"Well, itu hari yang panjang." Kata Liam.
Kelima personel One Direction itu sedang berada di bis menuju ke rumah sewaan mereka. Konser kedua mereka di Croke Park baru saja selesai. Dan seseru konser yang lainnya. Acara di Glasgow pun sama serunya. Bahkan mungkin lebih.
"Aku lelah. Apa besok kita ada acara lagi?" Tanya Zayn.
"Besok konser terakhir di Croke Park sebelum kita pindah ke Sunderland." Jelas Liam.
"Bukannya kita ada waktu kosong 3 hari?" Tanya Louis.
"Ya, kita ada waktu kosong 3 hari." Jawab Harry.
"Baiklah, mungkin aku akan pulang sebentar sebelum kembali ke tour." Kata Zayn. Diangguki Liam.
"Kau sendiri berniat kemana, Niall?" Tanya Louis.
"Well, menghabiskan waktu sedikit lebih lama di sini. Mungkin aku akan pulang sekitar 2 hari sebelum menyusul kalian." Tutur Niall.
"Kau sendiri bagaimana, Kevia?" Harry bertanya sembari memutar tubuhnya ke belakang, tempat Kevia berada. Namun bukannya menerima jawaban dari gadis itu, Harry malah mendapati gadis itu tengah tertidur tenang di bangkunya.
"Kevia?" Bisik Harry. Keempat temannya yang lain segera ikut menoleh ke arah Kevia untuk melihat keadaan gadis itu.
"Ia tertidur." Bisik Zayn.
"Ia pasti sangat lelah. Kita sedikit menyusahkannya tadi." Bisik Liam.
"Aku tidak menyusahkannya." Ujar Louis.
"Ya, tapi kau mengerjainya. Kau tahu, ia hampir saja terjatuh tadi." Tukas Zayn.
"Well, itu bukan sepenuhnya salahku. Ia-nya saja yang ceroboh. Refleksnya tidak bagus." Ujar Louis.
"Kurasa wajar ia tidak bisa bergerak secepat itu, Lou. Ia koki. Bukan atlet." Bela Harry. Louis mendecih.
"Sudahlah, lebih baik kita bersiap untuk turun." Ujar Liam.
Keempat temannya itu pun memilih diam dan menuruti Liam untuk bersiap. Bis mulai memelankan lajunya, tanda kalau mereka sudah dekat. Louis beranjak lebih dulu, diikuti Liam. Zayn hendak membangunkan Kevia. Kebetulan dia duduk di seberang gadis itu. Namun Harry dan Niall melarangnya.
"Biarkan saja. Jangan dibangunkan." Kata Niall.
"Ini, kalian bawa tasku. Biar Kevia aku yang urus." Ujar Harry.
"Kau yakin?" Tanya Zayn. Harry hanya mengangguk. Zayn dan Niall pun membawa barang-barang Harry dan Kevia. Sedangkan Harry sendiri mulai menggendong gadis itu.
Tapi gerakannya terhenti saat melihat luka memar di lutut gadis itu. Kevia saat itu memang hanya memakai dress selutut. Jadi kaki jenjangnya terekspose dengan baik.
"Kakinya memar." Kata Harry. Suaranya yang cukup besar itu membangunkan Kevia. Gadis itu sempat terlonjak saat melihat tubuh besar Harry berada di dekatnya.
"Oh apa aku membangunkanmu?" Tanya Harry. Dia juga terkejut dan merasa tidak enak sudah mengganggu gadis itu. Kevia tersenyun dan menggeleng.
"Kita sudah sampai, ayo turun." Ajak Harry. Kevia tersenyum dan mengikuti langkah Harry keluar dari bis. Setelah sebelumnya melambaikan tangannya dan tersenyum lembut pada supir bis itu. Tanda terima kasih.
Keduanya masuk ke dalam rumah dan mendapati keempat orang lainnya belum naik ke kamar mereka. Zayn yang melihat Kevia berdiri di belakang Harry merasa heran.
"Loh? Haz? Bukannya tadi kau melarangku membangunkannya?" Tanya Zayn.
"Iya, tapi tadi ia terbangun sendiri." Jawab Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noiseless Assistant
FanfictionKevia Gusev, gadis beruntung yang bisa bekerja dengan band idolanya. One Direction. Kebahagiaan mampir di hidupnya. Namun itu tidak bertahan lama saat ia harus dihadapkan oleh kenyataan. Kalau segala harapan dan doanya, belum tentu bisa terwujud. Da...