Chapter 18

222 27 1
                                    

Ini story udah mulai melenceng dari alur utama hehehe... tapi akan aku kembalikan ke jalur seharusnya
Enjoy...
Anyway, aku menemukan kesulitan yang cukup parah disini, jadi mohon dimaklumi jika banyak kesalahan...

====================================================

Kevia dan One Direction juga kru sekarang sedang dalam perjalanan menuju bandara. Malam ini mereka akan ke Skotlandia, untuk konser mereka di sana 2 hari lagi. Namun walaupun ada jadwal 2 hari kosong, mereka tetap harus berkumpul untuk proses rekaman mereka. Yang berarti Kevia juga harus ikut sibuk.

"Kau duduk denganku saja kali ini. Aku bosan melihatmu dengan Niall terus. Dia seperti memonopoli dirimu untuk dirinya sendiri." Tambah Harry. Kevia terkekeh.

Niall memang terlihat seperti memonopoli Kevia untuk dirinya sendiri. Lebih tepatnya setelah Harry mengajak Kevia 'kencan' 2 hari yang lalu. Niall benar-benar terus berusaha dekat dengan Kevia atau membuat Kevia sibuk dengan permintaannya. Louis bahkan sampai bosan melihatnya, padahal Niall seperti itu baru 2 hari.

"Kevia, kau duduk denganku hari ini." Niall muncul di antara Harry dan Kevia. Membuat Harry mendecak jengkel.

"Niall. Kevia itu bukan hanya asistenmu. Ia itu asisten One Direction. Kau harus berbagi." Kevia mengernyit.

'Berbagi? Memangnya aku biskuit?' Batin Kevia.

"Ayolah, Haz. Hanya kali ini saja." Bujuk Niall. Harry mendecak.

"Ck. Kali ini? Ayolah. Aku bahkan belum pernah duduk bersebelahan dengannya di pesawat." Katanya. Niall hendak menjawab, tapi dengan cekatan Zayn menyela mereka sembari menarik tangan Kevia menjauh dari keduanya.

"Kalian membuang waktu. Kita sudah harus segera naik pesawat. Biar Kevia duduk bersamaku." Katanya sambil lalu. Dari belakang Kevia bisa mendengar teriakan Harry dan Niall. Ia hanya terkekeh.

"Kau direbutkan oleh dua orang paling terkenal saat ini. Dan kau bersikap sangat tenang." Suara Louis terdengar. Dia dan Liam menyusul Kevia juga Zayn, meninggalkan Niall dan Harry di belakang yang masih ribut tidak penting. Kevia hanya mengedikkan bahu.

Kalau ditanya senang atau tidak, sudah pasti jawabannya iya. Tapi setelah itu, apa yang harus ia lakukan? Melompat dari atas gedung dan berteriak kalau Niall dan Harry memperebutkannya? Itu gila.

Kevia terus melangkah mengikuti tiga laki-laki besar di depannya. Berusaha berjalan secepat mungkin. Walaupun sekarang ia termasuk kru One Direction, tapi ia berusaha untuk tidak terlihat oleh kamera. Terlebih saat ia melihat laki-laki itu di Manchester. Ya, laki-laki brengsek itu.

"Kevia. Cepat kesini. Sebelum kau dipusingkan oleh dua anak itu lagi." Suara Zayn membuyarkan pikiran Kevia. Gadis berambut panjang itu tersenyum dan duduk di sebelah Zayn. Sampai ia teringat sesuatu. Mereka berdua sama-sama takut ketinggian.

Zayn, apa kau masih takut naik pesawat?

"Tidak lagi. Aku sudah terbiasa. Kenapa? Kau takut naik pesawat?" Kevia mengangguk malu. Ini benar-benar memalukan baginya.

"Apa yang biasanya membuatmu nyaman selama penerbangan?" Tanya Zayn. Kevia menggeleng. Tidak pernah ada yang berhasil menghilangkan ketakutannya akan naik pesawat. Hanya satu orang yang bisa, dan dia sedang tidak duduk dengan Kevia saat ini.

"Sudah kubilang, Kevia. Kau duduk denganku sekarang." Suara besar Niall terdengar. Dia menyambar tangan kecil Kevia dan menariknya untuk ke kursi penumpang yang lain. Meninggalkan Zayn yang kebingungan.

"Sudah, kau duduk disini saja." Kata Niall pelan sembari mendudukan Kevia di sebelahnya. Kevia hanya mengangguk menurut. Lagi pula, pesawat sudah hendak lepas landas. Akan berbahaya kalau ia masih berdiri tidak jelas di sana.

The Noiseless AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang