Prolog

76.7K 2K 56
                                    

"Kalea, kamu sibuk tidak hari Sabtu ini?" tanya Jordan--ayah Kalea--seraya berjalan masuk ke dalam kamar putri sulungnya.

"Enggak, Pa. Kenapa? Pasti acara lagi, ya?" tebak Kalea yang jawabannya Kalea sendiri sudah tahu. Jordan mendapat banyak sekali undangan acara pesta yang didatangi oleh kaum-kaum pebisnis.

"Hehehe, iya, gantikan aku ya, anakku. Teman papa baru membuka department store-nya di Slandz Mall. Sekalian kamu cari pacar, hehehe." goda Jordan sambil mengerling nakal pada anaknya. Kalea yang melihat ayahnya seperti itu hanya terkekeh dan menggeleng-geleng.

"Pa, aku kan pernah bilang sama papa aku punya uang dulu, karir sukses, baru pacar." sahut Kalea. Matanya memandangi kertas-kertas yang dipenuhi gambaran desain gaun miliknya.

"Iya, deh. Tapi Kal, ada baiknya selagi kamu berkarir kamu juga cari pacar." balas Jordan lagi yang tidak mau kalah. Karena Kalea sudah tahu sifat Jordan yang tidak akan berhenti sampai anaknya taat padanya akhirnya ia berkata,

"Oke, Pa. Aku akan cari pacar. Ngobrolnya entar lagi aja, ya, Pa? Klien aku minta desainnya besok." Kalea menunjukkan senyum kudanya hingga matanya terlihat seperti garis.

Jordan keluar dari kamar Kalea dan Kalea mengehela napas. Pacaran? Mungkin ia memang harus mencari pasangan tapi bukankah seharusnya Kalea yang menunggu lantaran ialah perempuannya disini.

Tidak sedikit laki-laki yang mendekati Kalea. Tetapi satupun dari mereka tidak bisa memikat hati Kalea. Kalea tidak cantik seperti Kendall Jenner, tapi ia juga tidak bisa dibilang jelek. Rambut coklatnya yang lumayan panjang membingkai wajahnya. Alis yang rapi, hidung mancung (walau tidak semancung ras kaukasian), bibir seksi, dan mata yang indah. Tapi wajahnya tidak sesempurna itu. Kelopak matanya besar sebelah dan hal ini membuat Kalea berpikir berkali-kali untuk operasi plastik.

Mungkin kalian bertanya-tanya, jangan-jangan Kalea menyukai sesama jenis? Tentu tidak. Kalea normal dan ia menggemari Chris Evans, Chris Pratt, Chris Hemsworth. Mungkin nama Chris memang diperuntukkan orang berwajah tampan.

Sejak kecil, Kalea memang menginginkan suami yang sabar (lantaran ia keras kepala), setia, dan cerdas. Tampan dan kaya? Menurutnya itu tidak perlu. Kalau ia pintar pasti ketampanannya akan muncul sendirinya. Kalea juga tidak membutuhkan kekayaan, kalau ia pintar ia akan kaya. Dalam kata lain, uang cari kita bukan kita cari uang.

Tapi, semakin dewasa tidak terlintas dalam pikirannya untuk pacaran. Tidak seperti teman-temannya yang kebanyakan curhat tentang pacarnya yang beginilah, begitulah. Bahkan teman semasa SMA Kalea menangis meraung-raung akibat putus cinta.

Kalea tidak pernah berpacaran. Menurutnya berpacaran, apalagi ketika ia masih SMA, hanya membuang waktu dan uang. Ketika kita bisa melakukan hal yang lebih berguna untuk masa depan tetapi kita gunakan waktu itu untuk kecan dan lain sebagainya. What a waste of time.

Selain itu, saat kau berpacaran dan sedang dalam masalah, bisa menganggu fokus kerjamu ataupun sekolah. Pokoknya, menurut Kalea itu semua merepotkan. Jadi yang dia lakukan sekarang adalah bekerja sampai sukses seperti papanya, mengingat dia memiliki usaha dalam bidang yang bertolak belakang dengan Jordan.

Dia percaya suatu hari jodohnya akan datang dengan sendirinya atau kalau memang tidak ada ya sudah. Dia tidak begitu memusingkannya. Kalau dia ingin anak dia bisa menggunakan bayi tabung atau mengadopsi anak. Lagipula yang melanjutkan keturunan ayahnya kan adiknya, Keenan dan Keanu.

• • •

Nate memijit pelipisnya. Ini benar-benar gila. Batin Nate. Prestigious Group akan membangun mal 3 kali lebih besar dari mal milik Nate dengan fasilitas theme park (A/N: yang tahu bahasa Indonesianya komen hehe) yang berjarak kurang dari 1 km dari malnya.

Kompetisi macam apa ini?! Pikir Nate mengerutkan dahinya. Peter memang ingin bersaing dengan Nate kelihatannya.

"Hey, man! What are you stressing about? Look, Los Angeles is darn sunny. We should go outside and have some fresh air, maybe?" suara Ted menginterupsi pikiran Nate. Sejak kapan Ted masuk ke kantorku?!

"Ted, bisakah kau diam? Aku ini sedang berpikir keras!" jawab Nate menatap Ted jengkel. "Kau saja nikmati kota Los Angeles. Aku sudah bosan dan sedang malas berbicara dengan siapapun." sambung Nate datar.

"Astaga, Nate. Kenapa kau jahat sekali dengan temanmu. Demi hantu valak dan pasukannya, aku datang dari ujung dunia dan berlibur kesini lalu apa yang kudapat? Kau mengacuhkanku." gerutu Ted panjang lebar.

Nate mengerutkan keningnya dan bergidik jijik, "Kau mengutarakan celotehanmu seolah-olah kau pacarku yang sudah lama tidak bertemu," Nate diam sebentar kemudian melanjutkan, "Baiklah, kau temani aku saja nanti Sabtu ada acara pesta pembukaan department store di malku." sahut Nate akhirnya sudah agak melupakan masalah mal Prestigious Group.

Tinggalkan vote dan komen, kawan.

18 Juli 2016, 8:17pm WIB.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang