Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Orang tua Renata sudah pulang dari kantornya. Dan sekarang adalah waktunya Renata untuk makan malam.
Begitu ia sudah selesai makan. ia segera mebawa piring, mangkuk, beserta sendok dan garpu ke dapur untuk mencucinya. Setelah mencuci perlatan makannya, Renata langsung berlari dengan cepat kekamarnya untuk belajar.
19.45...
Proses belajar Renata berlangsung dengan tenang damai, sebelum bel rumah nya berbunyi.
Ting tong...
Renata berhenti mengisi jawaban fisikanya di buku ps nya. Ia lalu beranjak dari kursi lalu keluar dari kamarnya dan membuka pintu rumahnya.
"Sia--" Renata menghentikan perkataannya ketika melihat tidak ada siapa-siapa di depannya. Ia bingung.
Namun dengan cepat, pandangan Renata beralih pada lantai marmer rumahnya. Disitu ia melihat ada sebuah amplip surat putih dengan tulisan merah darah yang membuat Renata merinding.
Begitu ia mengambil amplop surat dan mengangkat wajahnya, tetap saja ia tidak melihat adanya orang di hadapannya- bahkan di sekitarnya.
Dengan perasaan takut, Renata segera masuk kedalam rumahnya dan mengunci pintu rapat-rapat.Masih dengan perasaan takut, Renata kembali berlari menuju kamar tidurnya dengan cepat.
Setelah masuk kedalam kamar dan duduk diatas kursi. Renata segera membaca tulisan dengan tinta merah seperti darah itu dengan hati-hati.
Untuk: Olivia Renata.
Setelah membaca tulisan itu, ia mengerenyitkan dahinya. 'Untuk aku? Siapa yang ngasih surat ini malem-malem?' batin Renata kebingungan.
Begitu ia robek ujung amplop surat itu, terdapat kertas HVS yang melesat keluar dari dalam amplop tersebut.
Penasaran dengan isi suratnya, Renata langsung membentangkan kertas itu lebar-lebar dan muncullah beberapa baris tulisan yang besar, berwarna merah darah, yang bersiratkan sebuah ancaman.
______________________________
Buat lo, yang udah jadi pho diantara hubungan gue sama Randy, dan yang telah ngelanggar perjanjian kita tadi siang.
Gue harap besok lo temuin gue di rooftop sekolah saat pulang sekolah di lantai empat. Gue akan kasih hadiah buat lo.
Tertanda,
Pevita Kezia.________________________________
Begitu ia membaca isi surat itu sampai selesai. Timbul rasa takut yang berlebihan didalam hati Renata.
Dengan cepat Ia robek kertas itu dan menelungkupkan wajahnya dibalik lipatan kedua tangannya. Ia takut. Takut akan apa yang bakal terjadi besok.
*****
Keesokan harinya, saat pelajaran kosong 2 jam, Pevita segera mengirimi chat lewat LINE pada Randy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl In Love [REVISI] / Complete
Teen Fiction#327 in TeenFiction (19-07-2017) #675 in TeenFiction (22-05-2017) Tentang kisah seorang nerd bernama Renata yang terjebak dalam kisah percintaan dengan Randy, sang idola sekolah. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi dibalik itu, tanpa ia sadari ad...