#40 Putus (B.I)

17 2 0
                                    

Han Bin menunggu dengan cemas. Sedari tadi ia terus mengetukkan ujung kukunya pada meja. Sesekali diteguknya air putih yang disediakan cafe. Matanya menatap lekat ke arah pintu.

Hingga pada akhirnya senyum di bibir Han Bin terukir ketika sosok cantik yang ditunggunya datang. Ia melambaikan tangan pada gadis itu.

"Maaf aku terlambat," ujar Ji Hwa yang kemudian duduk di hadapan Han Bin.

"Tidak ada apa-apa. Mau pesan apa? Jus apel seperti biasanya?" tanya Han Bin masih dengan tersenyum. Namun bisa dilihat dengan jelas, hanya Han Bin seorang yang bahagia di sini. Ji Hwa sama sekali tidak berekpresi.

"Tidak perlu. Aku hanya akan mengatakan sesuatu sebentar, kemudian pergi. Kalau kau mau pesan silahkan saja." bahkan nada bicaranya pun terdengar begitu datar.

Wajah sumringah Han Bin luntur seketika. Sejujurnya ia pun tidak benar-benar tersenyum dengan tulus hari ini. Mengingat pertengkaran mereka tempo hari.

"Kita putus saja," ucap Ji Hwa.

"Ji Hwa-ya.."

"Sampaikan permintaan maafku pada orang tuamu. Kau harus mengenalkan gadis itu pada mereka sebagai gantinya."

"Tidakkah kau percaya padaku? Dia hanya teman lama. Biasanya kau akan mendengarkan penjelasanku dan bersikap dewasa. Ada apa kali ini?"

"Maaf." Ji Hwa beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja.

"JI HWA-YA! YA! SEO JI HWA!" teriakan Han Bin tentunya percuma. Ji Hwa tidak akan menyesali perkataannya dan berbalik. Gadis itu sudah mantap untuk pergi.

Han Bin mengusap wajahnya frustasi. Matanya sudah tampak berkaca-kaca. Sepertinya ia akan menangis di depan umum.


RETNO P.P 📝

SWEET & SOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang