Hari ini adalah hari konser One Direction di Edinburgh. Setelahnya mereka akan kembali ke London untuk persiapan konser selama 3 hari di sana. Kevia sudah tidak sabar untuk pulang. Terlebih ia mendapat 3 hari libur untuk menggantikan beberapa hari kosong kemarin yang ia pakai untuk menemani kelima bosnya.
Sekarang ia sedang berada di ruang ganti, mengecek makan siang yang ia buat untuk kelima bosnya juga teman-teman krunya yang lain. Dan jangan lupa juga merapikan ruang ganti yang sekarang terlihat seperti kapal pecah. Kadang Kevia benci kenyataan kalau idolanya itu senang memberantaki ruangan, tapi mau bagaimana lagi? Mereka semua laki-laki dan seperti pada umumnya. Tidak ada yang berbeda.
"Bagaimana kau bisa memasak sebanyak ini disaat kau memiliki tugas lain yang tidak kalah banyak?" Suara Perrie terdengar di belakangnya. Gadis berambut pirang itu bersandar di ambang pintu sembari menatap kagum pada Kevia. Kevia hanya terkekeh. Ia mengisyaratkan Perrie untuk menghampirinya dan menyodorkan sebuah kotak berisi kentang tumbuk dan daging cincang.
"Apa ini?"
Mince and tatties. Kentang tumbuk dan daging cincang dicampur beberapa sayuran.
"Boleh kucoba?" Kevia mengangguk. Perrie duduk di salah satu sofa dan mulai menyantap makanan yang diberikan Kevia.
"Well, ini enak." Katanya. Kevia tersenyum kemudian menggeleng kecil. Itu hanya kentang dan daging, tidak ada yang istimewa. Lagi pula, hanya itu yang bisa ia masak untuk hari ini. Ia terlalu lelah untuk memasak yang aneh-aneh.
"Oh iya, Kevia. Kuperhatikan, kau dekat sekali dengan Niall. Kalian punya hubungan khusus?" Tanya Perrie, Kevia yang kini duduk di sebelahnya hanya menggeleng. Ia memang tidak memiliki hubungan khusus dengan siapapun.
"Kau yakin? Maksudku...." Perrie merubah posisi duduknya menghadap Kevia, membuat Kevia mau tidak mau ikut merubah posisinya.
"Kau dan Niall seperti tidak terpisahkan. Dia seperti sangat bergantung padamu." Kata Perrie. Kevia mengangkat kedua alisnya. Benarkah ia dan Niall terlihat seperti itu?
Kami hanya berteman. Seperti aku dengan yang lain.
"Benarkah? Tapi kau dan Louis juga Liam dan Zayn tidak seperti itu." Kevia mengerjapkan matanya beberapa kali.
Tentu saja tidak, mereka memiliki kekasih. Dan kuingatkan padamu kalau Zayn adalah kekasihmu.
Perrie terkekeh. Ia hampir saja bertindak bodoh.
"Kau benar, Zayn kekasihku." Katanya.
"Tapi jika nanti kami berpisah, aku akan sangat rela jika dia berakhir bersamamu." Tambah Perrie. Kevia mengernyit. Apa Perrie baru saja mengatakan kalau ia rela Kevia berpacaran dengan Zayn?
Kenapa kau mengatakan hal semacam itu? Tidak ada perempuan yang menginginkan kekasih mereka bersama perempuan lain.
Perrie mengedikkan bahunya dan kembali menyantap makanannya.
"Karena kau bisa mengatur dan mengubah the boys menjadi lebih baik hanya dalam waktu kurang dari satu bulan." Kevia mengernyit. Benarkah?
"Kau tidak percaya? Well, mungkin memang tidak terlalu terlihat tapi percaya padaku, kau melakukannya dengan sangat baik." Kevia masih tersenyum kecil dan tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Perrie. Bagaimana mungkin ia yang hanya seorang asisten merangkap koki disana merubah kelima laki-laki terkenal menjadi lebih baik?
"Kalian bicara sangat serius." Suara Niall terdengar. Dia langsung mendaratkan dirinya di sebelah Kevia dan bersandar pada tubuh kecil gadis itu.
"Ni, kurasa tubuh Kevia yang kecil itu tidak cukup kuat untuk menopang tubuh besarmu." Komentar Perrie. Niall mendengus dan merubah posisinya jadi berbaring di paha Kevia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noiseless Assistant
FanficKevia Gusev, gadis beruntung yang bisa bekerja dengan band idolanya. One Direction. Kebahagiaan mampir di hidupnya. Namun itu tidak bertahan lama saat ia harus dihadapkan oleh kenyataan. Kalau segala harapan dan doanya, belum tentu bisa terwujud. Da...