Chapter 26 (Sweden, Penguin and Jealousy)

232 28 5
                                    

Long chapter... Enjoy...
============================================================

"Cepat sekali, kau sudah harus pergi." Tukas Aleksi. Yaps, perempuan itu sedang menemani Kevia di bandara, karena sebentar lagi gadis itu akan pergi ke luar negeri. Lagi.

"Aku tahu. Maafkan aku." Aleksi tersenyum dan memeluk erat Kevia.

"Berjanjilah kalau kau tidak akan nakal." Katanya begitu pelukan mereka terlepas. Kevia mengangguk kecil. Senyum tidak hilang dari bibirnya.

"Aku akan memastikan kalau ia tidak akan berlaku macam-macam." Suara Harry terdengar. Dia berdiri di belakang Kevia dengan senyum manis ala Harry Styles.

Aleksi terkekeh kecil lalu kembali memeluk Kevia. Setelah melakukan ritual pamit mereka, Kevia dan Harry beranjak untuk masuk ke bandara. Sedangkan Aleksi memilih pulang.

Di dalam ruang tunggu, keduanya di sambut oleh kru yang lain, termasuk kru khusus untuk 5 Seconds of Summer. Harry dan Kevia memutuskan untuk duduk di satu kursi yang tersisa, dengan Kevia yang berada di pangkuan Harry. Keduanya tampak biasa saja dengan posisi itu. Seakan Harry tengah memangku Gemma.

"Haz, apa hubunganmu dan Kevia sudah jauh, sampai kau mau memangkunya seperti itu?" Tanya Zayn. Tersirat nada tidak rela disana. Namun samar.

"Tidak ada kursi lagi yang tersisa. Aku tidak mungkin membiarkan Kevia berdiri atau duduk di lantai." Jawab Harry seadanya.

"Kevia bisa duduk di kursiku, biar aku yang duduk di lantai." Suara seseorang menginterupsi. Semua menoleh ke arah suara tersebut, dan mendapati Luke yang tengah berdiri dari kursinya.

"Kau tidak keberatan?" Tanya Niall. Kevia hanya memandang Luke seakan bertanya hal yang sama. Luke mengedikkan bahunya.

"Kenapa juga harus keberatan? Aku yang menawarkan." Katanya. Benar juga. Pikir yang lain.

Kevia memandang Harry sejenak, seakan meminta persetujuan. Harry hanya mengangguk lalu mempersilakan Kevia untuk menghampiri Luke. Jadi sekarang posisinya, Kevia berada di kursi dan Luke duduk di lantai, bersebelahan dengan Kevia. Tidak benar-benar di lantai sebenarnya. Laki-laki bertindik itu duduk di atas koper besarnya.

Yang lain kembali ke kegiatan masing-masing. Sibuk dengan ponsel atau kekasih mereka. Kecuali Luke dan Kevia, yang sekarang malah terlihat sedang bertukar catatan. Entah apa yang mereka tulis, yang pasti Luke juga Kevia tidak menghilangkan senyum mereka untuk satu sama lain. Luke bahkan sesekali tertawa kecil saat membaca atau menatap Kevia. Dan hal itu justru membuat Niall tidak nyaman.

'Apa yang sedang kupikirkan?' Batinnya menggeram.

Niall berusaha menutup matanya dan bersandar pada Barbara. Mengingatkan dirinya jika dia sudah memiliki Barbara sekarang. Sial, bahkan ketika Barbara di sebelahnya dan tengah merangkulnya, Niall masih sempat-sempatnya memikirkan gadis lain. Laki-laki macam apa dia?

Tidak lama Rachel dan Zoe datang dengan beberapa bodyguard, mengatakan kalau pesawat sudah siap. Semua yang ada di ruangan itu langsung beranjak membawa barang-barang mereka menuju pesawat. Kevia, seperti biasa, duduk di atas trolly yang berisi kopernya juga koper Harry. Harry sendiri tengah mendorong trolly itu, dengan Luke yang kini berjalan di sebelahnya sembari menenteng ranselnya.

Ketiganya diliputi keheningan selama berjalan keluar. Sampai Luke tiba-tiba berhenti dan memilih menghampiri Rachel yang notabene adalah manager tour One Direction. Entah apa yang dibicarakan keduanya, tapi Luke terlihat sangat senang. Luke segera menghampiri Kevia dan Harry setelah urusannya selesai. Dia bicara singkat dengan kedua orang itu, lalu pamit menyusul teman-temannya di pesawat yang lain. Sedikit membuat heran semua yang ada di sana. Masalahnya, Luke terlihat senang sekali, begitu juga Kevia. Dan sekali lagi, itu membuat Niall tidak nyaman.

The Noiseless AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang