"Berhentilah menangis. Aku melihat jelas kalau mantan kekasihmu tersenyum penuh kemenangan. Kau terlihat memalukan."
Woo Hyun berdiri di hadapan gadis yang sedang duduk di kursi taman. Gadis itu menangis keras di bawah guyuran hujan. Woo Hyun tidak mengenalnya. Dan ia pun heran kenapa ia ikut campur sejauh ini. Harusnya saat tadi ia melihat pertengkaran gadis itu dan kekasihnya, ia lebih baik pergi.
Sayangnya, ia tidak bisa pergi begitu saja. Pertama, karena ia penasaran. Kedua, karena ia ingin melihat siapa yang menang dan yang kalah. Dan gadis itu kalah. Dia diputuskan di saat ia mencoba mempertahankan hubungan mereka. Malang nasibnya.
Sekarang, Woo Hyun menghampirinya sembari memayungi gadis itu dan mengucapkan beberapa kata penyemangat.
"Oh ayolah. Taman ini bisa banjir." Woo Hyun mengusap wajahnya yang kini basah kuyup.
"Ya! Aku punya kenalan yang memiliki biro jodoh. Kau akan kuajak ke sana nanti. Sekarang berhentilah menangis." Woo Hyun masih berusaha membujuk.
Tangis gadis itu justru makin tak terbendung. Woo Hyun menghela napas. Ia meraih tangan gadis itu dan menyerahkan payung miliknya.
"Kalau sudah selesai menangis, pulanglah. Kau bisa sakit. Aku pulang duluan."
Woo Hyun berjalan pelan meninggalkan gadis itu.
"Kau.." panggil gadis itu.
Woo Hyun masih bisa mendengarnya. Ia menoleh.
"Bisakah tetap menemaniku?"
- RETNO P.P 📝
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionSesuai judul, SWEET & SOUR. Jadi gak semuanya manis, ada asamnya juga. Kalo nyerempet ke pahit, anggap saja rasa tambahan. Beberapa cerita saling berhubungan, apalagi yang castnya sama. Dianjurkan untuk baca dari part terkecil.