5. Fear of?

21.9K 1.2K 29
                                    

"Man, bisa gak orang ini berhenti sms aku?" gumam Kalea pada dirinya sendiri.

Sejak Kalea memberikan nomor teleponnya kepada Nate. Nate nyaris setiap hari mengiriminya pesan dan hal itu mengganggu Kalea. Kalea bukan tipe orang yang suka ber-sms. Ia akan melakukannya jika itu penting. Kalea sangat malas berbasa-basi lewat pesan.

Rasanya Kalea ingin sekali membalas sms Nate dan memberitahukannya untuk jangan mengirimnya pesan terus. Tapi Kalea cukup tahu diri untuk tidak sekejam itu.

From: Nate
Hi. Wanna hv a dinner w me 2nite?

Terima atau tidak?

Kalea memikirkan dampak-dampak jika ia terima ataupun tidak terima. Kalau ia bertemu dengan Nate, ia bisa membicarakan hal jangan-sering-mengsms-Kalea. Tapi kalau misalnya Kalea menolak, bisa jadi Kalea akan semakin sebal pada Nate.

Kalea bertanya pada Hailey apa ada yang harus dilakukan malam ini dan jawaban Hailey negatif.

To: Nate
Sure.

Setelah menentukan kafe apa, Kalea tidak membalas pesannya lagi.

• • •

Sesampainya di kafe, Kalea mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk.

Sesudah Kalea menyelesaikan pekerjaannya di butik yang sekaligus ada kantornya dimana ia selalu bekerja, Kalea tidak sempat pulang ke apartemen lagi untuk mengganti pakaiannya. Sehingga ia tetap mengenakan pakaiannya itu.

Awalnya Nate bersikeras untuk menjemput Kalea di kantornya. Tetapi Kalea menolak, Nate cukup susah untuk diyakinkan tapi akhirnya Kalea berhasil. Kalea memang tidak suka merepotkan orang lain.

"Kalea," panggil Nate. Kalea mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Nate. Nate kan tinggi, Kalea saja hanya mencapai dagunya, apalagi kalau Kalea sedang duduk seperti ini.

"Sudah lama?" lanjutnya.

"Tidak," Kalea menggeleng dan tersenyum tipis.

Kalea cukup mengagumi pemandangan di depannya sekarang. Rambut Nate yang berantakan, rambut halus di sekitar jambang Nate yang Kalea belum pernah lihat sebelumnya. Ia mengenakan kemeja biru muda dengan dua kancing teratas yang terbuka. Man, dia tampak menggiurkan.

Kalea?! Apa yang baru kau pikirkan?! Sentak gadis batin Kalea dan ia hanya berdeham tidak jelas agar menyadarkan dirinya lagi.

Nate memanggil seorang waitress dan mereka menyebutkan pesanan mereka masing-masing. Setelah selesai, waitress itupun berlalu dari hadapan mereka.

Kalea hampir lupa apa tujuan ia menyutujui makan malam ini. Secepatnya setelah ia mengingat apa yang akan disampaikan pada Nate, tanpa berbasa-basi Kalea segera mengutarakannya.

"Nate," Nate yang merasa terpanggil menatap mata Kalea.

"Not to be rude but, please don't message me like everyday."

"Why?" tanya Nate penasaran.

"Well, I just, don't do message. I message people only for urgency," jelas Kalea. Ia tersenyum kaku di akhir kalimat, hanya agar makan malam ini tidak terasa begitu canggung. Kalea dapat melihat mata Nate yang menyiratkan ketidaksetujuan namun Nate akhirhanya hanya menyahut, "Oh. Aku mengerti."

Pull Me CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang