SEPULUH.

2K 91 4
                                    

[EDITED]

Besok harinya, di A Gantea Cafe ...

Randy sedang memainkan game Clash of Clans, sedangkan Darian sedang menopang dagu sembari menatap Randy dengan tatapan intens nya, lalu Hansel sedang merakit layangannya, dan Sebastian sedang memakan ayam lada hitam serta milk tea nya dengan nikmat.

"Ran..." panggil Darian.

"Hm?"

"Kayaknya lo harus nembak Renata lusa," lanjut Darian.

"Hm."

Lalu suasana menjadi hening, Darian langsung menatap Randy dengan tatapan agak kesal, karena jawabannya yang sangat
i r i t.

3 detik berlalu...

5 detik kemudian....

"What da heck?!" Jerit Randy histeris, membuat semua pengunjung cafe kaget karenanya.

"Woi kuda... Bacot lo gede banget sih!" protes Darian kesal, lalu ia menatap semua pengunjung cafe yang menatap dirinya dan Randy dengan tatapan tak suka, segera saja ia menggabungkan kedua telapak tangannya. "Maafkan ulah teman saya ya kakek, nenek,  om, tante,  kakak, dan  dedek, dia emang kurang waras sejak lahir.."

"Tai lu," bisik Randy tepat ditelinga Darian. Lalu, semua pengunjung tempat itu segera mengangguk dengan serempak, dan kembali  melanjutkan aktivitas mereka masing-masing yang tadi sempat terganggu karena kehebohan Randy.

"Kayaknya lo udah nganggurin dare berharga ini," ucap Darian dengan hembusan nafas sok melankolis.

"Alay," komentar Randy singkat. Kemudian, hal itu memicu bahkan meningkat hasrat  Darian untuk menoyor kepala Randy dengan cukup keras.

'Pletak!'

"Aww... Shitt," desis Randy menatap Darian dengan tatapan tajamnya, setelah Darian  sukses menoyor kepala Randy dengan santai serta tak berdosanya.

"Sakit geblek," desis Randy lagi.

"Lagian... Abang ngeselin sih, lagian adek kan gabisa diginiin... Uuh..." protes Darian dengan sangat alay, lalu ia mencebikkan bibirnya.

"Ew. U are so disgusting," kata Randy, disertai dengan tatapan jijik dari kedua temannya yang lain.

"Ok, back to topic. Kenapa lo nyuruh gue nembak dia, kan masih ada waktu empat hari lagi?" protes Randy, mengelak.

"Abis, biar cepet aja. Semakin cepat, semakin baik, kan?"

"Tapi jangan lusa juga, kali," gerutu Randy.

"Gamau tau.. Oya, lo udah pernah pedekate, gak, sama dia? Ceritain, dong..." paksa Hansel.

"Uda, tapi gue mager cerita," jawab Randy santai.

"Najis lu sama sahabat lu sendiri gamau cerita!" Hansel tampak sedikit merajuk.
"Tapi kalo misalnya dengan perbuatan lo bikin dia baper, peluang lo gede buat macarin dia," ujar Darian.

"Fak."  Randy memilih untuk tidur sebentar di dalam kafe selagi menunggu pelayan cafe yang masih memasak makanannya.

*****


Sementara itu ditempat lain..

Renata memasuki jalanan berbatu yang membawanya menuju rumah seseorang.
Setelah sampai didepan pintu kayu rumah tersebut, Renata langsung memencet bel yang terdapat disebelah kiri pintu kayu rumah tersebut.

Ting tong...

Setelah 10 detik ia menunggu, sang pemilik rumah belum juga keluar. Lalu ia memencet bel kembali.

Nerd Girl In Love [REVISI] / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang