SF9's Zu Ho & fromis_9's Sae Rom
Sae Rom hanya punya waktu satu jam sebelum perpustakaan tutup. Penjaga perpustakaan berpesan kalau perpustakaan tutup lebih cepat dari biasanya karena akan ada renovasi. Dengan tiga buku yang berhasil didapatnya, Sae Rom mengambil tempat duduk dan mulai mengerjakan tugasnya.
"Lima belas menit lagi." penjaga perpustakaan mengingatkan.
"Tidak perlu lima belas menit lagi. Aku sudah selesai sekarang," sahut Sae Rom dengan suara pelan tentunya. Ia lega karena tugasnya sudah selesai.
Setelah semua barang-barangnya masuk ke dalam tas, Sae Rom baru sadar kalau ada seseorang di hadapannya. Ia benar-benar tidak melihatnya tadi karena terlalu fokus dengan tugas juga waktu yang mengejarnya.
"Dia tidur?" tanya Sae Rom pada dirinya sendiri. Orang itu memang merebahkan kepalanya di meja dan menutupinya dengan sebuah buku.
Sae Rom mengetuk meja di dekat kepala orang itu, berharap ia terbangun. Sayangnya, itu tidak berhasil. Sae Rom kemudian menyingkirkan buku yang menutupi wajah orang itu. Senyumnya mendadak terkembang tatkala melihat sosok laki-laki -Ju Ho- yang tertidur pulas.
"Kiyowo," gumam Sae Rom, ia mengambil ponselnya kemudian mengarahkannya ke wajah Ju Ho. Flash kamera yang lupa ia matikan membuat Ju Ho terbangun, Sae Rom buru-buru menyimpan ponselnya dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
Ju Ho mengamati sekelilingnya, sudah tampak sepi. Ia kemudian melihat Sae Rom sebentar lalu mengacuhkannya.
"Perpustakaan sudah mau tutup. Tadi aku mencoba membangunkanmu. Tapi-"
Ju Ho beranjak dari duduknya setelah memakai topi dan tasnya. Sae Rom bengong karena diacuhkan begitu saja. Ia menoleh pada Ju Ho dengan sebal, tapi saat melihat punggung laki-laki itu ia teringat sesuatu.
"Oh, kau.." Sae Rom mencoba menyamakan sosok di hadapannya ini dengan sosok laki-laki di halte bus tempo hari. Ju Ho menoleh, laki-laki itu sebenarnya mengenali Sae Rom. Hanya saja ia menutupinya dengan memasang wajah datar.
"Aku ingat. Meskipun hanya melihat punggungmu dan sedikit rambut yang tertutup topi itu, tapi aku ingat." Sae Rom berdiri menghampiri Ju Ho.
"Kau laki-laki di halte bus yang memberiku payung kan?" tebak Sae Rom dengan yakinnya.
"Kau salah orang," jawab Ju Ho.
"Eoh? Tidak mungkin. Aku ingat dengan jelas. Pasti kau orangnya."
Ju Ho tidak peduli, ia memutuskan untuk pergi. Sekali lagi, Sae Rom memandang punggung laki-laki itu dan sedikit rambut yang terlihat dari balik topinya. Ia semakin yakin kalau laki-laki tempo hari adalah Ju Ho. Sae Rom tersenyum senang. Tidak menyangka akan menemukan penolongnya semudah ini.
RETNO P.P 📝
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionSesuai judul, SWEET & SOUR. Jadi gak semuanya manis, ada asamnya juga. Kalo nyerempet ke pahit, anggap saja rasa tambahan. Beberapa cerita saling berhubungan, apalagi yang castnya sama. Dianjurkan untuk baca dari part terkecil.