Chapter 4

431 48 11
                                        

Few days later

"Jadi, hari ini ada pertemuan?" Tanya Niall. Dia sedang bertelpon dengan Liam. Liam memberitahukan kalau One Direction dan kru akan makan malam bersama di satu restoran sederhana. (serasa nyebut rumah makan padang)

"Baiklah. Apakah aku harus berpakaian formal?" Tanya Niall lagi. Dia mengangkat kedua kakinya dan meletakkannya di atas meja kecil yang berada di depan sofa. Tangan kanannya merogoh bungkus keripik kentang di sampingnya. Typical Niall.

"Oh, jadi ini hanya makan malam biasa? Bukan makan malam mewah yang sering dibuat itu?" Niall mengangguk-angguk kecil.

"Baiklah. Aku mengerti. Sampai jumpa, daddy." Niall menutup telponnya sembari terkekeh.

Niall menyandarkan tubuhnya di sofa dan mulai mengutak atik ponselnya. Sudah beberapa hari ini dia disibukkan dengan kegiatan luar, jadi dia jarang membuka sosial media miliknya. Matanya sempat tertarik pada satu tweet yang diretweet Harry. Satu foto yang berisi Harry dan seorang gadis berambut coklat dan mata berwarna hijau keabuan.

"Cantik." Gumamnya. Ini pertama kalinya Niall merasa tertarik dengan seorang fan. Well, dia memang selalu merasa tertarik dengan fans, tapi tidak dengan yang satu ini. Niall merasa ada sesuatu yang menarik pada gadis itu.

Niall kembali mengutak-atik ponselnya. Mencoba mencari sesuatu tentang gadis itu. Kurasa dia sedang tidak memiliki pekerjaan. Tapi berbeda Niall, berbeda juga Kevia. Gadis cantik itu sekarang sedang sibuk. Hari ini giliran Karl yang libur, jadi ia harus bekerja dua kali lipat. Walaupun sudah biasa, tapi tetap saja melelahkan.

"Pesanan untuk meja 5, Kevia!" Suara Troy mengejutkannya. Troy adalah salah satu pelayan restoran yang sudah cukup senior. Dia berusia 5 tahun di atas Kevia, dan Kevia sudah menganggapnya seperti kakaknya sendiri.

Kevia mendorong sebuah nampan ke hadapan Troy yang sudah berdiri di dekat jendela.

"Jangan melamun, Kevia. Tidak masalah kalau pelanggan menunggu. Tapi akan jadi masalah kalau kau terluka." Pesan Troy sambil lalu. Kevia meringis kecil dan kembali fokus pada masakannya.

Restoran tidak terlalu ramai saat ini. Mungkin karena jam makan siang sudah selesai. Jadi pelanggan yang ada hanya sebagian orang yang lewat dan ingin mampir sebentar.

"Jadi, Kevia." Suara Clara terdengar. Kevia yang sedang merapikan dapur menoleh. Clara sudah berdiri di tempat biasa ia berinteraksi dengan sahabatnya itu.

"Kenapa?"

"Kapan kau akan menceritakan secara detail pertemuanmu dengan Mr. Harry Styles?" Kevia mendecak.

"Itu bukan hal yanng harus diceritakan, Ms. Kloss. Know that." Clara memutar matanya.

"Kenapa sekarang kau jadi sering sekali merahasiakan sesuatu padaku? Apa susahnya sih tinggal cerita?" Gerutunya. Kevia mendengus. Baru saja ia akan mengangkat tangannya, suara seseorang menginterupsi.

"Maaf, menganggu sesi curhat tangan kalian." Ujar orang itu, Karl.

"Karl? Apa yang kau lakukan? Bukannya kau sedang libur?" Tanya Clara. Kevia hanya mengangguk menyetujui pertanyaan Clara.

"Carol tiba-tiba menelponku. Katanya restoran kita akan kedatangan tamu spesial." Kevia dan Clara mengernyit.

"Benarkah? Kenapa mendadak sekali?" Tanya Clara.

"Clara bilang, tamu itu baru menghubunginya pagi tadi. Jadi sekarang lebih baik kau bantu aku dan yang lain untuk bersiap, Ms. Kloss." Tukas Troy dari arah belakang Clara.

The Noiseless AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang