5 hari kemudian....
Dirumah Renata...
Mobil Randy sudah sampai di depan rumah Renata. Kemudian ia langsung memasuki teras rumah Renata dan mengetuk pintu rumahnya.
"Ya, tunggu sebentar!" seru Renata, kemudian ia berlari dengan tergopoh-gopoh untuk membukakan pintu buat Randy.
Begitu ia membuka pintu dan melihat penampilan Randy, ia terpukau melihat wajahnya yang sangat-amat-teramat manis dan tampan.
Rambut dan poninya ia pomade hingga membentuk jambul. Lalu ia memakai kaos lengan panjang berwarna putih dan celana jogger berwarna abu-abu yang menambah kesan manis pada dirinya.
Sedangkan Randy, ia malah terhipnotis dengan kecantikan Renata. Hari ini Renata sengaja menggerai rambutnya dan meng-curly ujung rambutnya. Poninya ia jepit kebelakang seperti cewek-cewek Korea. Lalu tak lupa, ia memakai kacamata berwarna putih yang menambah kesan imut pada diri Renata.
Untuk soal pakaian, ia memakai dress dibawah lutut berwarna baby pink yang dipadukan dengan crop tee berwarna putih yang bergambar hati. Selain imut, ia juga anggun.
"Ayo kita pergi," ajak Randy sambil menggandeng tangan Renata menuju mobilnya. Sekarang mereka berdua akan pergi ke De Lagoone Premium Cafe.
*****
Sesampainya disana, Randy segera turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Renata.
"Yaampun, jangan repot-repot gini kali... Hahaha... Aku bisa buka sendiri," tawa Renata renyah.
Randy hanya membalasnya dengan senyum tipis.
"Ayo jalan," kata Randy sambil mengulurkan tangannya pada Renata untuk menggandeng tangannya.
"Gausah gandengan lah, hahaha.."
Randy merasakan dadanya sedikit nyeri begitu mendengarkan kata-kata itu. Padahal Renata mengucapi kata itu dengan santai, bahkan disertai dengan tawaran ringan.
"Ya... Gapapa... Biar kita nggak dikira jones aja," alibi Randy.
"Oh, oke deh." Renata pun menyanggupi, ia pun menerima uluran tangan Randy, lalu kemudian mereka berjalan sambil bergandengan tangan menuju cafe mewah tersebut.
Begitu mereka masuk, tentu saja aroma kopi menyeruak memasuki indra penciuman mereka.
"Mmmm... Wanginya...." puji Randy.
Tak hanya itu, banyak pasangan-pasangan muda dan sekelompok anak remaja yang menghabiskan waktunya disini untuk bermesraan maupun berdiskusi untuk tugas sekolahnya.
Mereka pun berjalan menuju lantai 2 karena lantai 1 sudah penuh.
Disana, ia memilih tempat duduk didekat balkon. Dari dulu sampai sekarang Randy sangat menyukai posisi tempat duduk yang menghadap jendela dan balkon. Katanya, biar lebih adem.
Mereka berdua pun duduk berhadapan. Sembari menunggu pelayan restoran, Randy pun bertanya.
"Ren, gue-"
"Selamat pagi, Kak, Dek. Silakan dilihat menunya," ujar sang pelayan restoran menginterupsi perkataan Randy, lalu ia memberikan sebuah buku berisi menu makanan, minuman dan dessert yang pastinya enak-enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl In Love [REVISI] / Complete
Ficção Adolescente#327 in TeenFiction (19-07-2017) #675 in TeenFiction (22-05-2017) Tentang kisah seorang nerd bernama Renata yang terjebak dalam kisah percintaan dengan Randy, sang idola sekolah. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi dibalik itu, tanpa ia sadari ad...