Angin musim panas menerpa kulit coklat Kalea. Silau matahari membuat Kalea menyipitkan matanya, dia mengutuk dirinya sendiri lantaran lupa membawa kacamata hitamnya.
Dunia ini kenapa panas sekali? Apakah neraka sedang bocor dan iblis lupa menambal? Batin Kalea kesal. Demi apapun, dia sudah mengenakan tank top tipis dengan shorts. Seharusnya tubuhnya tidak merasakan panas sepanas ini. Musim panas di Los Angeles benar-benar tidak wajar.
Ponsel Kalea bergetar.
Nate is calling...
"Ada apa?" tanya Kalea sambil berjalan masuk ke dalam studio.
"Makan siang?" tawar Nate. Dengan cepat Kalea menambahkan, "Oke asal di tempat ber-AC."
"Tentu," jawab Nate cepat, yakin, dan pasti.
Dua puluh menit kemudian Kalea dan Nate sudah sampai di sebuah kafe yang memiliki gaya interior santai. Namun, Kalea mendadak mengatakan keinginannya yang tanpa berpikir panjang langsung ditolak oleh Nate.
"I'm thinking on taking a class on flying a helicopter," ucapnya dengan nada santai kemudian menyeruput jus alpukatnya.
"What? Are you lost your mind?!" sentak Nate sambil memelototkan matanya.
"Tidak. Aku memang ingin menerbangkan helikopter, kau tahu, Los Angeles akan penuh dengan gedung tinggi. Salah satu solusi menghindari kemacetan adalah terbang, dan aku butuh bisa terbang, Nate." jelas Kalea panjang lebar. Tetapi Nate masih belum melunakkan tatapannya.
"Tidak bisa, Kalea. Kau pikir konsekuensimu menerbangkan helikopter hanya sebatas rugi 1 millyar? Atau luka goresan? Demi para dewa, taruhannya adalah nyawamu!" Nate bersikeras.
"Apa bedanya dengan naik mobil? Sama-sama taruhannya adalah nyawa. Tingkat kecelakaan juga lebih tinggi mobil." jawab Kalea santai.
"Jangan bercanda, Kalea. Helikopter lebih rawan kecelakaan apalagi kau seorang wanita." Nada Nate mulai memelan.
"Nate, kau tidak bisa menghentikanku. Hidupku, pilihanku. Aku memilih akan mengambil belajar menerbangkan helikopter. End of discussion." Kalea melanjutkan makannya pelan.
"Dengarkan aku kali ini saja," Nate melemparkan tatapan puppy dan khawatirnya sekaligus.
"Lanjutkan makanmu, Nate."
Nate mendadak berdiri, berjalan meninggalkan Kalea menuju kasir, menyerahkan 2 lembar 50 dollar lalu keluar kafe. Kalea langsung mendapatkan kesadarannya kembali dan berjalan cepat menyusul Nate.
Begitu keluar, Kalea menemukan Nate yang tengah berada di dalam mobilnya. Dengan cepat Kalea mengetuk jendela mobil Nate lalu melempar 2 lembar 50 dollar ke dalam mobilnya. Tanpa menatap Nate, Kalea membalikkan tubuhnya dan berjalan ke tepi jalan raya. Matanya mulai mencari-cari taksi kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pull Me Closer
عاطفية[COMPLETED] NATE & KALEA Tentang dua orang dengan sifat keras kepala yang saling jatuh cinta. Tetapi, apakah mereka benar-benar mencintai, melihat banyaknya konflik yang terjadi di antara mereka? Cover from Pinterest.