Aku tidak sedang bermimpi kan? Duduk berhadapan dengan bidadari cantik ini benar-benar kenyataan yang sulit dipercaya. Yoo Ji Ae, gadis manis dengan segala aspek yang terlihat sempurna di mataku kini sedang menikmati segelas milshakenya.
"Kau tidak minum?" barusan adalah suaranya, suara yang begitu lembut.
"Ah.. i-iya." gagap aku menanggapi ucapannya.
Sedikit gemetar kugapai gagang cangkir moccacino favoritku. Menyeruputnya sekali, cukup untuk membasahi tenggorokan yang tidak terasa haus sama sekali.
"Kudengar kau ahli fotografi. Apa benar?"
Sepertinya pembicaraan serius telah dimulai. Aku harus berkonsentrasi agar tidak salah mendengar dan berakhir dengan salah menjawab.
"Kau dengar darimana?" balik mengajukan pertanyaan adalah salah satu trik memperpanjang obrolan. Aku tidak ingin perbincangan berlalu dengan cepat.
"Dari banyak orang. Karena itu, bisakah aku meminta bantuan?"
Wow. Seorang Yoo Ji Ae meminta bantuan padaku? Betapa beruntungnya diriku. Mana mungkin kesempatan ini kutolak.
"Sepertinya bisa."
Ji Ae tersenyum begitu manis, sampai matanya pun ikut tersenyum. Ahh, sadarkan aku agar bisa kembali bernapas dengan benar.
"Aku.. membutuhkan seseorang yang ahli fotografi untuk memotretku."
"Memotretmu?"
"Iya. Aku sudah terlalu sering selca, tapi belum pernah ada yang memotretku secara ahli. Anggap saja aku seorang model dan kau fotografernya."
Yang benar saja? Tuhan begitu baik padaku dengan memberikan kesempatan langka ini. Tidak sia-sia aku belajar fotografi, ternyata manfaatnya luar biasa.
Ji Ae menatapku sambil menopang dagunya. Ia butuh jawabanku, tapi aku sulit bicara.
"Kalau kau diam saja berarti setuju. Aku ingin kau memotretku di Busan, jadi besok kita ke sana. Mungkin sekalian menginap. Ok."
© RETNO P.P
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionSesuai judul, SWEET & SOUR. Jadi gak semuanya manis, ada asamnya juga. Kalo nyerempet ke pahit, anggap saja rasa tambahan. Beberapa cerita saling berhubungan, apalagi yang castnya sama. Dianjurkan untuk baca dari part terkecil.