Chapter selingan
=================================================================
"Kau harus tahu kalau itu adalah teriakan paling keras yang aku dapat, Kevia." Ujar Niall.Niall dan Kevia kini sedang berada di rumah yang mereka sewa. Hari sudah sangat larut, tapi keduanya belum juga pergi tidur. Padahal besok One Direction harus mengisi acara di Glasgow sebelum malamnya kembali melakukan konser di Dublin. Dan Niall, bukannya merasa mengantuk, dia justru merasa semangat. Kevia sudah berulang kali menyuruhnya tidur, tapi tidak dihiraukan oleh laki-laki Irlandia itu.
"Kau tahu, Kevia? Aku...." Kata-kata Niall berhenti saat melihat Kevia yang menyandarkan kepalanya di atas meja.
Mereka berdua memang sedang berada di ruang makan. Sesampainya mereka tadi di rumah, Niall merengek minta dibuatkan makanan. Dan selama Niall makan, Kevia hanya duduk menemani laki-laki itu makan sambil bercerita. Tapi sepertinya ia sudah terlalu lelah, karena belum sampai tuntas Niall bercerita, gadis itu sudah jatuh tertidur.
Niall tersenyum kecil. Dia sedikit merasa bersalah. Kevia mungkin sudah lelah dan dia justru merengek minta ditemani. Karena kasihan, Niall pun memutuskan untuk menggendong gadis itu menuju ke kamarnya. Sedikit terkejut dengan bobot tubuh gadis itu.
'Ia ringan sekali.' Batin Niall.
Dengan hati-hati Niall meletakkan gadis itu di tempat tidur. Dan dengan tanpa suara juga Niall meninggalkan kamar gadis itu. Niall juga memutuskan untuk mencuci piring. Karena tidak mungkin menunggu Kevia melakukannya. Besok pagi-pagi sekali mereka sudah harus berangkat ke Glasgow. Dia takut kalau Kevia tidak akan sempat melakukannya.
"Niall? Apa yang kau lakukan?" Suara serak Harry mengejutkan Niall. Hampir saja dia menjatuhkan piring yang dia pegang.
"Mencuci piring. Kau sendiri sedang apa?" Tanya Niall. Dia sekarang sedang mengeringkan piring dan peralatan makan yang dia cuci tadi.
"Aku haus. Mau minum." Jawab Harry singkat. Dia masih heran dengan Niall yang mau mencuci piring. Niall jarang sekali melakukan hal itu.
"Kapan kita berangkat?" Tanya Niall. Harry meletakkan gelasnya di wastafel dan menoleh ke arah jam sebentar sebelum menjawab.
"Pukul 7 pagi. Yang berarti 5 jam dari sekarang." Katanya.
"7 pagi? Bukannya besok kita tampil pukul 4 sore?" Tanya Niall.
"Kita harus soundcheck dulu sebentar di Croke Park. Nanti sekitar pukul 10 kita berangkat ke Glasgow." Jelas Harry. Niall hanya mengangguk-angguk.
"Dan sekarang lebih baik kita tidur. Besok kita akan menjalani hari yang panjang." Tukas Harry. Niall hanya mengangguk dan mengikuti langkah Harry ke kamar mereka.
=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=
Kevia terkejut saat melihat jam yang ada di kamarnya. Ia kesiangan. Dengan cepat ia mencuci wajahnya dan segera turun ke dapur. Masih dengan pakaian semalam. Kaos lengan pendek dan celana olahraga. Bukan pakaian yang lazim digunakan untuk tidur memang, tapi semalam ia tidak sempat mengganti pakaiannya.
Kevia berlari kecil menuruni tangga berharap ia tidak terlalu terlambat. Dan beruntungnya, ia belum terlambat. Suasana masih sama. Ia kembali ke atas untuk mengintip apakah kelima atasannya itu sudah bangun.
Dan ternyata belum. Kelimanya masih tidur dengan nyenyak. Kevia menghela nafas lega. Ia tidak terlambat. Ia pun kembali ke dapur untuk membuat sarapan. Ini sudah masuk pukul 6, satu jam lagi mereka harus sudah berangkat. Kevia pun memutuskan untuk membuat pancake dan menyiapkan sereal di atas meja.
Dalam waktu setengah jam Kevia berhasil menyelesaikannya. Dan sekarang ia hanya berharap bisa membangunkan kelima orang itu dengan mudah. Mereka harus berangkat dalam waktu setengah jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noiseless Assistant
FanfictionKevia Gusev, gadis beruntung yang bisa bekerja dengan band idolanya. One Direction. Kebahagiaan mampir di hidupnya. Namun itu tidak bertahan lama saat ia harus dihadapkan oleh kenyataan. Kalau segala harapan dan doanya, belum tentu bisa terwujud. Da...