Icil's pov.
Ternyata selama ini Randy ngejadiin Renata sebagai pacar karena dare.
Gue bener-bener ganyangka.
Gue nyesel karena udah nikung dan ngkhianatin Renata. Padahal, Renata udah baik banget sama gue.
Kalo gitu, gue harus minta maaf sama dia!
*****
Author's pov.
Pagi hari, saat Icil memasuki kelas, ia bingung karena Renata menatapnya dengan kesal dan marah.
Tentu saja Icil bingung.
"Icil, aku harus ngomong sama kamu," kata Renata, lalu kemudian ia menarik tangan Icil ke toilet.
Sesampainya di toilet...
"Apa bener kemaren sore kamu berduaan sama Randy di kantin terus kamu pengen balikan sama Randy?" tanya Renata menatap Icil dengan tatapan yang sulit diartikan.
"E... Ren.... Aku...." Icil tergagap-gagap.
"Bener dong kata Audi kalo ternyata selama aku nggak ada, kamu ada untuk ngegodain Randy. Kamu kok begitu sih. Kamu bilang kan kamu udah nggak suka sama dia lagi. Terus kamu kan nyuruh aku buat ngedeketin Randy biar aku sama Randy pacaran. Tapi kenapa setelah aku pacaran, malah kamu yang jadi deket sama dia. Maksud kamu apa? Kamu kok tega sih?!" seru Renata kesal, kemudian ia berlari meninggalkan Icil dengan perasaan kecewa.
"Aku kecewa sama kamu, Cill," kata Renata sebelum ia benar-benar keluar dari toilet.
"Tunggu, Ren! Aku bisa jelasin!!!" seru Icil. Tapi usahanya sia-sia, Renata sudah keburu pergi jauh.
"Ah! Sialan!!" serunya kesal. Padahal niat awalnya ia ingin meminta maaf pada Renata, tapi gagal karena Renata sudah lebih dulu memarahinya.
*****
Saat pelajaran Biologi, biasanya dalam pemilihan kelompok, Renata selalu bergabung dengan Icil. Tapi kali ini beda, karena kali ini Renata bergabung dengan Audi, Vella dan Natasya.
Selama pelajaran, Renata juga membuang muka dari Icil. Hingga Icil kesal sendiri. 'Emang ya, kadang-kadang cewe yang baik dan alim bisa jadi cewek yang posesif,' batin Icil, yang ditujukkan untuk Renata.
Satu jam tiga puluh menit setelah mereka mengerjakan tugas Biologi, bel tanda pergantian jam berbunyi. Pada biasanya, sebelum pelajaran olahraga berlangsung para siswa laki-laki langsung memilih mengganti baju didalam kelas, hingga pihak cewek lagi-lagi harus mengalah pada siswa laki-laki. Dan pada biasanya, gerombolan Randy membuat band sendiri. Dengan beralaskan pensil, botol minum, dan ember untuk menampung air AC, mereka membuat suatu perkusi yang keren menurut mereka dan memekakkan telinga bagi yang belum terbiasa. Tapi kali ini tidak karena Randy sedang berantem dengan teman se-gengnya
Selanjutnya pada saat pelajaran olahraga, Renata memutuskan untuk mengganti baju bareng Audi, lagi-lagi ia melupakan Icil. Lebih tepatnya ia sengaja melupakan Icil.
Dan juga, yang biasanya Renata selalu berada disebelah Icil. Kini lagi-lagi Renata berada disebelah Audi.
Icil hanya bisa bersabar dan menunggu Renata memaafkannya. Karena ini semua murni kesalahannya. Bukan salah Renata.
Tetapi yang membuat Icil makin sebal karena melihat mereka berempat berbisik-bisik dan sesekali menatap kearahnya.
Satu hal lagi yang membuat Icil murka, Audi menyanyi dengan suara lantang, sengaja untuk menyindir Icil.
"Hati-hati jaman sekarang... Banyak orang berteman, PUNYA MAKSUD DAN TUJUAN, mengumbar kedekatan, dapatkan keuntungan, abis manis lo dibuang...." dibagian kata Punya maksud dan tujuan Audi tekankan agar mengena di hati Icil.
Icil yang tahu persis nyanyian Audi ditujukan untuknya, langsung pergi dari tempat itu.
Saat ia berjalan dua langkah kedepan, ia mendengar suara seruan huuuu dan bisik-bisikan lagi dari keempat cewek itu.
Dalam hati, ia ingin melabrak Renata sekarang juga.
*****
"Icil! Icil! Lepasin tangan aku!" seru Renata begitu Icil menarik tangannya menuju toilet.
Sesampainya di toilet, Icil langsung menghempaskan tangan Renata yang ia genggam dengan kasar.
"Icil, maksud kamu ngajak aku kesini apa?" tanya Renata meminta penjelasan.
"Jadi gini..... Karena gue ngedektin pacarlo. Lo jadi ngadu sama Audi hah?" tanya Icil memulai sindirannya.
"Gue kira lo itu orangnya tahan banting. Ternyata enggak!" seru Icil.
"Maksud kamu apa Cil?" tanya Renata ketakutan.
"Maksud gue, lo itu pengecut. Gak punya mental. Dan gak punya otak. Selain itu, lo juga lebay dan pengadu. Gue ganyangka ya sama lo. Dengan mudahnya lo ngomongin gue dari belakang sama Audi dkk sampe-sampe dia nyindir gue!" teriak Icil.
"Masalah ini cukup kita berdua yang tau TOLOL! gausah ngebocorin masalah kita ke orang lain. Bangsat ya lo! Anjing!" maki Icil. Sangking kesalnya, otaknya tak bisa memilah kata-kata apa yang harusnya ia gunakan.
"Sikap lo itu yang ngadu ke Audi itu MANJA tau gak!" seru Icil lagi. Ini merupakan teriakan terakhir Icil hingga Renata berteriak.
"CUKUP CILL!"
Begitu ia berteriak. Suasana hening. Satu pihak merasakan emosi yang merajalela di ubun-ubunnya. Sedangkan yang satunya lagi ketakutan.
"Aku minta maaf sama kamu Cill, aku salah, aku nggak pantes ngebocorin masalah kita ke Audi. Aku bener-bener minta maaf," ujar Renata.
"Udahlah. Gue pengen jaga jarak sama cewek posesif kayak lo. Jangan pernah ngomong sama gue lagi sekarang." setelah mengucapkan hal itu, Icil keluar dari toilet dan menyisakan Renata yang menangis tersedu-sedu didalamnya.
Sebenarnya Icil ingin meminta maaf pada Renata karena ia mendekati Randy dan ia juga ingin memberi tahu niat busuk Randy pada Renata. Tapi karena melihat sikap Renata yang mengadu pada Audi, hilang perasaan bersalahnya. Kini digantikan dengan perasaan marah dan kecewa yang bercampur aduk.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl In Love [REVISI] / Complete
Подростковая литература#327 in TeenFiction (19-07-2017) #675 in TeenFiction (22-05-2017) Tentang kisah seorang nerd bernama Renata yang terjebak dalam kisah percintaan dengan Randy, sang idola sekolah. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi dibalik itu, tanpa ia sadari ad...