Dong Kyung mengabaikan tatapan orang-orang karena penampilannya. Biarlah kali ini ia terlihat gila. Ia berlari ke segala penjuru rumah sakit guna menemukan ruangan yang dimaksud Min Suk.
Tidak lama kemudian ia sampai di depan ruangan yang dicarinya. Napasnya terengah-engah. Ia memejamkan mata dan mencoba menguatkan diri untuk masuk ke sana. Setidaknya ia bisa sedikit tenang karena ruangan yang akan dimasukinya bukanlah ruangan ICU.
Tangannya menggeser pelan pintu di depannya. Dua pasang mata langsung menatapnya begitu ia masuk. Yang satu adalah Min Suk yang tengah memainkan ponselnya di kursi. Dan satunya lagi sedang duduk di atas ranjang dalam balutan pakaian rumah sakit. Itu Myung Soo.
"Kau baik-baik saja?" tanya Myung Soo melihat keadaan Dong Kyung yang berantakan.
Gadis itu hanya mengenakan celana olahraga serta kaos oblong yang beruntung sempat ia lapis dengan jaket. Dan saat melihat ke kakinya ia masih mengenakan sandal rumah. Belum lagi rambutnya yang tak teratur akibat berlarian tadi.
Myung Soo bisa menyimpulkan, gadisnya itu pasti langsung melesat pergi begitu mendapat telepon dari Min Suk yang mengatakan bahwa ia mengalami kecelakaan. Rasanya Myung Soo ingin tertawa sekarang.
"Harusnya aku yang bertanya. Kau tidak apa-apa?" mata Dong Kyung berkilat penuh kekhawatiran.
"Eoh, aku tidak apa-apa."
Dong Kyung merasa ada yang janggal. Myung Soo tidak terlihat seperti korban kecelakaan. Laki-laki itu terlihat sehat-sehat saja. Wajahnya pun berseri.
"Di mana kau kecelakaan?"
"Aku?" Myung Soo beradu pandang dengan Min Suk sebentar, "Aku jatuh dari sofa dan tanganku terkilir." lanjutnya.
Dong Kyung melotot tidak percaya. Bagaimana mungkin jatuh dari sofa disebut kecelakaan? Dong Kyung menoleh pada Min Suk. Dua orang itu pasti bersekongkol untuk mengerjainya.
"Kau berani membodohiku rupanya. Kau tidak tahu betapa khawatirnya aku dan berlari seperti orang gila ke sini? Apa menurutmu ini lucu?"
Baik Myung Soo maupun Min Suk tidak ada yang berani buka suara. Ini yang mereka takutkan, harusnya mereka tahu kalau Dong Kyung bukanlah gadis yang bisa diperlakukan seperti ini.
Min Suk memilih keluar kamar. Tidak pantas rasanya berada di sana dan mendengar semunya. Meskipun ia juga termasuk pihak yang harus bertanggung jawab.
"Dong Kyung-ah.." Myung Soo turun dari ranjangnya.
"Setelah tidak mengabariku beberapa hari karena kesibukanmu dan begitu aku mendapat kabar ternyata kau kecelakaan, hati gadis mana yang tidak sakit?" mata Dong Kyung berkaca-kaca, suaranya pun terdengar bergetar.
"Mianhae. Aku hanya ingin memberimu kejutan."
"Ya, aku benar-benar terkejut sekarang. Kau puas?" air mata perlahan menetes di pipi Dong Kyung.
Myung Soo mengerjap, ia merasa bersalah. Ia baru akan menghampiri gadis itu.
"Setelah ini, aku tidak akan peduli lagi tentang kabarmu. Apakah kau sakit atau mati." Dong Kyung menyeka air matanya dan pergi begitu saja.
Myung Soo tidak sanggup mengejarnya. Dong Kyung pasti benar-benar kecewa padanya. Ia tidak yakin bisa meyakinkan hati gadis itu untuk sekarang.
Tangannya meraih saku bajunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Kejutan yang sebenarnya adalah bahwa ia akan melamar gadis itu harus disimpannya dulu hingga waktu yang tidak tentukan.
Retno P.P
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionSesuai judul, SWEET & SOUR. Jadi gak semuanya manis, ada asamnya juga. Kalo nyerempet ke pahit, anggap saja rasa tambahan. Beberapa cerita saling berhubungan, apalagi yang castnya sama. Dianjurkan untuk baca dari part terkecil.