"Aku meninggalkannya di bus."
"Lalu kau tidak mengambilnya?"
"Saat aku kembali, laporannya sudah tidak ada."
"Aishhh.."
Yu Ri menunduk takut. Ia tidak berani menatap mata sang ketua OSIS.
"Kita ada rapat pukul tiga sore. Sekarang pukul satu, ketik ulang laporannya. Pukul setengah tiga harus sudah selesai. Pastikan isi laporannya sama persis dengan yang lama."
"Ne." Yu Ri buru-buru pergi setelah mendapatkan perintah.
"Lagi-lagi kau membuat anak orang takut, Soo Jung-ah."
Soo Jung menoleh pada teman sekelasnya, Lee Mi Joo.
"Laporan untuk event bulan depan bagaimana?"
Mi Joo memandang malas pada Soo Jung. Ia baru datang dan langsung disuguhi pertanyaan seputar laporan.
"Masih bulan depan kan? Bisakah kau tidak menanyakannya dulu?"
Soo Jung mendelik, "Kau yang menawarkan diri menjadi ketua panitia. Sekarang kau mau bersantai? Event memang bulan depan. Tapi rencana harus ditetapkan dari sekarang. Kalau tidak, posisimu kuserahkan pada orang lain."
"Ya! Ya! Ya! Kau mengancamku? Aishhh.. kau benar-benar tidak akan bertambah tinggi kalau terus-terusan marah."
"MWO? KAU BILANG APA? KATAKAN LAGI! YA!"
Soo Jung menyerang Mi Joo dengan buku keuangan OSIS yang tadi dibacanya. Bertubi-tubi. Tidak peduli Mi Joo mengeluhkan sakit.
"ULANGI PERKATAANMU TADI, LEE MI JOO!"
"Ya! Aku salah bicara tadi." Mi Joo berusaha menghindar dari amukan Soo Jung.
"Sunbae.."
Soo Jung menghentikan serangannya saat seorang murid laki-laki yang merupakan adik tingkatnya datang.
"Kau memanggilku?"
Murid itu mengangguk kemudian menyodorkan secarik kertas kusut.
"Ada titipan untukmu."
Soo Jung mengambilnya, "Dari si.. YA! MAU KEMANA KAU?" belum sempat Soo Jung bertanya siapa yang memberinya kertas itu, murid laki-laki tadi sudah berlari.
Mi Joo yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala. Soo Jung membuka kertas tersebut.
"Apa ini? Siapa yang berani main-main denganku? YA!"
Mi Joo kaget. Ia mendekat untuk melihat isi kertas tersebut.
Mungkin benar kata temanmu. Kau tidak akan tumbuh tinggi jika terus marah. Hahaha
Salam
Murid terluar biasa di Hanlim
Mi Joo hampir saja tertawa terbahak-bahak jika ia tidak ingat Soo Jung sedang terbakar amarah.
"Siapa murid terluar biasa di Hanlim, hah? Siapa?" Soo Jung mengedarkan pandangannya mencari si pengirim kertas lusuh itu.
"Soo Jung-ah... Saranghae." seorang murid laki-laki muncul sembari membentuk love sign dengan kedua tangannya.
Soo Jung nyaris terpesona mendengar kata-kata romantis itu. Tapi ia segera sadar kalau laki-laki itu lah yang mengiriminya kertas tadi.
Murid terluar biasa di Hanlim. Ya, itu Kim Nam Joon.
"KEMARI KAU, SIALAN!!!"
- RETNO P.P 📝
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionSesuai judul, SWEET & SOUR. Jadi gak semuanya manis, ada asamnya juga. Kalo nyerempet ke pahit, anggap saja rasa tambahan. Beberapa cerita saling berhubungan, apalagi yang castnya sama. Dianjurkan untuk baca dari part terkecil.