EMPAT.

2.8K 113 3
                                    

[EDITED]

Randy, Pevita, dan yang lainnya memilih Wilde Mall untuk hangout. Mereka berdelapan sangat sering mengunjungi tempat ini sehingga mereka kadang menjadi bosan untuk kesini terus apabila sudah nggak ada pilihan lain selain mall ini.

Setelah mereka sampai Di Mall itu, akhirnya mereka memilih untuk mengisi energi bagi perutnya di Wilde Pizza. Restoran kedua yang paling sering mereka kunjungi setelah TimeZone.

Akhirnya mereka duduk dalam satu meja yang terletak di tengah-tengah restoran karena letaknya yang lumayan strategis dan dekat dengan pemilihan topping.

Setelah mereka duduk, akhirnya Randy memulai percakapan.

"Mau rasa Apa pizzanya?" tanya Randy.

"American Favorite aja. Yang besar," balas Darian, dia memang sangat suka dengan varian pizza tersebut, selain karena taburan sosis nya banyak dan rasanya membuat lidah bergoyang, pizza tersebut juga ditaburi dengan jamur matsutake yang terasa garing dimulut.

"Cheesy Tuna satu juga ya yang gede. Rotinya dua, eskrim satu, udah.. Cuma itu doang kok!" ujar Hansel santai sambil membetulkan jambul  rambutnya.

Satu toyoran keras melayang di kepala Hansel.

Dan tentu saja yang menoyor kepala Hansel itu adalah Randy.

"CUMA itu DOANG?! Lo kira bayarnya pakai daun?!" seru Randy kesal dan ia tak lupa menekan kata 'cuma' dan 'doang'.

"Hehehe..." Hansel hanya menyengir. Seolah ia tak pernah berbuat salah sebelumnya.

Dan pemilihan makanan itu berlangsung dengan ribut dan tidak teratur, membuat kedelapannya dilirik dengan tatapan tak suka oleh pengunjung lain, tetapi mereka  menghiraukannya. Hingga keributan itu berhenti karena salah satu pelayan restorannya menghampiri mereka.

'Ribut banget sih kalian..' batin pelayan restoran sedikit kesal dengan ulah kedelapannya.

"Selamat datang di Wilde Pizza. Kalian mau pesan menu apa?" tanya Pelayan Restoran itu, berusaha tersenyum manis, walau dalam hatinya menahan dongkol setengah mati kepada mereka berdelapan, terutama Hansel, Dari an dan Randy.

"Mm... Beli pizza Cheesy Tuna satu ukurannya yang besar, terus pizza American Favorite ukuran besarnya juga satu, terus es krim rasa matcha dua, milk tea dua, limmy lime lemonade dua, panna cotta mini nya juga dua." Darian menyebutkan menu-menu tersebut dengan semangat, sementara Hansel hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil Menyengir kuda.

'Bangkrut deh gue...' batin Randy frustasi.

"Baik. Saya ulangi, ya... pizza Cheesy Tuna satu ukurannya yang besar, terus pizza American Favorite ukuran besarnya juga satu, terus es krim rasa matcha dua, milk tea dua, limmy lime lemonade dua, panna cotta mini nya juga dua. Jadi totalnya... Empat ratus lima puluh ribu ya. Ini bill-nya," ujar sang pelayan restoran tersebut, lalu ia meletakkan bill yang bertuliskan nama makanan beserta harga makanan dan pajak yang harus dibayar keatas meja.

Randy segera merogoh uang tunai didalam dompetnya. Lalu ia memberikan tiga lembar uang bernominal 100 ribu Rupiah dan satu lembar uang lima puluh ribu Rupiah kepada pelayan restoran itu.

"Terima kasih, mohon ditunggu ya pesanannya," ucap sang pelayan restoran itu seraya meninggalkan mereka berdelapan.

10 menit kemudian...

"Uh... Lama bingits.. Udah belom sih?" ujar Hansel malas.

"Blom," balas Randy singkat.

20 menit kemudian...

"Anjir... Belom juga..." seru Hansel kesal.

"Sabar coeg. Lo kira pelanggannya cuma satu apa?" balas Darian kesal.

"Ehehe," cengir Hansel.

30 menit kemudian...

"Pesanan sudah sampai, selamat menikmati," kata sang pelayan memberikan satu per satu makanan maupun minuman yang berada di nampannya ke atas meja.

"Terima kasih, Kak." mereka ber-8 membalas nya dengan kompak.

Lalu, setelah tersenyum,  pelayan restoran itu segera kembali ke tempatnya dan mereka berdelapan segera memakan pizza dan hidangan yang lainnya itu dengan lahap.

Tentu saja lahap karena cacing-cacing diperut  sudah menggetarkan dinding perut mereka berdelapan, terutama Hansel.

*****

"

Tengkiu bos..." ujar Hansel, disertai dengan Darian dan kedua temannya saat mereka sudah berada diluar restoran cepat saji itu.

"Hm," balas Randy dengan malas.

Akhirnya mereka ber-8 pun pergi menuju bioskop dengan para cewek yang  berjalan lebih dulu baru disusul oleh cowok-cowok.

"Jangan lupa dare- nya, awas Lo!" ancam Darian sambil tersenyum penuh makna pada Randy.

"Hm," balas Randy malas.

"Lima bulan aja kok," kata Darian lagi.

"Ye bawel," balas Randy dingin Setengah kesal karena Darian terus saja menyerocos.

*****



Nerd Girl In Love [REVISI] / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang