16. Wisuda Keanu

13.3K 802 14
                                    

Lelah menguasai tubuh Kalea. Kalea meminta Nate diturunkan di rumah orang tuanya karena dia sedang tidak ingin sendirian di apartemen. Jam menunjukkan pukul 10 malam dan Kalea ingin langsung tidur sekarang. Bahkan kalau mau dia bisa tertidur di sofa ini. Kalea melepaskan heels nya dan berjalan ke pintu kamar Jordan dan Laura.

Begitu pintu terbuka, terdengar deritan kecil yang membuat Jordan terbangun lalu mengintip si pembuka pintu.

"Kalea?"

"Iya, pa," balasnya pelan.

"Habis darimana?" Jordan mengucek matanya.

"Acara ultah temennya Nate."

"Di anterin sama Nate?" Kalea mengangguk.

"Oh, oke, sudah langsung tidur sana," suruh Jordan dan Kalea menggumamkan 'ya'.

Jordan memang tahu bahwa anaknya itu menjalin hubungan dengan CEO Slander Group. Menurut pengamatannya, Nate adalah tipe yang suka memainkan wanita. Meskipun Jordan sering bicara dengan Nate, dia tahu bahwa Nate adalah orang yang cerdas dilihat dari cara Nate bertutur kata. Tetapi sedikit keraguan masih menyelimuti hati Jordan. Dan Jordan hanya berharap Nate bisa menjaga Kalea dengan baik mengingat Kalea adalah putri satu-satunya di keluarga Hariyono.

• • •

Semenjak Kalea bertemu dengan Caleb, Nate bersikap lebih cuek dari yang sebelumnya dan hal ini membuat Kalea semakin sadar bahwa Nate sudah bosan dengannya. Seharusnya Kalea tahu bahwa semua laki-laki adalah sama. Mereka cepat bosan dengan wanita serta kata-kata dan janji yang terucap dari mulut mereka adalah omong kosong.

Kalea membenci kenyataan bahwa hatinya sudah terlanjur mencintai Nate.

Ponsel Kalea berdering, membuyarkan pikirannya yang sedang berperang. Dia meraih ponselnya yang terletak di atas meja.

Hari ini aku ke Europe. Take care. -N

Kalea segera mengetikkan pesan dengan cepat.

Dimananya Europe? Berapa lama?

Amsterdam. 1 bulan.

Kalea menghela napas panjang lalu menggigit bibir bawahnya. Pikirannya kembali berkecamuk. Dia merasa hubungannya berada diambang kematian. Sebesar apapun Kalea berusaha untuk menghibur dirinya sendiri bahwa mungkin Nate sedang ada masalah pekerjaan, tetap tidak mampu menenangkan perasaan dan pikirannya. Kalea tidak ingin Nate seperti ini.

Saat ini seharusnya Kalea sudah mendesain baju-baju spring collection nya. Namun beban pikiran dan perasaannya menghambat aktivitas Kalea.

Mencintai itu sangat menyenangkan, tetapi ketika patah hati rasanya seperti kebalikan dari rasa yang kau dapatkan ketika mencintai, sangat sakit.

Keesokan harinya, Kalea memutuskan untuk datang ke kantor Nate. Bertanya pada Amelia mengenai kepergian Nate. Apakah masalahnya memang semendadak itu? Hingga Nate tidak menemui Kalea lebih dulu? Pertanyaan-pertanyaan itu seketika muncul di benak Kalea ketika ia bangun pagi.

Sesampainya di kantor Nate, Kalea segera menuju ke ruangan Amelia.

"Selamat pagi, Nona," sapa Amelia sopan.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang