Kevia menyusun botol-botol air mineral serta handuk-handuk bersih di sisi panggung. Ya, gadis itu sudah kembali bekerja setelah hampir satu minggu 'menenangkan diri'. Kedatangannya tidak diketahui para personel One Direction. Hanya sebagian kru serta personel band pengiring mereka yang tahu. Bahkan 5SOS pun tidak tahu.
"Kau sudah selesai menyusunnya?" Suara Paul terdengar. Kevia menoleh dan tersenyum. Ia mengangguk sebagai balasan.
Konser One Direction malam ini di adakan di San Siro, Milan. Dan ini adalah konser terakhir mereka di Milan. Beruntung Kevia sampai dengan cepat semalam, jadi ia tidak ketinggalan momen hebat yang terjadi saat konser pertama mereka di San Siro.
Sampai saat ini pun Kevia masih merinding jika mengingatnya. Itu adalah fan project paling indah yang pernah dilihat Kevia. Terlebih ia mengalaminya sendiri.
"Selama kau pergi, keadaan jadi sedikit kacau." Suara Paul membuyarkan lamunan Kevia. Gadis itu mengerutkan dahinya dan menatap Paul, meminta penjelasan.
"Mereka jadi sulit diatur. Banyak maunya." Kevia terkekeh.
Mungkin itu salahku yang terlalu sering menuruti keinginan mereka.
"Ya, kurasa kau harus mulai membatasi itu." Paul dan Kevia terdiam. Keduanya berdiri bersisian menghadap ke panggung.
"Bagaimana dengan liburanmu kemarin?" Paul memecah keheningan. Kevia mengedikkan bahunya.
Aku hanya beristirahat di rumah.
"Aku tahu apa yang sedang terjadi." Kata Paul. Kevia menyunggingkan senyum tipis. Sepertinya itu sudah menjadi rahasia umum.
"Perasaan seseorang tidak bisa direncanakan kedatangannya." Kata Paul lagi. Dalam hati Kevia mengiyakan.
"Omong-omong, sudah saatnya mereka soundcheck. Tapi dimana mereka?" Paul dan Kevia mengedarkan pandangan mereka ke segala arah.
Tidak biasanya suasana sepi seperti ini. Dimana One Direction dan 5SOS? Biasanya mereka akan buat keributan. Tapi sekarang?
"Semenjak kau pergi, mereka sering menghilang." Kevia mengernyit.
Maksudmu?
"Mereka jadi lebih senang bersembunyi di bus atau kamar yang disediakan dibanding berkeliaran tidak jelas."
Bukannya itu bagus? Kau jadi tidak repot.
"Kau benar. Aku jadi tidak harus susah payah mengejar mereka." Kevia tersenyum.
"Aku akan mencoba memanggil mereka. Kau kembalilah bekerja." Kevia mengangguk. Dan mereka beranjak meninggalkan sisi panggung.
Kevia berusaha untuk 'tidak terlihat' oleh personel One Direction. Tapi sepertinya itu tidak berhasil.
"KEVIA!!!"
Suara Michael terdengar begitu ia memasuki ruang ganti. Ternyata 5SOS tengah bermain game di sana. Kevia tersenyum lebar membalas sapaan serta senyum cerah Michael.
"You are back!" Pekik yang lain bersamaan. Kevia terkekeh melihatnya. Apa mereka benar-benar sebegitu merindukan dirinya?
"Kevia..." Suara bisik seseorang terdengar di belakangnya.
Kevia menoleh dan mendapati sesosok tubuh tinggi dan besar berdiri di belakangnya. Itu Harry. Keduanya tersenyum lebar dan langsung berhamburan memeluk satu sama lain. Harry bahkan mengangkat tubuh kecil Kevia dan memutarnya, saking senangnya.
Kevia reflek melingkarkan kedua kakinya di pinggang Harry. Kedua tangannya pun ia lingkarkan di bahu bidang laki-laki itu. Ia bertingkah seperti koala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noiseless Assistant
FanfictionKevia Gusev, gadis beruntung yang bisa bekerja dengan band idolanya. One Direction. Kebahagiaan mampir di hidupnya. Namun itu tidak bertahan lama saat ia harus dihadapkan oleh kenyataan. Kalau segala harapan dan doanya, belum tentu bisa terwujud. Da...