapi kalian sama-sama tulus. Aku jamin, kalian berdua bakal jadi pasangan yang paling romantis di masa depan, hehehe percaya deh sama aku," ujar Icil sambil menyengir sambil membentuk huruf V di jarinya.

"Emangnya Randy sama Pevita pacaran, ya?" tanya Renata polos.

"Enggak, kok. Mereka belum pacaran... Mereka  masih dalam masa pendekatan..." jawab Icil sekenanya.

Renata hanya mengangguk pelan.

"Tapi aku nggak suka sama Randy," lanjut Renata.

"Mungkin sekarang kamu bisa bilang begitu, tapi lama-kelamaan pasti kamu bakalan meleleh sama ketampanan dia. Percaya deh sma aku," ucap Icil sambil mengedipkan sebelah matanya.

"I swear," kata Icil lagi.

'Aku kan nggak bisa deket banget sama cowok populer kaya' dia, apalagi sampai ngerebut dia, tapi? Bagaimana lagi?' batin Renata ragu, ia mulai menggigit bawah bibirnya.

"Apa kamu yakin kalo aku sama Randy cocok?" tanyanya yang terakhir.

"Iya. Banget malah."

#flashbackoff

Dan suara dari percakapan itu terus mengiang di kepala Renata seperti kaset yang rusak. Ia bingung, apakah ia harus menuruti Icil atau menolaknya.

Renata merasa bingung sama Icil, yang suka Randy kan Icil, tapi yang disuruh Icil buat pacaran sama Randy malah Renata.

*****

(A.n).

Bagi yang bingung kenapa Icil yang suka sama Randy, tapi dia malah nyuruh Renata buat  pacaran sama Randy..

Jawabannya bakal ada diantara part 30 - Epilog. Hehehe 😏

Lalu gimana jadinya, apakah Renata akan menerima permintaan Icil?

Juga, bagaimana dengan dare-nya Randy?

Bagi yang kepo mau tau kelanjutannya dari kisah mereka harap stay tune ya!

Goodbye! 🙋

Nerd Girl In Love [REVISI] / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang