14. Nobody But Me

13.7K 947 24
                                    

Setelah memastikan Nate tidur dengan nyenyak, Kalea memutuskan untuk pulang. Nate membutuhkan istirahat dan Kalea rasa tidak ada gunanya lagi dia disini. Kalea berjalan mendekati ranjang, menunduk dan mengecup pelipis Nate.

Nate yang ternyata hanya tertidur awam merasakan bibir Kalea menyentuh pelipisnya. Saat itu juga, Nate mengutuki dirinya sendiri.

• • •

"Nate, kau pasti datang, 'kan?" tanya Ted. Rupanya, Ted datang lagi ke Los Angeles untuk merayakan ulang tahun bersama teman tercintanya dan tentu dengan teman-temannya yang lain. Nate dan Ted adalah sahabat dekat, dulu. Mereka bersekolah di SMP dan SMA yang sama. Namun ketika memasuki dunia perkuliahan, mereka berpisah dan akhirnya hubungan persahabatan mereka menjadi LDR.

Dan tahu bagian mana yang paling membuat Nate syok?

Bagian Ted ternyata sudah menikah!

Beberapa bulan lalu Ted masih tidak terlihat ada tanda-tanda akan menikah. Tapi, kenyataannya? Ted bahkan menikahi seorang aktris! Awal-awal mendengar berita tersebut, Nate benar-benar menjerit di depan wajah Ted.

"Kau gila?!"

"Kenapa? Hentikan ekspresimu seolah aku baru saja menyelingkuhimu."

Begitu percakapan mereka ketika Nate baru tahu tentang Ted menikah.

"Ya. Kau sudah tanya itu berapa kali?" Nate menyahut datar sambil memutar bola mata malas.

"Dengan pacarmu, tidak?"

"Hm." gumam Nate. Sesuatu yang sudah jelas tidak perlu dipertanyakan.

"Oke!" balas Ted semangat sambil menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk tanda oke.

Hari ini Nate belum sama sekali bertemu Kalea dan hal ini membuat Nate merasa ada yang kurang. Setelah Ted pergi, Nate menggigit bibir bawahnya, menimang-nimang apa dia akan meng-SMS Kalea atau tidak. Tanpa memikirkan dampak-dampak lainnya, jari Nate mulai mengetikkan pesan.

Kal, bisa ke kantorku?

Sure. Be there in 15 mins.

Kalea tidak menyangka Nate akan memintanya datang melihat sikap Nate yang sedikit cuek akhir-akhir ini. Tanpa pikir panjang, Kalea pun langsung menuruti Nate. Percaya atau tidak, Kalea mengganti pakaiannya dan menge-roll rambutnya agar bervolume. Selama di mobil Kalea membiarkan rambutnya seperti itu dan ketika sampai dia melepas roll nya. Kalea memang bertingkah seperti ABG yang baru pertama kali jatuh cinta. Tapi, sorry not sorry.

Nate menunggu Kalea selama lima belas menit namun wanitanya itu belum menunjukkan batang hidungnya sampai sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nate menunggu Kalea selama lima belas menit namun wanitanya itu belum menunjukkan batang hidungnya sampai sekarang. Nate mulai cemas, dia menelepon Kalea tetapi tidak diangkat. Sepuluh menit kemudian, Kalea baru muncul dan Nate baru dapat menghela napas lega. Lima belas menit akan sampai? Sepertinya tidak ada kata 'tepat waktu' di kamus para wanita.

"Hai," sapa Nate tersenyum tipis. Dia harus mulai mengendalikan dirinya. Melupakan tentang mengapa Kalea tidak mengangkat teleponnya, yang terpenting dia sudah disini.

"Hai," Kalea membalas tersenyum lebar. Tidak seperti biasa, Kalea tidak menghampiri Nate untuk mengecup pipinya. Dia hanya duduk di kursi di hadapan Nate.

"Sudah makan?" tanya Nate, benar-benar ingin tahu dan seharusnya dia tidak melakukan ini.

"Belum, mau makan siang bersama?"

"Tidak bisa. Aku ada meeting," tolak Nate.

"Meeting di jam makan siang?" tanya Kalea tidak percaya. Nate mengangguk.

Hati Kalea seketika dongkol melihat Nate mengangguk. Lalu untuk apa Kalea kesini? Sia-sia semua yang sudah dilakukannya. Ya, Kalea mengharapkan makan siang dengan Nate.

"Hari Sabtu ini temanku ulang tahun, datang denganku, ya?" pinta Nate, dia memasang ekspresi datar sambil menatap lurus ke mata indah Kalea.

"Akan kulihat,"

Nate mengangguk mengerti. Selama beberapa menit mereka diselimuti oleh keheningan. Nate tampak sibuk berkutat dengan berkas-berkas di mejanya.

"Tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan, Nate?" tanya Kalea. Jeda beberapa detik sebelum Nate membalas.

"Kurasa itu saja," jawab Nate tidak acuh yang sukses membuat Kalea kesal. Nate bahkan tidak melihat wajah Kalea.

"Ck, kalau hanya itu kenapa kau tidak SMS saja?" Kalea berdecak. Dia kesal karena dua hal; Pertama, karena Nate bersikap cuek padanya. Kedua, ternyata Nate hanya ingin membicarakan hal yang tidak begitu penting.

Nate memang sengaja memanggil Kalea kesini hanya karena ingin melihatnya. Nate belum bisa mengajak Kalea makan bersama mengingat orang itu melarangnya sehingga hanya alasan ini yang muncul dari sekian alasan bodoh lainnya. Nate berpura-pura tidak mendengar Kalea dan memfokuskan pandangannya ke kertas-kertas di atas meja. Kalea mendengus kesal.

"Kalau begitu, aku permisi," ujar Kalea formal yang membuat Nate menahan gelakannya. Nate menarik napas lalu berdeham.

"Kau melupakan sesuatu, Kal," celetuk Nate tiba-tiba.

Kalea bingung. Dia melihat ke sekelilingnya, mencoba mengingat apa yang dia tinggalkan.

"Apa?"

Dengan wajah tanpa ekspresi, Nate menepuk pipinya dengan jari telunjuk. Kalea mengernyit. Begitu Kalea mengerti maksud isyarat Nate, Kalea memutar bola matanya jenuh tetapi kakinya melangkah mendekati Nate, lalu dia mengecup sudut bibir Nate cepat. Melihat gestur tubuh Nate yang sangat menggemaskan membuat Kalea tidak dapat menolak keinginan Nate.

Begitu Kalea keluar dari ruangannya. Nate tersenyum senang campur bangga. Tidak ada yang boleh melakukan hal yang dilakukan Nate pada Kalea. Not even Obama. Nobody, but him.


Kok Nate aneh sih? Mau Kalea tapi ngecuekin Kalea juga? D:

Can I get 80 votes? :)

22 Agustus 2016, 9:52pm WIB.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang