Mino membaringkan kepalanya di meja begitu sampai di cafe favoritnya. Ia baru saja patah hati karena diputuskan kekasihnya. Itulah kenapa ia terlihat sangat murung.
Beruntung suasana cafe tidak terlalu ramai, sehingga ia bisa sedikit menenangkan diri. Dibanding pulang ke rumah ia merasa lebih baik berada di cafe ini.
"Haaaaahhh.." desahnya.
"Anda ingin memesan apa?" suara waitress memecah lamunan Mino.
Sebenarnya jika bisa ia hanya ingin menumpang melamun saja di sini. Ia sedang tidak ingin memesan apapun. Tapi sayangnya tidak bisa, yang ada ia malah ditendang keluar.
"Seperti biasa." sahutnya tanpa menoleh.
"Eh?"
Mino menangkap nada kebingungan dari suara waitress tersebut.
"Aku pesan seperti yang biasa aku pesan." bukan tanpa alasan Mino mengatakan hal itu. Karena memang pelayan di cafe ini sudah hafal betul dengan pesanan Mino setiap ia datang.
"Maaf.. Tapi saya pelayan baru di sini. Bisa anda sebutkan pesanannya?"
Mino terpaksa mengangkat kepalanya dari meja, lalu mendongak pada sang pelayan. Sejenak ia tertegun menatap waitress yang sedikit membungkuk padanya.
Entah mendapat keberanian dan bisikan darimana, Mino menarik tengkuk waitress tersebut sehingga wajah mereka begitu dekat. Ia menatapnya penuh keyakinan.
"Jadilah kekasihku."
- RETNO P.P 📝
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionSesuai judul, SWEET & SOUR. Jadi gak semuanya manis, ada asamnya juga. Kalo nyerempet ke pahit, anggap saja rasa tambahan. Beberapa cerita saling berhubungan, apalagi yang castnya sama. Dianjurkan untuk baca dari part terkecil.