Kalea menyelesaikan mencuci peralatan masaknya sementara Nate berbaring di ranjang Kalea sambil sibuk bermain dengan ponselnya.
"Nate..." panggil Kalea lembut.
"Kenapa, sayang?" Nate meletakkan ponselnya di ranjang.
"Get your ass showered!" pekik Kalea kesal. Jam telah menunjukkan pukul 7 dan Nate masih bisa bersantai di atas ranjang. Kalea paling anti dengan orang yang belum mandi berbaring ke atas ranjang.
"Siap, laksanakan." Nate berdiri lalu memberi hormat pada Kalea. Kalea hanya menatap kekasihnya aneh.
Baru saja Kalea akan keluar dari kamarnya ketika dia mendengar Nate meneriakkan namanya.
"Apa?"
"Apa menurutmu aku mencukur jambang ini atau tidak usah?"
Sejujurnya, Kalea lebih suka jambang tipis itu berada di rahang Nate. Nate terlihat seribu kali lebih menggairahkan. Kalea segera mendapatkan kesadarannya kembali sebelum sisi mesumnya keluar di dirinya.
Melihat Kalea yang tampak bimbang, Nate menyuruhnya mendekat. Begitu Kalea berdiri di sampingnya, Nate menggendong lalu mendudukan Kalea di meja wastafel. Nate lantas berdiri di antara kedua paha Kalea.
"Lebih suka aku memiliki jambang..." Nate membenamkan wajahnya di leher Kalea sambil sesekali menggosokan jambangnya yang menimbulkan rasa geli. Kemudian mengecup puncak hidung Kalea. Tangan Kalea yang semula berada di bahu Nate berpindah ke lehernya.
"Atau tidak?" Nate menatap wajah Kalea.
Kalea hanya mampu mengangguk.
"What does a nod mean?"
"Jangan dicukur." bisik Kalea. Nate tersenyum lalu mencuri satu kecupan di bibir Kalea sebelum menurunkannya.
Mengapa Nate harus bertingkah sangat nakal dan menggemaskan dalam waktu bersamaan?
• • •
"Apa kau lelah?" tanya Kalea pada Nate yang sedang berbaring di ranjang. Kalea mengelus kening Nate pelan.
"Tidak, ada apa?"
"Um, ingin menonton film, tidak?" Kalea menggigit bibir bawahnya.
"Ayo," Nate segera beranjak dari kasurnya sambil menarik selimut biru donker Kalea.
Kalea menancapkan hard drive-nya sementara Nate memperhatikan kekasihnya itu yang terlihat seksi saat ini. Dia hanya mengenakan kaos berlengan dengan celana pendek. Mungkin menurut kalian itu biasa saja, tapi apapun yang dikenakan Kalea, di mata Nate, akan terlihat seksi.
"This is Columbiana. Bercerita tentang pembalasan dendam. Hot actress. Trust me, you're gonna like it," jelas Kalea pada Nate tentang film yang akan mereka tonton.
"Oke." setuju Nate. Kalea berjalan menghampiri Nate yang duduk di sofa. Begitu Kalea menghempaskan bokongnya di sofa, Nate langsung merangkul Kalea, membiarkan Kalea menyandarkan kepalanya di leher Nate.
"Zoe Saldana sangat seksi, huh?"
"True. She's hot." jawab Kalea. Nate tidak menyangka Kalea akan malah setuju dengannya. Dia mengira Kalea akan cemburu karena kekasihnya memuji orang lain. Perbedaan Kalea dengan wanita pada umumnya membuat Nate semakin mencintai Kalea karena keunikannya. Nate lantas mengecup puncak kepala Kalea sekilas.
Tiba-tiba, sebuah adegan make out muncul. Kalea memasang wajah datarnya lantaran dia sangat canggung sekarang. Dengan penuh penasaran, Kalea memajukan tubuhnya untuk melihat wajah Nate. Semburan tawa nyaris keluar dari mulut Kalea begitu melihat mupeng milik Nate.
"Ada apa?" tanya Nate bingung.
"Mereka terlihat seru, ya," ujar Kalea (pura-pura) polos. Nate menatap wajah kekasihnya penuh arti. Ternyata, terlepas dari sifat Kalea yang serius, Kalea memiliki sisi manja dan menggoda.
"So do we," sebelum Kalea membalas, Nate duluan membungkam bibir Kalea dengan bibirnya. Kalea yang awalnya kaget akhirnya dapat menguasai dirinya kembali. Bibir mereka bertautan, saling menjilat, menghisap dan sesekali menggigit gemas.
Kalea berpindah ke atas pangkuan Nate, menyusupkan jari-jarinya di rambut coklat Nate. Nate mempercepat ciumannya, melesakkan lidahnya ke dalam rongga mulut Kalea begitu Kalea mengeluarkan desahan pelan. Tangan Nate meremas pinggang ramping Kalea, membuat Kalea menutup jarak antara tubuhnya dan tubuh Nate.
Merasa kehabisan napas, Kalea menarik tubuhnya menjauh. Seolah belum kenyang, Nate beralih mencium dan menghisap leher Kalea, meninggalkan bercak merah di sana. Sadar bahwa dirinya mungkin akan bertindak lebih dari ini, Nate menyudahi ciumannya dengan kecupan lembut di bibir Kalea.
"Let's get some sleep," Nate mematikan televisi, menggendong tubuh Kalea lalu membawanya masuk ke dalam kamar.
Nate dan Kalea tidak sering melakukan hal seperti ini lantaran Kalea sangat tegas dan kaku di luar quality time mereka. Oleh karena itu, jarang-jarang mereka melepas rindu dalam bentuk seperti yang barusan mereka lakukan. Nate memang bertemu Kalea setiap hari, tetapi Kalea sangat menjaga dirinya sehingga sulit untuk Nate bahkan ingin menyentuhnya.
Saat-saat seperti ini adalah hal favorit baru bagi Nate. Saat-saat ketika Kalea mengeluarkan sifat manja dan menggodanya.
"Selamat tidur, sayang," gumam Kalea di leher Nate, lalu mengecupnya sekali. Nate mengeratkan pelukannya pada Kalea sebelum pada akhirnya mereka jatuh tertidur.
Maaf ya update suka ngaret. Lagi pulkam nih. Hehehe. Aku mau lihat deh part ini dapat berapa votes.
25 September 2016, 12:41am WITA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pull Me Closer
Romance[COMPLETED] NATE & KALEA Tentang dua orang dengan sifat keras kepala yang saling jatuh cinta. Tetapi, apakah mereka benar-benar mencintai, melihat banyaknya konflik yang terjadi di antara mereka? Cover from Pinterest.