Pagi harinya, Renata mengajak Icil ke toilet untuk menceritakn pengalaman bahagianya.
"Icil! Thanks ya atas anjuran kamu waktu itu!" ujar Renata dengan wajah berseri-seri yang tentu saja membuat Icil bingung.
"Thanks buat anjuran waktu itu? Anjuran apa?" Icil mengerenyitkan dahinya bingung.
"Anjuran biar aku ngedeketin Randy," kata Renata diisi dengan senyuman nan manisnya.
Perasaan Icil jadi tidak enak. Ia takut kalau Renata jadian dengan Randy.
"Emang kenapa?" tanya Icil sekalem mungkin, walau dalam hati ia merasakan sesuatu yang nggak enak.
"Berkat anjuran kamu waktu itu, aku sama Randy jadi makin dekat. Dan akhirnya Randy nembak aku. Lalu kami jadian."
Waktu yang berjalan seolah berhenti berdetik.
'Apa? Randy jadian sama Renata??? Omaigat!!!!!! Padahal bukan ini scene yang gue maksud!!!!!' batin Icil berseru. Ia lalu merasakan sesak didadanya. Tetapi, didepan Renata, ia berusaha untuk bersikap kalem.
"Oh gitu ya? Hehe.... Bagus deh, selamat ya buat lu berdua. Pajak jadiannya ditunggu," kata Icil dengan fake smile nya.
"Thankyou ya Cil." karena senang, Rrnata langsung memeluk Icil dengan erat.
"Thanks, karena kamu, aku jadi punya Randy," kata Renata.
Dibalik pelukan tersebut, ada satu pihak yang merasa cemburu.
Kamu tau kan siapa orangnya?
*****
Di Acapella Cafe...
Gwen sedang membuat suatu desain produk di laptopnya. Sembari menyetel musik dan mendengarnya melalui headset, matanya jelalatan kemana-mana.
Matanya jelalatan untuk melihat-lihat cogan yang ada didalam cafe itu.
'Banyak banget, jir! Gue jadi pengen satu!' batin Gwen lagi dengan tersenyum genit.
Begitu ia matanya bergerak ke suatu tempat, ia melihat seorang perempuan yang rambut tergerai. Wanita itu memakai baju sekolah, dan sepertinya ia pernah melihat cewek itu, tapi entah kapan.
Cewek itu terlihat serius berbicara dengan cewek lainnya.
Karena penasaran, Gwen langsung berpindah tempat duduk ke sebelah meja kedua gadis itu. Untuk menguping pembicaraan mereka.
"Icil, kok lo mau sih temenan sama Renata?" tanya seorang cewek berambut hitam pekat sebahu pada seorang gadis berambut cokelat pirang sepunggung yang semua orang tau rambutnya dicat.
Obrolan itu sukses memancing Gwen untuk menghentikan proses mengeditnya dan mendengarkan ucapan mereka seksama.
'Oh, jadi cewek ini yang namanya Icil,' batin Gwen.
"Yaahh.. Abisan gue kan udah gak sama Pevita dkk, dan kalo gue gabung sama Audi dkk, abisnya mereka ngomongin artis k-pop mulu, gue kan ngga ngerti. Jadi gue temenan aja deh sama Renata, dia kan culun, bisa dimanfaatin. Dan apa lo tau, waktu itu gue nyuruh Renata deketin Randy biar gue bisa rebut si Randy," jelas Icil.
Gwen yang mendengar perkataan Icil langsung geram, ia menggemeletukkan giginya keras.
'Sialan! Kurang ajar tuh cewek! Berani-beraninya ngemanfaatin sahabat gue! Awas aja tuh anak!' batin Gwen emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl In Love [REVISI] / Complete
Teen Fiction#327 in TeenFiction (19-07-2017) #675 in TeenFiction (22-05-2017) Tentang kisah seorang nerd bernama Renata yang terjebak dalam kisah percintaan dengan Randy, sang idola sekolah. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi dibalik itu, tanpa ia sadari ad...