"Jadi, bagaimana kencan kalian berdua? Aku belum sempat menanyakannya padamu karena kita sibuk kemarin." Suara Harry terdengar.
Sekarang Kevia beserta One Direction dan kru sudah berada di Manchester. Bersiap untuk konser hari pertama mereka di sana. Aku tidak akan menjabarkan konser mereka di Sunderland karena aku tidak berada disana.
"Hey, jawab aku." Tukas Harry. Kevia mendengus kecil.
Kami tidak berkencan. Hanya jalan-jalan biasa.
"Kau yakin? Niall jarang sekali mengajak seseorang untuk berkeliling di negara favoritnya." Kevia memutar kedua matanya.
Well, dia memang bilang untuk menganggap itu kencan. Tapi aku tidak mau terlalu berharap kalau itu kencan sungguhan.
Harry mengernyit.
"Tunggu, jadi maksudmu kau memang berharap untuk berkencan dengannya?" Kevia menggigit bibir merahnya. Kedua pipinya mulai memunculkan semburat kemerahan.
Siapa yang tidak mau berkencan dengan Niall?
Harry mencebikkan bibirnya.
"Kata-katamu membuatku cemburu. Aku yang mengenalmu lebih dulu. Sial." Katanya. Kevia terkekeh.
Memangnya kau mau berkencan denganku?
"Tentu saja. Aku bertaruh hampir semua laki-laki lajang disini akan mengajakmu kencan." Kevia hanya mengangkat kedua alisnya. Tidak yakin dengan kata-kata Harry.
'Siapa juga yang mau kencan dengan gadis sepertiku?' Batinnya.
Tiba-tiba Harry menepuk kedua tangannya, membuat Kevia sedikit terlonjak.
"Baiklah. Karena Niall sudah mencuri start dariku. Maka kau harus kencan denganku." Kali ini alis kanan Kevia yang terangkat.
"Jangan hanya memandangku. Ayo kita pergi." Harry menarik tangan Kevia dan mengajak gadis itu keluar. Mereka berdua sedari tadi berada di panggung. Harry mengajak gadis itu untuk berkeliling sebentar.
Harry terus menarik tangan Kevia saat melewati koridor menuju belakang panggung. Beberapa kru yang melihat mereka hanya memandang aneh keduanya. Harry berhenti saat melewati sebuah ruangan besar, dimana orang yang dia butuhkan ada disana. Paul dan Preston.
"Paul. Aku dan Kevia ijin keluar sebentar. Jangan khawatir, aku tidak akan terlambat untuk konser nanti." Harry meminta ijin. Paul hanya mengangguk. Toh jika dilarang pun, Harry bisa saja kabur. Itu sama saja.
"Preston, temani aku dan Kevia ya." Preston juga hanya mengangguk dan pamit dengan bodyguard yang lain. Harry sendiri berniat melanjutkan langkahnya, sampai mendengar suara seseorang bertanya.
"Kau mau mengajak Kevia kemana, Haz?" Itu Liam. Harry menoleh dan baru menyadari kalau teman-teman seband-nya juga beberapa kru serta anggota 5SOS ada di ruangan itu. Dengan senyum lebar Harry menjawab.
"Mengajak Kevia kencan. Bye." Dan dengan itu mereka berdua pergi. Kevia sempat tersenyum dan melambaikan tangan kecilnya pada orang-orang itu.
"Tadi Harry bilang mau kemana?" Tanya Zayn.
"Kencan. Dating." Jawab Liam.
"Ouch dude. Kau kalah start dari Harry." Tukas Michael sembari menepuk-nepuk bahu Ashton. Diikuti Calum dan Luke.
"Kau menyukai asisten kami?" Tanya Louis. Ashton hanya tersenyum tipis. Terbongkar sudah rahasianya. Michael sialan! Batinnya berteriak.
"Kalau begitu besok kau ajak saja ia kencan, Ash. Sebelum ada kencan kedua atau ketiga dari Harry." Kata Liam. Ashton hanya mengedikkan bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noiseless Assistant
ФанфикKevia Gusev, gadis beruntung yang bisa bekerja dengan band idolanya. One Direction. Kebahagiaan mampir di hidupnya. Namun itu tidak bertahan lama saat ia harus dihadapkan oleh kenyataan. Kalau segala harapan dan doanya, belum tentu bisa terwujud. Da...