TIGABELAS (A)

1.8K 69 1
                                    

Pagi hari, pukul 06.50...

Di perpustakaan sekolah...

"Cil, aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Renata memulai percakapan.

"Ya, silakan, hehehe.." jawab Icil seadanya.

"Aku suka sama Randy."

Begitu Renata mengucapkan empat kata singkat tersebut, mata Icil langsung melotot sempurna, bahkan bola matanya hampir keluar dari tempatnya.

"Ha?!!!! WHAT DO YOU MEAN???!!? Sumpahhh... Sori-sori, gue jadi budek mendadak. Coba deh lo ulang perkataan lo-- eh kamu!" seru Icil heboh.

"Aku jadi suka sama Randy... dua hari yang lalu." Renata mengulang perkataannya.

"SERIOUSLY?? GILSS GILSS GILSS, gue-- eh aku kaget banget, kok bisa???" tanya Icil, lebih tepatnya seperti pemaksaan.

"Iya.. Emm... Jadi, gatau kenapa. Ngeliat tingkah Randy bikin aku jadi suka sama dia. Apalagi semenjak kejadian kemarin. Ohh.. Astaga... Rasanya aku ingin menghentikan waktu agar aku bisa sama dia terus," kata Renata panjang lebar, dan sedikit puitis.

"Wowwww... Akhirnya Renata... Eh. Tapi tunggu dulu... Tadi kamu bilang... Kejadian kemarin? Maksudnya?" tanya Icil bingung.

"Iya, jadi gini..." Renata mulai menceritakan pengalaman nya dengan Randy sewaktu hujan besar dengan puas.

"HAHHH??? SERIUSAN??? GILA, Ren! Kamu menang banyak!" seru Icil.

"Hehehe..." ringis Renata.

"Kalo aku udah suka sama dia, tugasku selesai kan?" tanya Renata.

"Eitss.. Belum..."

Seketika itu juga, wajah Renata berubah pias.

"Mak-maksud kamu?" tanya Renata.

"Dapetin dia. Kan itu rules nya. Aku janji, deh, aku bakal kasih apapun yang kamu mau. Satu juta? Boleh. Mobil audy? Boleh. Anything...." kata Icil, meyakinkan Renata.

Walaupun Icil berkata demikian, tetap saja membuat wajah Renata memias.

"Kenapa sih aku harus ngelakuin hal itu? Apa hal itu penting banget, ya? Dan apa hal itu nggak ada efek buruknya? Kalau misalnya kamu suruh aku deketin Randy dan suka sama dia aja, aku sanggup. Tapi kalau lebih... Aku nggak janji kalau aku bakal ngelakuinnya. Sorry..." kata Renata panjang lebar.

"Loh, kalau kamu suka sama dia tapi kamu berhenti, terus si Randy nya gada perasaan apa-apa sama lo, apa lo mau jadi pengagum rahasianya?" tanya Icil bingung.

'Kok ada ya orang kayak dia?' batin Icil bingung.

"Gapapa, kok." lalu ia berjalan dengan cepat, meninggalkan Icil.

Mendapati perlakuan yang 'jarang' Icil dapatkan dari Renata, membuat ia berpikir.

'Lha? Bukannya waktu itu dia sanggupin ya semua permintaan gue buat nyuruh Renata deketin dan ngedapetin Randy. Kok dia jadi aneh, sih?' batin Icil bertanya-tanya lagi.

'Ini karena gue yang salah ngasih peraturan atau emang Renata nya yang budek?'

'Tapi, kalau dilihat dari sisi lain..'

'Apa aku egois, ya?' batinnya lagi.

'Tapi kayaknya enggak, ah. Segitu doang, dia nya aja yang lemah,' batinnya lagi.

'Eh, tapi... Kalo dipikir-pikir lagi, lebih baik kalau gw suruh dia buat suka doang gak lebih? Kok gue bego, sih, gak kepikiran sampe situ?' Icil merutuki dirinya sendiri.

Nerd Girl In Love [REVISI] / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang