Inikah rasanya cinta?
Oh inikah cinta?- SMASH -
*****
Di Acapella Cafe...
Randy segera turun dari mobil, disusul oleh Renata. Begitu Renata berjalan menuju pintu utama cafe, Randy segera berlari kecil kearah Renata, lalu ia genggam tangan kiri Renata erat. Bukan karena suka, tapi demi darenya berjalan dengan lancar.
Renata yang digenggam Randy langsung mengalami peronaan di kedua sisi pipinya. Dalam hatinya ia berjingkrak-jingkrak tanda senang.
Karena malu, ia membuang muka. Untungnya Randy mengerti akan hal itu.
"Gak usah malu. Dibawa santai aja," kata Randy kemudian.
Renata mengangguk ragu sebagai jawaban.
Begitu mereka berdua duduk di kursi khusus 2 orang di lantai 2, seorang pelayan cafe menghampiri mereka.
"Selamat sore, saya Marina. Menu apa yang ingin kalian pesan?" tanya Kak Nuri dengan sopan.
"Saya ingin memesan moccacino, nasi dan beef steak, sama chessy sausage satu. Kamu mau makan apa Ren?" tanya Randy kemudian pada Renata.
"Aku... Green tea aja," jawab Renata sopan. "Lo gak mau makan?" tanya Randy. "Nggak, aku kenyang." Randy langsung mengangguk, lalu tatapannya kembali ke pelayan cafe.
"Udah, itu aja Kak."
"Baik. Saya ulangi ya pesanannya. Satu moccacino, satu beef steak dengan nasi, satu cheesy sausage, dan satu greentea ya. Totalnya tiga ratus enam puluh delapan ribu lima ratus rupiah," ujar sang pelayan Cafe.
Dengan entengnya, Randy merogoh dompet di saku celananya dan mengeluarkan empat lembar uang seratus ribuan.
"Kembaliannya ambil aja," lanjutnya lagi.
Renata menatap Randy dengan takjub. "Itukan kembaliannya lumayan Ran," katanya.
"Gapapa," jawab Randy santai.
"Wah, terima kasih Kak! Pesanannya ditunggu ya," ujar sang pelayan cafe sopan lalu berbalik dari meja Randy dan Renata.
Kalau ada Bastian dkk, suasananya pasti lebih meriah, terutama kalau ada Hansel, semua orang ia kata-katain seenak jidat. Misalnya nama pelayan cafe tadi, yang namanya Marina. Pasti nama Marina itu diubah jadi Marina UV White. Itu udah jadi kebiasaan Hansel sejak kelas 6 SD dan tak berubah sampai sekarang.
Seperti biasa, Randy memainkan game Growtopia di iphone 6s nya, sementara Renata kembali membaca buku sejarahnya sembari menunggu pesanan mereka datang dengan canggung.
"Ren..." panggil Randy.
"Ya?" jawab Renata.
"Nggak kerasa ya kita udah deket kayak gini," kata Randy.
"Iya. Hehe."
"Apalagi yang waktu gue kehujanan beberapa hari yang lalu.... " kata Randy lagi.
"Iya."
"Dan apa lu tau Ren, setiap gue berada di deket lo. Gue jadi ngerasa nyaman. Gatau kenapa. Terus Gue gak mau kehilangan lo." Begitu Randy mengucapkan hal yang berbau gombal itu, terdapat semburat merah dikedua pipi Renata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl In Love [REVISI] / Complete
Teen Fiction#327 in TeenFiction (19-07-2017) #675 in TeenFiction (22-05-2017) Tentang kisah seorang nerd bernama Renata yang terjebak dalam kisah percintaan dengan Randy, sang idola sekolah. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi dibalik itu, tanpa ia sadari ad...