"Cepat-cepat." Suara Paul menggelegar. Dia tengah menyuruh kelima laki-laki tampan dan seorang gadis cantik untuk segera memasuki kawasan Croke Park. Siapa lagi kalau bukan One Direction dan Kevia.
Namun ditengah perjalanan, Kevia menepuk bahu Paul untuk ijin ke toilet. Meninggalkan kelima lainnya meneruskan langkah menuju belakang panggung.
"Kalian masih harus rehearsal untuk yang terakhir sebelum bersiap." Tukas Paul, begitu mereka sampai di ruangan mereka.
"Tunggu. Dimana Kevia?" Tanya Harry begitu sadar orang yang tadi berada di belakangnya tidak ada.
"Ia ke toilet. Sudah, cepat sana latihan." Tukas Paul.
"Aku masih terlalu kenyang karena makan tadi." Keluh Louis.
"Salah sendiri, kenapa juga kau tadi makan sebanyak porsi Niall?" Ujar Zayn.
"Jangan salahkan aku. Salah kan Kevia yang memasak seenak itu." Tukas Louis.
"Sudah-sudah. Cepat naik. Jangan salahkan orang lain." Ujar Paul. Kelimanya mendengus dan mulai ke atas panggung untuk berlatih.
Sementara itu, Kevia baru saja selesai dan berniat keluar dari toilet. Sialnya, saat ia membuka pintu, itu bersamaan dengan seseorang yang baru saja keluar dari toilet di sebelahnya. Membuat mereka berdua hampir bertabrakan.
"Oh ya Tuhan." Ujar orang itu. Kevia sama terkejutnya dengan orang itu. Mengingat saat ia membuka pintu, ia menunduk memperhatikan tas selempang miliknya.
"Maafkan aku, apa kau terluka?" Tanya orang itu. Kevia menggeleng sembari tersenyum. Tanda kalau ia baik-baik saja.
Orang itu, atau bisa dibilang laki-laki itu, memperhatikan Kevia dengan seksama. Terpesona dengan gadis itu. Kevia sendiri pun tengah memperhatikan laki-laki itu. Merasa pernah melihatnya tapi tidak ingat dimana. Keduanya sama-sama berdiri dan saling menatap tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sampai sebuah dehaman membuyarkan pikiran mereka berdua.
"Disini kau rupanya." Suara serak itu menginterupsi. Harry Styles. Kevia menoleh dan tersenyum, begitu juga si laki-laki tadi.
"Hey, Harry." Sapa orang itu. Harry tersenyum.
"Oy mate, long time no see." Sapanya dengan logat Britishnya yang kental. Berbanding terbalik dengan orang itu, yang beraksen Australia.
"Kau sudah bertemu Kevia rupanya." Tambah Harry. Laki-laki itu, mengernyit. Harry tersenyum dan beralih pada Kevia.
"Kau kenal dia kan, Kevia? Dia drummer band pembuka kami. Ashton Irwin dari 5 Seconds of Summer." Ujarnya. Kevia membulatkan bibir kecilnya. Dia tahu sekarang dimana pernah melihat laki-laki itu. Di ponsel Clara, yang kebetulan adalah fans berat dari band asal Australia itu.
"Dan Ashton, kenalkan, ini Kevia. Ia asisten baru kami." Tukas Harry pada Ashton. Kedua orang itu berjabat tangan sembari tersenyum.
"Senang bertemu denganmu, Kevia." Kata Ashton. Kevia hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Aku mencarimu kemana-mana." Tukas Harry begitu kedua orang di hadapannya sudah berkenalan. Kevia hanya mengangkat kedua alisnya.
"Kami mau rehearsal untuk yang terakhir sebelum konser dimulai. Kau mau lihat? Kau tahu, sebelum nanti kau harus berdesakan dengan penonton yang lain." Tutur Harry. Kevia mengangguk semangat. Tentu saja ia mau. Ia ditawari melihat band favoritenya berlatih, langsung oleh personelnya. Tentu tidak akan ditolak.
"Ayo. Kami duluan, ya Irwin." Ujar Harry. Kevia menoleh pada Ashton dan mengangguk kecil, lalu menyusul Harry yang memiliki langkah lebar. Ashton hanya tersenyum sembari menatap kepergian mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noiseless Assistant
FanficKevia Gusev, gadis beruntung yang bisa bekerja dengan band idolanya. One Direction. Kebahagiaan mampir di hidupnya. Namun itu tidak bertahan lama saat ia harus dihadapkan oleh kenyataan. Kalau segala harapan dan doanya, belum tentu bisa terwujud. Da...