Epilog

11.8K 602 86
                                    

Kalea mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum membukanya perlahan. Dia merasakan kakinya sedang dipijat, rasanya begitu nyaman hingga Kalea ingin kembali tidur, lantas Kalea menutup matanya lagi. Hal yang seharusnya tidak boleh dia lakukan. Karena apa? Karena dia harus ke bandara jam satu subuh. Penerbangan ke Seoul memakan waktu tiga belas jam. Oleh karena itu, dia harus berangkat subuh agar sampai di Seoul pagi hari.

Rupanya Nate telah melihat Kalea yang sudah membuka matanya. Dengan tangan yang masih memijat betis Kalea, Nate bersuara.

"Sudah bangun?"

"Hm." Kalea menjawab dengan gumaman.

Nate melihat Kalea yang tidur membelakanginya. Semalam Kalea lupa melepas ikat rambutnya sehingga saat ini leher jenjang Kalea yang mulus tampak dengan jelas. Nate membaringkan tubuhnya di belakang Kalea. Lalu bibirnya yang nakal mulai menyentuh leher wanita berambut hitam itu yang begitu menggoda.

"Nate," erang Kalea kesal lantaran acara ingin-kembali-tidur-nya diganggu.

Seolah tidak mendengar apapun, Nate terus menghujani leher Kalea dengan kecupan-kecupan ringan. Kehabisan kesabaran, Kalea membalikkan tubuhnya secepat kilat dan langsung mencubit bibir Nate kuat.

"Hmm!" pekik Nate kesakitan.

Tanpa memedulikan reaksi Nate, Kalea segera beranjak dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Dia dan Nate akan pergi ke Korea Selatan dengan tujuan, urusan kerja Nate. Tetapi Kalea akhirnya setuju untuk ikut setelah mulut pintar Nate bertindak.

Melihat Kalea masuk ke kamar mandi dengan tank top berenda berwarna putih dilengkapi dengan celana pendek hitam bermotif bunga daisy, sisi jahil nan mesum Nate mendadak keluar dari dalam dirinya. Nate melangkah ke kamar mandi beberapa saat setelah Kalea masuk ke dalam.

Kalea melihat Nate dengan tatapan malas sambil menggosok gigi. Dia benar-benar tidak bisa merespon baik kelakuan Nate saat ini karena dia masih mengantuk, yang artinya, Kalea bisa meledak kapan saja jika tingkat kekesalannya sudah memuncak hingga ujung kepala.

Nate masih memerhatikan wanitanya begitu dia selesai berkumur. Kalea sangat terkejut begitu Nate tiba-tiba sudah berada di belakangnya, menggendong tubuh Kalea dengan satu tangan lalu menaikkan ke atas wastafel.

"Nate!" pekik Kalea kaget sementara Nate hanya memberikan senyum kuda.

"Kiss me and I'll release you." tantang Nate. Kalea memutar bola matanya malas, what an old-trick deal.

Malas berdebat, Kalea menjawab, "Get your teeth brushed and I'll kiss you."

**

Kalea mendorong koper roda empatnya dengan satu tangan, satu tangan lainnya digenggam oleh Nate. Kalea mengenakkan leather jacket dengan graphic tee sebagai dalaman, jegging hitam serta ankle boots sebagai alas kaki. Dia juga menambahkan sunglasses, membuat kesan dingin di wajahnya.

Selama tiga belas jam Nate dan Kalea harus duduk di pesawat. Kalea melirik seorang pria di sebrangnya yang sedang tidur dengan mulut terbuka, lalu di sebelah orang itu yang mungkin adalah istrinya tengah menonton film.

Kalea sengaja meminta Nate untuk terbang dengan maskapai umum daripada jet pribadi. Dia merasa terisolasi dari masyarakat karena tidak bisa bersosialisasi atau setidaknya melihat kegiatan konyol orang-orang di sekitarnya.

Menutup matanya dengan harapan bisa merasakan kantuk, Kalea malah kembali segar seperti sudah tidur. Dia iri dengan Nate yang telah tertidur pulas sementara dirinya di sini tetap terjaga. Pikirannya sesekali kembali ke saat di mana mereka berciuman tadi pagi.

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang